Share

24

Sejak tadi tak ada percakapan yang terjadi antara Thania dan Dicky. Padahal mereka sudah tiba di Jakarta. Thania masih sama, masih berasa bersalah dan tidak enak pada Dicky. Membuat Thania tak berani mengajak Dicky untuk berbicara. Sedangkan Dicky tak tau harus berbicara apa karena Thania diam. Biasanya Thania akan mengoceh panjang. Tapi tak tau kenapa kali ini Thania hanya diam sepanjang perjalanan. 

Perut Dicky tiba-tiba berbunyi. Membuat Dicky merasa malu pada Thania. Mengapa perutnya ini tak bisa diajak kompromi. Thania yang mendengar bunyi perut Dicky itu tersenyum geli. Dicky juga tampak menahan laparnya. Sangat lucu menurut Thania. 

"Kita makan dulu," ujar Thania.

"Kamu laper?" 

"Kamu yang laper Dicky, itu perut udah bunyi, kita mampir ke restoran dulu ya," ajak Thania.

"Tapi--"

"Heh, aku gak nerima penolakan," ujar Thania.

Dicky akhirnya menurut. Thania sedikit beruntung karena bunyi perut Dicky itu. Memb

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status