Share

Bab 13

Author: Clarissa
Tangan Tiffany yang memegang kursi roda seketika menegang. Setelah mendengar semua ini, dia baru teringat bahwa tidak ada pelayan yang menghiraukan mereka sejak mereka masuk.

Di bawah sinar bulan, Tiffany memandang wajah tampan Sean. Dia merasa pria ini sangat kasihan. Michael yang merupakan kakak sepupu Sean malah menghinanya karena cacat, bahkan melecehkan istrinya di hadapannya.

Paman dan bibinya juga meremehkannya. Selain itu, kakek Sean .... Dulu Tiffany mengira Darmawan sangat menyayangi Sean. Jika tidak, mana mungkin dia peduli pada pernikahan Sean?

Namun, setelah melihat sikap dingin Darmawan tadi, Tiffany merasa Darmawan tidak benar-benar menyukai Sean.

Setelah memikirkan semua ini, hati Tiffany terasa getir. Sejak kecil, Sean telah kehilangan keluarga terdekatnya dan kerabatnya memperlakukannya dengan buruk. Dia pasti sangat sedih, 'kan?

Tiffany tiba-tiba menjulurkan tangannya yang bergetar secara naluriah. Dia menyentuh tangan Sean yang dingin. Sean pun terkejut dan menggerakkan tangannya sedikit.

Seketika, Tiffany tersadar kembali dan buru-buru menarik tangannya. Namun, dia tetap berucap, "Mulai sekarang, aku adalah keluargamu. Aku akan terus menemanimu."

Tebersit keterkejutan pada ekspresi Sean. Dia menoleh, lalu menatap Tiffany dari penutup matanya. Tiffany mengira Sean tidak mendengar ucapannya dengan jelas. Dia mengulangi dengan serius, "Meskipun kita baru menikah sehari, aku berbeda dengan mereka. Kalaupun kamu benar-benar pembawa sial, aku akan terus menemanimu. Aku nggak takut mati."

Sean terkekeh-kekeh dan berujar, "Kemari."

Tiffany berjalan ke hadapan Sean. Sean langsung menariknya ke pelukannya. Tiffany bisa mencium aroma tubuh Sean yang menggoda. Sambil memeluknya, Sean menyelipkan rambut Tiffany ke belakang telinganya dan bertanya, "Kamu yakin nggak takut?"

Jantung Tiffany berdetak kencang. Di bawah sinar bulan, sutra hitam yang menutupi mata Sean membuatnya terlihat makin misterius dan berbahaya.

Wajah Tiffany terasa panas. Pria setampan ini adalah suaminya. Apakah ini keberuntungannya? Sean merasa penampilan Tiffany yang tersipu seperti ini sangat imut dan memikat. Dia bertanya ulang dengan suara serak, "Aku pembawa sial, kamu nggak takut mati?"

Entah mengapa, kalimat ini terdengar sangat menyedihkan saat dilontarkan oleh Sean. Tiffany mengangguk dengan serius, lalu menimpali dengan tatapan yang jernih, "Ya, aku nggak takut."

Tiga calon istri Sean yang sebelumnya mati semuanya, tetapi Tiffany berhasil menikah dengannya. Tiffany yakin dirinya sangat beruntung.

Sean memandang sorot mata Tiffany yang polos dan dipenuhi tekad. Dia menghela napas sebelum bergumam, "Dasar gadis bodoh."

Tiffany tidak tahu pria ini sedang memujinya atau menghinanya. Sebelum sempat memastikannya, sebuah sosok tiba-tiba menyerbu ke arah mereka.

"Sean!" pekik Michael dengan ekspresi murka dan penampilan berantakan. Rambutnya acak-acakan, pipinya bengkak karena ditampar.

Michael menendang kursi roda Sean dan memaki, "Berengsek! Beraninya kamu memprovokasiku di saat genting begini! Aku seharusnya menyadari kalau kamu berniat jahat!"

"Kamu menghasutku bertengkar dengan Keluarga Sanskara! Gara-gara situasi memburuk, Kakek sampai menarik perusahaan yang diberikannya untukku demi martabat keluarga! Dasar buta! Kamu telah mencelakaiku!"

Sean terkekeh-kekeh, lalu bertanya dengan dingin, "Kalau kamu tahu aku berniat jahat, kenapa masih terjebak? Masa kamu begitu bodoh? Kamu harus dipukul dulu, baru tahu nggak seharusnya keluar dan bertengkar dengan mereka?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Naa Sa
Sean kamu itu beruntung mendptkn perempuan sebaik tiffani yg sabar dn cantik .........
goodnovel comment avatar
Jennaira
udah baca mpe akhir, gegera hp kereset sendiri, ini malah Jd ngulang dr awal lagi emang gitu apa ya 🥹
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
terharu dengan kata² Tiffani🥹 semoga kalian bahagia...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 882

    Untung saja Tiffany memang seperti itu. Kalau saja dia secantik dan seanggun rekan di sebelahnya, Yuna mungkin tidak akan punya rasa percaya diri untuk merebut Sean!Yuna menahan senyuman dan terus menghadapi Athena dengan anggun. "Tentu saja aku nggak punya hak untuk mencampuri urusan rumah tangga kalian. Aku cuma sesama wanita, ingin memberi sedikit saran padamu.""Sekarang Sean memang cuma punya kamu di hatinya, jadi semua yang kamu lakukan tampak wajar. Tapi kalau suatu hari Sean bertemu wanita yang lebih baik, sikapmu yang sekarang hanya akan membuat dia merasa jijik."Setelah mengatakan itu, Yuna bahkan menoleh dan melemparkan kedipan genit ke arah Sean. "Pak Sean, aku benar, 'kan?"Namun, Sean sejak tadi hanya fokus pada pergelangan kaki Tiffany yang memerah karena terkilir. Dia bahkan tidak mendengarkan satu kata pun dari Yuna.Begitu menyadari Yuna memanggilnya, dia hanya mengerutkan kening sebentar, lalu berjalan cepat ke arah Tiffany dan menggenggam pergelangan kakinya. "Kok

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 881

    Yuna menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah mendekati Athena dan Tiffany dengan anggun. "Nyonya Tanuwijaya, sudah lama aku mendengar namamu."Athena menggigit bibirnya, refleks menggenggam lengan Tiffany erat. "Tiffany, orang ini punya niat jahat."Tiffany tersenyum. Dia bahkan pernah menghadapi orang setangguh Cathy, jadi wanita di depan ini jelas tidak akan membuatnya gentar. Namun, wanita ini datang bersama Sean. Berarti dia Yuna?Tatapan Tiffany menelusuri tubuh wanita itu dari atas sampai bawah. Tampangnya jelas tampang anak orang kaya yang hidup enak sejak kecil, persis dengan Jayla dulu. Bahkan, sorot mata meremehkannya pun tak ada bedanya. Apakah itu sifat bawaan para putri keluarga kaya?Tiffany menekan bibir, hendak berbicara, tetapi Yuna sudah lebih dulu melangkah cepat ke arah Athena dan menatapnya sambil tersenyum."Nyonya Tanuwijaya sungguh berhati mulia. Lebih memilih menemani rekan yang kakinya terkilir ke rumah sakit daripada menemui suaminya sendiri."Yuna memang p

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 880

    [ Terserah kamu mau bilang apa, yang jelas aku memang suka hal-hal yang menantang! ][ Hmm, memang semua anggota keluarga kita sama. ][ Maksudmu apa? ][ Nggak ada maksud apa-apa. Kamu rebut Sean dari istrinya. Aku akan berusaha supaya Tiffany panggil kamu kakak."Yuna termangu untuk sesaat.[ Benji, kamu serius? Kamu suka sama Tiffany si bodoh itu? ][ Iya. ][ Kamu sakit jiwa! ]Yuna menggenggam ponselnya erat-erat, hampir meledak.[ Waktu kamu SMA di Kota Maheswari, kamu sendiri lihat dia sebodoh apa, 'kan? ][ Menurutku dia baik, jangan hina dia. ][ Kamu ini pasti keracunan. ][ Terserah kamu bilang apa. Kalau kamu bersikap baik padanya, kita bisa bekerja sama. Tapi kalau nggak, aku nggak akan peduli sama kamu. ]Yuna tidak bisa merespons. Meskipun kata-kata Benji kurang enak didengar, Yuna tidak bisa tidak merasa gentar.Adiknya itu memang terkenal licik, cerdas, dan kejam. Kalau mereka berdua bisa bekerja sama, merebut Sean tentu akan jauh lebih mudah.Memikirkan hal itu, Yuna

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 879

    "Nggak sering terjadi."Sean menoleh dan tersenyum ringan pada Yuna. "Mungkin karena Bu Yuna belum pernah pacaran, jadi nggak ngerti keromantisan antara suami dan istri."Tatapan pria itu pada Yuna penuh dengan ejekan. "Kadang-kadang bermain petak umpet juga bisa menjadi bumbu dalam kehidupan pernikahan. Kalau kamu nggak ngerti, itu bukan salahmu."Setelah berkata demikian, pria itu membalikkan tubuhnya dengan elegan. "Karena istriku nggak di sini, aku permisi dulu."Melihat sosok tinggi itu hendak pergi, Yuna mengepalkan tangan dan buru-buru mengejarnya. "Pak Sean, bukankah kamu sendiri yang bilang ingin membawaku bertemu istrimu? Sekarang istrimu meninggalkanmu begitu saja, kamu juga mau meninggalkanku?"Langkah kaki Sean terhenti. Dia menoleh sedikit dan memandang Yuna. "Oh ya, maaf sudah lalai."Saat berikutnya, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon Sofyan. "Kirimkan satu mobil ke lembaga penelitian, antar Bu Yuna ke tempat tujuannya."Yuna menggigit bibirnya. "Sean! Kamu tahu buka

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 878

    Setelah Tiffany pergi, pengacara itu masih bersandar di tiang di samping, memandang Risyad dengan tatapan seperti melihat orang bodoh. "Sebenarnya siapa sih Tiffany itu? Sampai-sampai kamu bisa mendadak berbalik arah dan menjadikan gadis itu sebagai kambing hitam?"Risyad membalikkan mata dan menatap pengacara itu dengan ekspresi serupa. "Kalau kalian mau jebak orang, kalian nggak cari tahu dulu identitasnya?""Aku pikir waktu kamu bilang Bu Yuna makan malam sama Pak Sean, artinya kalian sudah berhasil menaklukkannya! Hampir saja aku celaka gara-gara kalian!"Risyad menarik napas panjang. Hanya dengan mengingat kejadian tadi, dia sudah merinding. Dia benar-benar bodoh karena mengira mereka berhasil memisahkan Sean dan Tiffany. Makanya, dia berani memfitnah Tiffany sedemikian rupa di hadapannya.Namun, kenyataannya ....Saat Risyad dan pengacara itu masih berbincang, pintu ruangan diketuk. Yang berdiri di depan pintu adalah Sean dalam balutan setelan hitam, bersama seorang wanita bergau

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 877

    Athena langsung gemetar karena siraman teh panas oleh Risyad. Tubuhnya goyah hingga nyaris jatuh ke belakang.Tiffany menahan tubuhnya dengan sigap. "Athena, kamu nggak apa-apa?"Athena terlalu kesakitan hingga sulit berbicara. Butuh waktu yang cukup lama sebelum akhirnya dia berhasil mengucapkan dua kata dengan terbata-bata, "Sakit ... sekali ...."Melihat gadis yang gemuk dan polos ini kesakitan sampai seperti itu, amarah dalam diri Tiffany pun langsung meledak.Namun, Risyad yang berada di belakang mereka masih terus menyudutkan Athena. "Tiffany, jangan sampai kamu tertipu olehnya!""Semua bukti palsu ini adalah hasil tekanan dari Athena! Nggak ada orang yang lebih tahu dari aku kalau kamu nggak pernah melakukan plagiarisme! Ini semua ulah Athena!""Dia bersekongkol dengan Yuna, menyuapku dengan uang dan memanfaatkan masalah keluargaku untuk memaksaku bekerja sama dengan mereka!"Athena menggigit bibir. Wajahnya sudah pucat karena menahan sakit, tetapi dia tetap memandang Tiffany de

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status