Share

Bab 303

Penulis: Clarissa
"Kamu membawaku ke tempat jelek seperti ini?" Mark yang duduk di lantai dua bar tampak mengernyit dengan kesal. "Tempat macam apa ini?"

Bar ini memang sangat kecil. Baik itu fasilitas ataupun dekorasinya, semuanya tidak semewah bar yang biasanya mereka datangi. Bahkan, tempat ini bau rokok.

Mark mendongak dan melirik Sean dan Tiffany yang duduk di seberang. "Kalian berdua benaran mengajakku kemari?"

"Sean, kamu sangat kaya. Kamu baru saja mendapat puluhan miliar dari paman keduamu, 'kan? Kenapa malah mengajakku ke bar seperti ini?"

Mark hidup kaya sejak kecil. Meskipun diusir oleh Keluarga Sanskara, dia tidak pernah hidup miskin. Setiap bagian di bar ini lantas membuatnya merasa ternodai.

Sean tersenyum tipis. "Tiffany yang mau datang kemari."

Tiffany mengerlingkan matanya. Sean ingin menjadikannya kambing hitam? Jelas-jelas Sean yang membawanya kemari setelah tahu Julie dan Samuel akan ke bar ini. Kenapa malah memfitnahnya?

Tiffany tidak pernah berniat mengganggu Julie dengan Mark. Di
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
Sean pinter banget klu suruh ngomporin......... mark...sudah kebakar belum??...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 843

    "Ternyata begitu ...." Hamish menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Tiffany dengan tatapan sedikit memohon. "Foto ini ... bisa kamu berikan padaku? Bagaimanapun ... aku pernah mengaguminya."Hamish menatap Tiffany, sama sekali tidak menyembunyikan emosinya. Orangnya sudah tiada, menyembunyikan perasaan pun sudah tak ada gunanya.Lebih baik membuka hati dan mengatakan dengan jujur. Mungkin saja, dia masih bisa menyimpan foto ini sebagai kenang-kenangan.Tiffany tertegun sejenak. Dia benar-benar tak menyangka semuanya akan berkembang ke arah ini.Awalnya, dia hanya ingin menunjukkan foto itu untuk membuktikan hubungannya dengan Niken. Siapa sangka, ternyata Hamish juga termasuk salah satu pria yang dulu menyukai ibunya?Meskipun merasa berat karena ini adalah satu-satunya foto terakhir bersama ibunya, kini hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Hamish, dia bisa menyelesaikan krisis yang dia dan Sean hadapi.Jadi, Tiffany menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Hamish dengan agak ra

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 842

    Di antara semua cerita Niken tentang Kota Zimbab, ada seseorang yang bernama Hamish. Tiffany masih ingat jelas bagaimana senyuman Niken yang berbaring di ranjang rumah sakit sambil menggenggam tangannya.Niken mulai bercerita, "Kalau bicara soal Hamish ini, ceritanya benar-benar dramatis. Hanya beberapa orang saja yang tahu dulu aku sebenarnya pernah menyelamatkan bos besar gangster yang sekarang sangat terkenal dan berkuasa di Kota Zimbab ini, Paman Hamish. Saat itu dia dikejar orang sampai tergeletak di samping tempat sampah dengan tubuh penuh darah, aku yang membawanya pulang.""Aku yang menyelamatkan setengah nyawanya. Kalau bukan karena aku tiba-tiba merasa iba, dia nggak mungkin bisa kembali ke gengnya dan menjadi Paman Hamish yang dihormati banyak orang. Orangnya sangat menarik. Meskipun sudah menerima uang untuk tugasnya, dia punya prinsipnya sendiri.""Tiffany, kalau kelak kamu atau Sean ada masalah besar di Kota Zimbab, kalian boleh cari Paman Hamish. Karena dia berutang besa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 841

    Setelah menghantam wajah pria yang berdiri di depannya dengan keras, Sean berbalik dan menarik Tiffany ke dalam pelukannya. Setelah melindungi Tiffany sepenuhnya di lengannya, dia menatap pria paruh baya bertubuh kurus yang duduk di kursi iru dengan dingin. "Kalau kamu mau bilang, aku tentu saja mau mendengarnya."Melihat Tiffany yang dilindungi Sean dengan erat, pria paruh baya itu tersenyum dengan perasaan agak kagum. "Bagus, kamu memang pria sejati. Aku sudah bekerja di bidang ini sangat lama. Aku sudah melihat banyak pasangan yang meninggalkan pasangannya saat menghadapi bahaya besar dan banyak pria juga yang mengkhianati wanitanya saat situasinya genting.""Tapi, kamu malah masih bisa melindungi wanitamu dengan begitu baik di saat seperti ini, kelihatan jelas kamu ini memang pria sejati."Setelah mengatakan itu, pria paruh baya itu tersenyum. "Karena kita semua ini pria sejati, aku juga nggak akan bertele-tele lagi. Penyewa kami bilang pilihannya hanya dua, berikan wanitamu pada k

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 840

    Setelah mengatakan itu, Sean langsung melepaskan jaketnya dan melemparkannya pada Tiffany. "Pakai ini."Pandangan Tiffany langsung gelap karena tertutup jaket itu. Begitu kepalanya keluar dari dalam jaket itu, Sean sudah mulai bertarung dengan orang-orang itu. Dia panik sampai tidak mengenakan jaket itu dengan benar dan langsung mengeluarkan ponselnya dengan tergesa-gesa untuk menelepon Chaplin.Namun, sebelum Tiffany sempat menelepon, pria mesum yang wajahnya sudah babak belur karena tadi dihajar Sean langsung merebut ponsel Tiffany. "Mau panggil bantuan ya? Gadis cantik, lihatlah, ada berapa banyak saudaraku?"Saat mengangkat kepalanya, Tiffany langsung kaget saat melihat tenda warung kaki lima itu sudah dikepung dari segala arah dengan rapat. Semua orang itu bahkan membawa senjata. Dia secara refleks mundur satu langkah, lalu menatap pria mesum itu. "Kalian ini ...."Kelihatan jelas, orang-orang ini datang dengan persiapan. Jika hanya iseng menggoda seorang wanita saat sedang makan

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 839

    Tiffany cemberut, lalu menarik Sean duduk di kursi warung kaki lima itu. "Sayang, jangan lihat dia lagi, merusak suasana."Setelah mengatakan itu, Tiffany segera mengubah suasana hatinya dan menunjukkan menunya pada Sean. "Aku pesan yang ini, ini, dan ini juga .... Aku ingat dulu kamu bilang kamu nggak pernah makan di tempat seperti ini, 'kan?"Sean mengalihkan pandangannya dari Cathy, lalu menatap Tiffany yang sedang berusaha menghiburnya. Dia tahu Tiffany berusaha menyenangkannya karena takut suasana hatinya akan buruk. Namun, suasana hatinya sebenarnya tidak begitu buruk.Kejadian masa lalu itu memang sempat membuat Sean marah, tetapi dia sudah merasa agak lega setelah menghajar Ronny. Meskipun ayahnya dan Ronny adalah saudara kandung, untungnya kepribadian ayahnya berbeda dengan Ronny.Jika bukan karena ikut Tiffany ke rumah Keluarga Rimbawan dan mengenal Venus, mungkin sampai sekarang pun Sean masih mencurigai ayahnya. Untungnya, semua itu hanya salah paham.Melihat Sean kembali m

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 838

    "Aku senang karena ternyata kita nggak punya dendam apa-apa. Aku senang karena ayahmu dan ibuku ternyata orang baik. Aku senang ... karena ternyata lima tahun yang lalu kamu juga ingin menahanku, 'kan?" kata Tiffany.Saat tadi Sanny sedang meminta maaf, Tiffany tahu sebenarnya masih ada banyak hal yang belum dikatakan Sanny. Dia tahu Sanny ingin mengatakan lima tahun yang lalu Sean sebenarnya tidak ingin membiarkannya pergi.Namun, Sanny selalu mengawasi dan memanfaatkan identitas sebagai kakak kandung untuk menekan Sean. Dia bahkan menggunakan nyawanya untuk mengancam Sean, sehingga Sean hanya bisa membiarkan Tiffany pergi.Setelah dipikir-pikir lagi, Tiffany bahkan bisa merasakan betapa putus asanya Sean saat itu. Perasaan putus asa yang dirasakan Sean saat itu pasti sangat menderita. Namun, untung saja semuanya sudah berlalu.Tiffany menatap Sean sambil tersenyum. "Sean, kamu benar-benar jatuh cinta padaku sampai nggak bisa lepas lagi ya?"Setelah mengatakan itu, wajah Tiffany langs

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status