Beranda / Romansa / Dinikahi Calon Adik Ipar / Bab 93. Pilihan Menggiurkan

Share

Bab 93. Pilihan Menggiurkan

Penulis: Sekarani
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-10 22:17:03

Tidak ada gunanya tinggal lebih lama. Jingga bahkan tak ingin menunggu sampai esok hari. Persetan meski malam sudah larut, dia ingin secepatnya meninggalkan hotel milik Pandega Group ini.

Jingga pun tak peduli dengan Chacha yang panik dan kebingungan karena melihatnya buru-buru berkemas. Dia mau pergi malam ini juga. Titik.

“Kalian mau tanggung jawab misal terjadi sesuatu yang nggak diharapkan? Jangan sampai—”

Sayup-sayup terdengar suara Chacha yang tengah bertelepon dengan seseorang di balkon. Kata-kata bernada emosional itu teredam gemuruh angin dan ombak lantaran pintu yang dibiarkan terbuka.

Saat Chacha kembali masuk ke kamar, helaan napas frustasi perempuan itu membuat gelisah Jingga yang duduk di tepi ranjang. Kedua tangannya perlahan terkepal di sisi tubuhnya.

“Maaf …”

Jingga mengeratkan kepalan tangannya begitu mendengar permintaan maaf Chacha.

“Nggak bisa sekarang, Kak. Ini udah malam banget, jadi kata sekretarisnya …”

“Nggak, Cha,” potong Jingga dengan suara tertahan. “Poko
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 113. Pelan-Pelan, Sayang!

    Kekuatan tonjokan Mada benar-benar tidak bisa diremehkan. Pagi ini, memar di wajah Sena masih lumayan kentara. Lebamnya tak lantas memudar meski sudah diobati.“Pelan-pelan, Sayang”Sena meringis kecil saat Kanya mengoleskan salep ke pipinya. Bekas pukulan berwarna ungu kehijauan itu terasa nyeri karena ujung jemari Kanya tak sengaja menekannya.Mendengar rengekan manja Sena, Kanya cuma mendesah pelan. Dia menarik tangannya, berhenti mengobati luka memar di wajah suaminya.Kanya cuma diam, menatap Sena dengan sorot mata tajam. Dalam hitungan detik, Sena langsung paham maksudnya. Pria itu seolah bisa mendengar Kanya berkata, “Nggak usah banyak protes kalau lukanya mau aku obati!”Nyali Sena sebelumnya tidak seciut ini. Dia tak pernah membiarkan Kanya membuatnya merasa terintimidasi. Namun, kini segalanya telah berubah. Tatapan jengkel Kanya sekarang begitu cepat membuatnya kicep.“Maaf,” lirih Sena sambil menundukkan kepala.“Jangan nunduk, Mas. Susah ngobatinnya,” tutur Kanya lembut.

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 112. Perhatian Bos Misterius

    Malam semakin larut kala temaram pendar lampu tidur menghadirkan kehangatan yang memeluk Sena dan Kanya dalam keheningan intim. Berbaring nyaman di atas ranjang, keduanya saling memandang dengan tatapan penuh cinta. Jarak yang ada dihapus perlahan hingga hidung mereka bersentuhan, menciptakan kilatan friksi pengundang hasrat.Tangan besar Sena mendarat lembut di pipi Kanya. Sentuhan hangat itu membuat Kanya memejamkan mata, tersenyum membiarkan jemari sang suami membelai bibir bawahnya.Sena menjauhkan wajahnya sejenak, memandangi paras cantik Kanya yang kini menatapnya sayu. Ketika sejoli ini kembali saling mengunci pandang, Sena berbicara dengan sorot matanya, meminta izin tanpa suara.Seutas senyuman menjelma jawaban yang diharapkan. Tatapan Sena seketika beralih pada bibir Kanya lagi, siap menjemput ciuman yang begitu ia nantikan malam ini.“Tapi, Mas ….”Sepersekian detik sebelum Sena berhasil memagut bibir manis yang didambakannya itu, Kanya tiba-tiba mendorong dadanya menjauh.

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 111. Nyalinya Gede Banget

    Pada akhirnya, barangkali memang Jingga yang membuat Sena bisa melupakan Kanya. Luka yang ditorehkan Kanya perlahan sembuh berkat Jingga yang tak pernah menyerah mengejarnya.Selama empat tahun, Sena tidak pernah mendorong Jingga menjauh. Dia takut penolakan yang terlalu tegas bisa sangat menyakiti perasaan Jingga. Dia tak mau membuat Jingga merasa tidak diharapkan lagi. Bagaimana jika Jingga berusaha mengakhiri hidupnya sendiri seperti saat mereka bertemu pertama kali? Jangan sampai!Biarpun begitu, Sena sungguh tidak menjanjikan apa pun sebelum memastikan cintanya pada Kanya telah terkubur dalam-dalam. Dia ingin membalas cinta Jingga tanpa bayang-bayang kisah cinta sepihaknya itu.Hanya saja, Sena juga tidak pernah mengungkapkan sebab utamanya belum bisa menerima cinta Jingga. Alih-alih jujur tentang Kanya, Sena memilih alasan lain yang menurutnya lebih aman meski terkesan klise bukan main.Memanfaatkan beda usia dua tahun, Sena mengaku hanya menyayangi Jingga sebagaimana seorang ka

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 110. Susah Luluh

    Sena berjanji akan menjawab semua pertanyaan Kanya. Namun, dia memohon agar Kanya setidaknya menunggu sampai makan malam selesai. Setelah menikmati semua yang Sena siapkan untuknya, barulah Kanya boleh bertanya tentang apa pun yang berkaitan dengan masa lalunya. Alasannya sederhana. Sena sungguh cuma tidak ingin ada yang mengganggu momen romantis mereka malam ini.Kanya pun setuju untuk menahan rasa ingin tahunya sementara waktu. Dia bersedia menunggu sesuai apa yang Sena mau.“Menurutku, pertanyaan terbuka lebih bagus. Kalau menurut Mas Sena, gimana?”Kembang api terakhir telah melesat. Para karyawan maupun tamu hotel yang ikut menikmati keindahannya masih asyik bersorak sampai parade percikan cahaya warna-warni di langit benar-benar habis.Mereka yang bersiaga di sekitar gazebo pun belum rampung dengan euforia pesta kembang api dadakan. Masih ikutan baper juga gara-gara melihat Sena dan Kanya yang berciuman mesra tanpa peduli dengan sekitarnya.Semua orang boleh dibilang masih tamp

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 109. Bertaut Lembut

    Sena menyesal karena memilih gazebo yang sama untuk makan malam bersama Kanya. Dari sekian banyak sudut di hotel, mengapa pilihannya jatuh pada bangunan yang semalam jadi tempat pertemuannya dengan Jingga?“Kata Sarah sama Yuna, semalam Mas Sena sama Jingga pelukannya di situ,” ucap Kanya sambil menunjuk ke luar gazebo.“Tempat ini udah identik banget sama adegan pelukannya kalian, Mas. Harusnya nggak apa-apa, dong, kalau obrolan kita nyerempet sedikit soal perempuan yang kamu peluk itu.”Cara bicara Kanya terlalu tenang untuk seorang istri yang cemburu. Pikir Sena, kenapa tidak marah-marah saja? Dia siap mendengar omelan Kanya sepanjang malam, dibentak-bentak di depan umum pun tidak masalah.Sena juga bakal menyiapkan energi sebanyak-banyaknya untuk menghadapi Kanya yang pundungan. Sena yakin dirinya sanggup melakukan apa saja demi membujuk Kanya agar mau berbaikan dengannya.Namun, Sena tidak mempersiapkan diri untuk menanggapi Kanya yang cemburunya sekalem ini. Aneh rasanya melihat

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 108. Saksi Bisu Momen Terlarang

    Kanya tersenyum menyambut steik salmon saus lemon yang menjadi hidangan utama malam ini. Sajian ikan kaya nutrisi tersebut tampak begitu menggiurkan, lengkap dengan asparagus dan kentang mini panggang. “Salmon katanya bagus untuk perempuan yang lagi haid. Perutmu masih terasa nyeri, nggak, sih?”Sena bertanya sembari mengambil pisau dan garpu. Tak berlama-lama, dia pun mulai mengiris steik salmon yang tersaji di hadapannya.“Udah mendingan banget. Cuma sesekali aja nyerinya,” jawab Kanya seraya meraih garpu dan pisau di sisi piringnya sebagaimana yang telah lebih dulu dilakukan Sena.Ujung pisau sudah menyentuh salmon, pun dengan garpu yang telah menancap pada sajian ikan laut tersebut. Namun, Kanya mendadak urung memotong makanannya.“Malam ini katanya Yuna mau ngasih jamu kunyit asam bikinan neneknya. Nanti mau aku minum sebelum tidur,” ungkap Kanya.“Yuna?”Sena merasa tidak familiar dengan nama seseorang yang baru saja disebut istrinya. “Iya, Yuna. Staf housekeeping yang tadi si

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status