Share

Jadi Teman

"Amel!" samar-samar, telingaku mendengar suara Pak Alvin. Ia menahan bahuku agar tidak jatuh. Kepalaku memang sudah sangat sakit sedari sore tadi, namun aku tahan.

"Ayo kita ke kamar," ajaknya. "Maaf, saya mau urus istri saya dulu."

Aku langsung di bantu untuk berjalan, dalam keadaan pusing luar biasa. Namun, tiba-tiba, langkah Pak Alvin berhenti, saat suara seseorang menahannya.

"Kak, jangan lama-lama." Itu suara Wati, aku tidak menggubrisnya, karena mataku rasanya sudah ingin memejam saja.

Pak Alvin tidak menjawab, ia begitu saja memapahku. Sesampainya di kamar, aku langsung dibantu untuk rebahan.

Telapak tangan Pak Alvin menyentuh dahiku. "Kamu demam, kenapa malah ikut acara kalau nggak kuat?" tanyanya dengan nada datar.

"Aku bukan kamu, yang suka menghindar Mas," balasku. Hatiku sudah dongkol beberapa jam lalu, karena sadar jika keluargaku tak diundang acara makan. Belum lagi ditambah Bibi Wati yang merendahkanku sebagai istrinya dan dia sama sekali tidak ada pembelaan. Kini, diri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Trisna Wati
benih-benih mulai tumbuh lanjut Thor...........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status