Sehangat Dekapan Mantan

Sehangat Dekapan Mantan

last updateLast Updated : 2025-12-10
By:  sidonskyUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
2views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Usai diselingkuhi suaminya yang ‘sempurna', Liyara kabur ke kota lain. Tidak disangka, sesampainya disana ia bertemu lagi dengan cinta pertama yang tidak direstui oleh sang ibu, Jagara. Namun, pria itu kini merupakan calon pengantin yang akan menggelar acara di sana. Pertemuan itu seharusnya berakhir. Namun Jagara menariknya kembali ke dalam lingkarannya—dengan amarah yang belum padam, dendam yang belum selesai, dan rasa yang seharusnya sudah mati. "Saya tahu ini salah," Jagara bersuara parau, penuh dengan konflik. "Tapi saya gak bisa, Raya. Saya gak bisa gak mencintai kamu." Raya membeku mendengar pernyataan itu. Tak separah saat, "Setelah apa yang kamu kasih semalam ke saya semalam? Kamu masih bilang gak ada apa-apa?"

View More

Chapter 1

01| Awal Mula Kehancuran

Dua tahun. Sudah hampir dua tahun Raya menikahi pria yang dianggapnya sebagai jaminan masa depan. 

Sebuah kesepakatan bisnis yang dibungkus dengan embun-embun cinta. 

Ardava adalah pria yang tampan, mapan, dan yang terpenting disetujui oleh ibunya.

 Di atas kertas, mereka sempurna. Sebuah pasangan yang layak menghiasi majalah gaya hidup.

Tapi di malam hujan yang dingin ini, di dalam penthouse mewah yang menjadi sanggah hidupnya, kesempurnaan itu retak menjadi seribu kepingan.

Penthouse mewah yang dulu terasa aman kini dingin seperti kuburan. Belakangan Ardava makin sering “lembur”, makin jarang pulang, makin jarang menyentuhnya. Ada sesuatu yang hilang… atau seseorang.

Pintu terbuka. Ardava masuk, masih tampak rapi meski mengaku kelelahan. “Konferensi melelahkan. Aku mandi dulu.”

Konferensi. Padahal siang tadi, Raya mendengar acara itu dibatalkan.

Ia tak menjawab. Tatapannya terkunci pada ponsel Ardava di meja kopi. Begitu shower menyala, layar ponsel ikut menyala. Ikon aplikasi dengan hati merah—aplikasi yang dulu menghancurkan pernikahan orang tuanya.

Profil Ardava terbuka. Ardava, 36. Lajang.

Dadanya seperti ditusuk. Lalu notifikasi muncul menampilkan layar notifikasi emoticon hati menyala.

Citra: I’m so happy today! Besok kalau kamu keluar kota lagi, kabarin aku ya, sayang.

Raya menjatuhkan ponselnya. Rasanya seperti terbakar. Dunia yang susah payah ia bangun kembali runtuh, sama seperti tujuh tahun lalu ketika ia meninggalkan Jagara demi pria “lebih pantas”.

Pintu kamar mandi terbuka. Ardava muncul hanya dengan handuk.

“Raya? Kamu kenapa?”

“Aku tahu semuanya.” Raya mengangkat ponselnya, tangan bergetar. “Tentang Citra. Tentang aplikasi itu. Tentang status kamu.”

"Aku akan hubungin pengacara. Aku mau cerai."

Kata 'cerai' itu membuat Ardava membeku. "Cerai? Raya, kamu gila? Karena satu kesalahan kecil?"

"Satu kesalahan kecil?" Raya membentak, air matanya yang tahan ia pecahkan. \

Ini bukan yang pertama.

Itu adalah kalimat terakhir Raya sebelum ia membanting keras pintu kamarnya. 

Dengan napas memburu, ia menatap sekitar. Ia tidak bisa tinggal di rumah ini. Ia tidak bisa tinggal di mana pun di Jakarta. Di tengah kehancurannya, ia membuka laptopnya dan memesan tiket satu arah.

Sambil mengetik 'Bali' di kolom pencarian tiket, hatinya kembali diserang penyesalan. Tujuh tahun lalu, ia melakukan hal yang sama. 

Ia memilih pria yang dianggap 'sempurna' oleh ibunya dan membuang Jagara, pria yang rela berlutut di koridor kampus, memohon agar dirinya jangan pergi. 

**

Dengan mata sembab dan hidung yang memerah, Raya menarik koper pink usangnya saat pintu Bandara Ngurah Rai Bali menyambutnya. 

Udara pantai yang lembab dan hangat langsung menerpa wajahnya, membawa aroma khas Bali, perpaduan antara garam laut, dupa, dan bunga frangipani, yang sudah hampir lima tahun tidak ia hirup.

Ia bersusah payah menarik koper itu, sebuah penampung segala kesedihan dan satu-satunya barang yang ia bawa saat kabur dari rumah, mencoba menghentikan sebuah taksi berwarna kuning yang tumben tidak berjejer di depan bandara seperti biasanya.

Ia mematikan ponselnya sejak meninggalkan rumah. Ia butuh ketenangan. Ia ingin menjauh dari hiruk pikuk dunia yang baru saja menghancurkannya, dari segala panggilan dan pesan yang mungkin masih terus berusaha menembus pertahanannya.

Berjalan tergopoh-gopoh di atas aspal yang panas, tiba-tiba ia mendengar suara crack yang keras. Hak sepatu heels yang ia kenakan—sepatu mahal yang dulu ia beli untuk menemani Ardava ke sebuah gala dinner—patah. Keseimbangannya buyar, dan dengan satu gerakan tidak berdaya, ia terjatuh membentur aspal yang kasar. 

Nyeri tajam menusuk lututnya. Ia menoleh, sebuah goresan luka yang menganga berdarah dengan rasa ngilu yang menjalar hingga ke persendian. 

Sialnya, pagi ini ia mengenakan celana pendek denim dan baju kaos oversize yang sudah lama tak ia pakai, pakaian yang dulu ia simpan di lemari karena merasa 'tidak pantas' dikenakan oleh seorang istri dari lelaki terpandang seperti Ardava.

"Atas nama Liraya Nadindra, kamar premium deluxe dengan total menginap satu minggu, betul?" tanya si resepsionis.

Raya mengangguk saat pria itu mengkonfirmasi, ia masih seperti belum memiliki kekuatan penuh untuk bersuara. 

Kepalanya menoleh ke sekeliling, mendapati suasana lobi yang hening dan bersih khas hotel mewah. Ia menunggu proses check-in, menunggu kunci kamarnya, sambil berusaha mengabaikan nyeri di kakinya yang semakin terasa perih.

Hingga samar, sebuah suara dari meja resepsionis di sebelahnya membuyarkan lamunannya. Suara yang terdengar profesional, namun ada sesuatu dalam nama yang diucapkan yang membuat seluruh sistem saraf Raya membeku.

"Jagara Raksa Baskarana, untuk tipe president suite, benar?"

Tubuh Raya mematung. Darahnya yang tadi mengalir pelan di pembuluh nadi, tiba-tiba terasa berdesir kencang, seolah dilempari ribuan jarum es. Dan dengan gerakan yang sangat lambat, seolah ia ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar, kepala Raya perlahan menoleh ke arah sumber suara.

Dan di sanalah ia melihatnya.

Jagara, berdiri di sana.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status