Share

Benih Pemberontakan Sylas

Penulis: Strawberry
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-21 20:30:48

Angin hutan berdesir lembut, menggoyangkan dahan-dahan pohon tua yang menjulang seperti penjaga abadi. Aroma tanah lembap bercampur dengan harum bunga liar mengambang di udara, membawa nuansa mistis yang tak terucapkan. Di antara pepohonan besar yang tertutup lumut, seorang pemuda berdiri diam, jubahnya tertiup angin.

“Sylas…untuk apa kamu mencariku?”

Suara perempuan lembut memecah keheningan.

Sylas menoleh perlahan, mata keperakannya menyorot dalam ke arah sosok anggun yang muncul dari balik pohon. Rambut peraknya tergerai, seperti helai cahaya bulan yang terurai. Pakaian hijaunya melebur sempurna dengan hutan di sekelilingnya. Ia tampak seperti jelmaan dewi hutan… atau iblis dalam wujud paling memesona.

Tapi bagi Sylas… dia hanya satu sosok.

Seseorang yang selama ini selalu hadir seperti bayangan. Mendekat lalu menghilang. Menghangatkan… tapi tak pernah betul-betul menyentuh hidupnya. Seseorang yang mengaku ibunya beberapa hari lalu.

“Marovielle,” ucap Sylas datar, seperti biasa. Bu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Ini Bukan Cinta

    Senja merah darah menyelimuti langit dunia bawah, ketika kabut halus turun perlahan menyelimuti taman dalam istana. Ratu Arcelia melangkah pelan di antara batu-batu hitam yang ditumbuhi bunga berapi kecil—tanaman khas dunia bawah yang hanya mekar saat matahari tak terlihat selama seminggu penuh.Ratu Arcelia berjalan dengan pikiran yang masih kacau, dan itu karena Pangeran Api. Dengan reaksi alami Kaisar Azrael tadi malam, tanpa harus mengucapkan kata larangan, Arcelia paham, mungkin dia memang sudah melangkah terlalu jauh dan tidak ada batasan, sehingga membuat seorang pangeran yang introvert salah paham.Di bawah pohon berduri kristal yang tampak seperti patung pahatan, berdirilah Pangeran Api. Seperti biasa, tubuhnya tegap, diam, dengan sorot mata tajam yang menyembunyikan sesuatu di balik ketenangannya.“Pangeran Api,” sapa Arcelia, suaranya lembut namun berwibawa.Pangeran itu menoleh perlahan. Tak ada senyum, hanya anggukan hormat.“Aku tidak ingin kau memiliki pemikiran ataupun

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Malam Panas - Cemburu dan Cinta

    “Dan jangan sekalipun… kau membuat lelaki lain jatuh hati padamu.”Suara Azrael berat, dalam, nyaris seperti gumaman kutukan yang mengendap dalam jiwa. Tatapan matanya kini tak lagi sekadar sendu, melainkan tajam, membakar, menyala merah seperti bara.Dengan satu gerakan, seolah Arcelia tak berbobot, Kaisar mengangkat tubuh sang Ratu ke dalam gendongannya. Ia melangkah mantap ke dalam paviliun, pintu batu menutup sendiri di belakang mereka.Langit dunia bawah tertutup kabut ungu kelam, bulan darah menggantung tepat di puncak. Malam seakan ikut bersekongkol—menyembunyikan segalanya dalam bisu yang sakral.Di dalam ruang megah yang hanya diterangi api iblis yang membara di dinding, Arcelia diturunkan ke atas ranjang besar berlapis kain gelap. Tirai-tirai tebal melambai pelan, menyelimuti mereka dalam dunia kecil yang hanya milik mereka berdua.“Jika kau berani menyembunyikan hatimu dariku…” bisik Azrael, suaranya lebih halus dari sutra, namun penuh ancaman lembut. “Maka malam ini, aku a

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Kau Milikku

    Malam turun di atas istana dunia bawah, menyelubungi langit hitam berapi dengan kilatan merah keemasan dari lahar yang mengalir di kejauhan. Arcelia duduk di taman istana, tempat yang jarang dikunjungi selain oleh dirinya sendiri. Taman itu adalah satu-satunya bagian istana yang ia ubah—dengan tanaman-tanaman gelap yang bisa tumbuh di bawah cahaya neraka, dan bunga api biru yang hanya mekar saat bulan darah muncul.Langkah kaki berat tapi anggun terdengar dari arah pintu gerbang taman.Arcelia tak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang, biasanya juga ada Lucien atau Kaelthor atau pangeran lainnya. “Pangeran Api…” gumamnya lembut, tapi tak kaget saat yang dilihatnya datang adalah Pangeran Api lagi. Arcelia masih memandangi bunga yang mekar pelan di hadapannya. “Kau datang lagi.”“Ratu belum istirahat. Hamba hanya ingin memastikan,” jawabnya. Suaranya tetap berat dan datar, tapi di balik nada datarnya, ada nada halus yang mulai mengandung perhatian.Arcelia menoleh, menatap mata m

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Peringatan Untuk Ratu Api

    Malam di dunia bawah adalah lukisan kekal dalam warna merah dan hitam. Langit kelam berpendar cahaya dari sungai lava yang mengalir tenang di kejauhan, sementara menara istana berdiri angkuh, dibalut bayangan dan bara.Di dalam kamarnya yang megah, Arcelia bersandar di dada Kaisar Azrael. Kulit mereka masih berselimut hangatnya keintiman yang baru saja mereka bagi. Nafasnya belum sepenuhnya tenang, tapi pikirannya melayang jauh.Azrael mengusap punggung Arcelia perlahan, memperhatikan ekspresi damai namun penuh renungan di wajah ratunya.“Kau terlihat tidak tenang malam ini,” gumam Azrael, suaranya berat, serak karena cumbu yang masih membekas.“Benarkah?” tanya Arcelia terdengar sangat santai karena mereka sedang di atas tempat tidur.“Hm….” Kaisar Azrael mengangguk.Arcelia menoleh sedikit, menatap matanya. “Boleh aku mengusulkan sesuatu?”Kaisar tersenyum kecil. “Kau boleh menguasai seluruh neraka jika kau mau, Ratu-ku.”Pipi Arcelia merona merah, ia tersenyum lemah, lalu menghela

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Cinta Yang Tak Seharusnya

    Kembali ke Istana Bawah….Istana hitam yang berdiri megah di jantung dunia bawah itu tampak lebih hidup dari biasanya. Namun, bukan karena pesta, melainkan karena kehadiran Ratu mereka—Arcelia. Sosoknya yang agung berjalan berdampingan dengan Kaisar Azrael di lorong panjang berhiaskan obor biru yang berkobar dengan api neraka.Suasana tenang, tapi ada sesuatu yang mengintai dari balik kegelapan. Sesuatu yang belum selesai. Sesuatu yang belum didamaikan.Dari balkon tinggi yang menghadap jurang lava abadi, berdiri seorang pria dengan rambut seperti bara membara, matanya menyala merah darah, kulitnya gelap berkilat seperti logam terbakar. Ia adalah Pangeran Api, satu-satunya putra dari Ratu terdahulu yang telah lama meninggal.Ia memandangi pasangan kaisar dan ratu dari kejauhan. Dalam diamnya, hatinya bergejolak seperti lautan magma.“Begitu mudahnya dia melupakan Ibu…”“Begitu cepatnya dia menyerahkan segalanya untuk perempuan itu…”Tak ada yang tahu isi pikirannya. Pangeran Api adala

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Mengunjungi Paman Liam

    “Kamu siapa?” tanya Eden dengan nada curiga. Namun, sorot matanya tidak bisa membohongi rasa terpesonanya. Sekilas, ia tersihir oleh kecantikan gadis yang berdiri di ambang pintu. Kecantikannya... nyaris tidak nyata.Lyrienne tersenyum anggun, lalu membungkuk hormat pada Liam dan Marla dengan sikap sopan nan berwibawa.“Perkenalkan, saya Lyrienne Throne, satu-satunya putri dari keluarga bangsawan Throne. Saya datang untuk menyampaikan permohonan maaf atas penolakan yang saya sampaikan sebelumnya.”Nada bicaranya tenang, penuh penghormatan, dan tanpa cela.Liam mengangguk pelan, tersenyum bijak. “Tidak perlu meminta maaf, Nona Lyrienne. Setiap orang memiliki hak untuk memilih. Perjodohan bukanlah sebuah paksaan.”“Paman sungguh bijaksana. Terima kasih atas pengertiannya.” Lyrienne lalu menoleh pada Marla, masih dengan senyuman anggun. “Bibi, saya membawa tonik herbal dan beberapa lembar sutra terbaik dari utara. Saya harap Bibi berkenan menerimanya sebagai bentuk penghormatan saya.”Ma

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Darah Kuno

    Tak ada yang benar-benar tahu, mengapa kesialan selalu mengikuti Arcelia ke mana pun ia melangkah—mengapa orang-orang yang menyayanginya selalu berakhir dalam kesakitan atau kehilangan. Tak ada yang tahu… kecuali satu orang: ibunya. Sayangnya, rahasia itu dikubur bersama jasad sang ibu, tak pernah terucap pada siapa pun.Dulu, selama sepuluh tahun pernikahan mereka, Bennet dan istrinya hidup dalam cinta yang tulus, namun tanpa kehadiran seorang anak. Setiap tahun yang berlalu tanpa tangisan bayi menjadi luka sunyi dalam hati sang ibu. Ia tahu Bennet tak pernah menyalahkannya—ia adalah pria yang penuh kesabaran dan ketulusan. Tapi rasa bersalah itu tumbuh seperti benalu, menggerogoti hatinya dari dalam.Suatu hari, dalam keputusasaan yang lembut, ia pergi diam-diam ke sebuah kuil tua di luar perbatasan kota. Di sana, ia berdoa dalam sunyi, membawa persembahan kecil berupa bunga dan air murni. Dalam keheningan dupa dan desir angin lembah, seorang biksu tua mendatanginya—langkahnya tenang

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Kenangan Di Balik Sepi

    Malam itu sunyi. Ruang kerja keluarga Sterling diterangi cahaya lampu gantung yang temaram. Liam duduk sendiri di kursinya, menatap ke luar jendela di mana hujan rintik mulai turun, mengiringi denting kenangan yang datang tanpa permisi.Tangannya menggenggam cangkir teh yang sudah lama dingin. Pandangannya kosong, tapi hatinya mulai berat oleh bayangan masa lalu.“Bennet…” gumamnya pelan, seolah menyebut nama itu bisa membangkitkan kembali sosoknya.Liam teringat dengan jelas—saudaranya, Bennet Sterling, lelaki berhati emas yang tak pernah mengenal ambisi berlebihan seperti dirinya. Seseorang yang lebih memilih kejujuran dan ketulusan daripada kekuasaan atau nama besar.Bennet adalah kebanggaan keluarga. Tidak banyak bicara, tapi tindakan dan sikapnya selalu meninggalkan jejak mendalam di hati siapa pun yang mengenalnya.“Kau terlalu baik untuk dunia ini, Bennet...”Kenangan melayang ke masa lalu. Saat itu, Bennet membawa pulang seorang wanita cantik dari kerajaan tetangga. Seorang ba

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Cerita Dua Dunia

    Setelah momen di taman yang penuh perasaan, Azrael menggandeng tangan Arcelia, membawanya perlahan kembali ke kamar kerajaan. Malam di Dunia Bawah terasa lebih hangat dari biasanya, seolah ikut merestui kedekatan mereka.Di dalam kamar, cahaya kristal bercahaya lembut menggantung di langit-langit, aroma bunga malam memenuhi udara.Azrael mendudukkan Arcelia di tepi ranjang, lalu berlutut di hadapannya—hal yang membuat Arcelia langsung panik dan meraih tangan Kaisar.“Kaisar Azrael! Jangan seperti itu! Apa kata para iblis kalau tahu Kaisarnya bersimpuh di hadapan Ratu?” bisik Arcelia panik, tapi wajahnya justru merah padam.“Aku tak peduli. Kau bukan hanya Ratu, kau belahan jiwaku. Biar mereka belajar, bahwa cinta bahkan bisa menundukkan penguasa tergelap sekalipun.”“Aduh... Kaisar, Kau benar-benar budak cinta,” gumam Arcelia, geli sekaligus tersentuh.Azrael berdiri, lalu menarik Arcelia ke pelukannya, mengayun lembut seperti menari di tengah kamar.“Malam ini, aku tidak ingin jadi K

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status