Share

Air mata Pandu

"Udah, ini aja bawaannya?" Pandu menunjuk ke koper merah milik Zita.

"Iya, sling bag kamu, Mas Pandu, ketinggalan repot, ngegembel kita nanti," celetuk Zita yang hanya bisa direspon Pandu dengan cengiran. Zita mengunci pintu rumah, ia juga sudah mencabut colokan kulkas, saklar AC ia matikan juga, hanya lampu teras yang masih ia nyalakan.

"Gas udah di cabut, Zit?" tanya Pandu sembari berjalan ke taksi yang mereka pesan.

"Kebetulan udah habis, kemarin tukang gas lewat, aku panggil buat ganti yang baru, tapi pasangnya nanti aja pas kita udah pulang, Mas. Tabungnya yang baru masih di mereka juga."

"Oh, yaudah. Ayok sayang," ucap Pandu. Zita berjalan sembari melirik heran ke Pandu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status