Share

Tangisan mereka

Nadin tergugu sembari memeluk Devon, sudah masuk hari ke dua dan mereka belum mendapat kabar baik. Zita masih di temani ketiga sahabatnya itu, mereka membantu Zita yang belum bisa bertemu anak-anaknya secara langsung, semua orang masih mencoba membuat Zita tegar menghadapi ujian ini.

"Pandu selamat, pasti, Zit. Kita semua yakin, apalagi dia bukan orang yang gampang nyerah karena apapun. Suamimu itu kuat." Bu Rima merangkul Zita, mengusap bahu wanita yang sudah menjadi ibu itu bergitu penuh perasaan. Zita diam, ia bahkan susah mengeluarkan ASI karena kondisinya yang syok.

"Nyonya Zita, mau ketemu triplets, ayo, kita pakai kursi roda ke NICU." Perawat membantu Zita beranjak perlahan.

"Kita semua boleh ikut, kan, suster? Di depan ruangan aja?" tanya Maya.

"Boleh, mari, kita lihat anak-anak Nyonya Zita, ganteng dan cantik." Perawat mengusap bahu Zita, memberi kekuatan untuknya juga.

"Zita," wajah Nadin sembab saat bertemu di depan pintu kamar, Zita men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status