Share

390. Dalang Utama

last update Last Updated: 2025-08-23 22:26:37

Rumah Sakit

Bibi Jess duduk di kursi kecil di samping ranjang. Wajahnya terlihat lelah, matanya sembab karena tidak tidur menjaga Oddy yang masih belum sadar sepenuhnya.

Sesekali Bibi Jess merapikan selimut cucu kecilnya itu dan mengelus kening Oddy penuh kasih.

Beberapa saat kemudian, pintu kamar terbuka, Ella masuk dengan langkah malas. Rambutnya masih tergerai berantakan dan wajahnya terlihat masam.

“Sudah bangun belum bocah itu?” tanya Ella cuek, nada suaranya dingin tanpa ekspresi.

Bibi Jess menoleh cepat, matanya berkaca-kaca.

"Apa kamu tidak lihat? Oddy masih lemah. Dokter bilang dia butuh pengawasan ketat. Seharusnya kamu yang ada di sini, bukan aku terus yang menjaga.”

Ella mendengkus sambil menjatuhkan diri di kursi yang ada di samping ranjang Oddy.

“Halah, Ma. Aku kan tidak betah berada di rumah sakit. Bau obat membuat kepalaku pusing. Lagi pula Mama kan sudah biasa menjaga Oddy. Jadi apa salahnya kalau sekarang Mama juga yang mengurus.”

Bibi Jess mengge
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
nahhh iy Ars ayooo trun tngann.. cihhh s Ella g tau malu y
goodnovel comment avatar
Nunung Noerainy
pelakor itu makhluk yg sangat berbahaya bisa menghancurkan segalanya,
goodnovel comment avatar
Nunung Noerainy
bibi jess jadi atm berjalan ella,
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   396. Mencari Tumbal

    Di lapangan golf. “Aku sudah tahu dari Thomas tentang siapa yang memalsukan produk Mahesa.” Arsen terkejut mendengar apa yang Lily ucapkan. “Apa kamu marah?” tanya Arsen sambil memperhatikan ekspresi wajah Lily. Lily menggeleng pelan. “Tapi, kenapa kamu tidak bilang? Kenapa harus diam-diam menyelidiki?” Arsen mengembuskan napas pelan, lalu menggenggam tangan Lily. “Karena aku tahu, kamu pasti akan berusaha dulu menangani masalahmu, baru meminta bantuanku jika sudah terdesak buntu. Jadi kalau aku harus menunggumu meminta bantuan, pasti akan sangat lama, jadi aku mencari jalan dulu untuk mengatasi masalahmu.” Lily menatap haru mendengar penjelasan Arsen. Tetapi dia berusaha untuk tak menangis karena ada Audrey di sana. “Tuntut saja secara material jika memang sangat merugikan Mahesa,” kata Arsen kemudian. “Mahesa memang mengalami penurunan omset yang signifikan, bodohnya aku tidak tahu soal ini dari lama,” ujar Lily. “Sudah, tidak usah menyesali yang sudah terjadi, y

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   395. Menuntut Kerugian

    Lily menggeleng pelan, tak menyangka mulut Ella memang tidak bisa dijaga. “Bisakah kamu jangan bicara seperti itu di depan anak-anak,” ucap Lily dengan nada tegas. Oddy hanya memandang Ella dengan wajah kebingungan, dia menunduk saat Ella melotot padanya. Jemari kecilnya memutar roda mobil-mobilan yang dipegangnya. Wajah Oddy menunjukkan ketakutan. Anak sekecil itu seolah sudah paham dengan kebencian ibunya. Audrey, yang berdiri di samping Lily, spontan berjalan mendekat lalu meraih tangan Oddy yang baik-baik saja. “Tidak apa-apa. Nanti kalau sudah sembuh, kita main bola bareng ya,” katanya polos dengan senyum tulus. Oddy menoleh ke arah Audrey, matanya sedikit berbinar. Bocah itu tersenyum. Bibi Jess yang sejak tadi diam memperhatikan akhirnya ikut bicara. “Apa kamu tidak kasihan pada anakmu sendiri? Kalau terus begini lebih baik kamu pergi dari sini," ucap Bibi Jess. Ella mendengus, menaruh ponselnya di meja kecil yang berada dekat dengannya. “Semua orang menyal

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   394. Keluarga Sebenarnya

    Di sebuah rumah mewah.Seorang pria tua sedang memukul berkali-kali wajah seorang laki-laki sampai pipinya memerah, bahkan tangan pria itu terasa panas.“Bagaimana bisa kamu menerima orderan skincare dengan merk Mahesa, belum lagi isinya juga tidak diperhatikan dengan benar sampai membuat kulit orang-orang rusak!” geram pria tua bernama Wisnu itu.Wisnu adalah pemilik pabrik skincare yang dulu pernah jaya sebelum Mahesa dan perusahaan lainnya berdiri. Dan pria di depannya sekarang ini adalah putranya, Teddy.“Tapi keuntungan yang kita dapat sangat besar, apalagi baru delapan bulan kita menerima oderan produk itu, keuntungan kita sudah ratusan miliar dan tidak mungkin pabrik kita ikut terseret,” balas Teddy dengan tenangnya.“Aku akan memastikan hanya sampai di pengusaha skincare saja itu yang harus bertanggung jawab dan nama kita akan aman.”Setelah Teddy selesai bicara, sebuah tamparan kembali Wisnu layangkan sampai Teddy memalingkan muka saat merasakan kerasnya pukulan yang diterima

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   393. Tidak Ada Kecemasan

    Lily menggelar konferensi pers terbuka di lobby gedung Mahesa. Banyak wartawan yang datang untuk meliput informasi yang akan diberikan Lily. Di hadapan banyak wartawan. Lily duduk dengan tenang ditemani kuasa hukum Mahesa dan beberapa staff. “Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pada semua teman-teman pers yang sudah datang ke mari, hari ini,” kata Lily mulai membuka konferensi pers itu. Kilatan lampu flash dari kamera wartawan tak mengganggu Lily. Dia kembali bicara untuk membuat pernyataan. “Seperti apa yang pernah saya sampaikan, di sini saya ingin memberikan klarifikasi soal produk Mahesa yang ternyata palsu dan sudah merugikan banyak konsumen.” Semua wartawan terkejut mendengar pengakuan Lily. Namun, sebelum mereka diizinkan bertanya, Lily sudah kembali bicara. “Tim kuasa hukum Mahesa sudah memproses masalah ini. Kami sudah melaporkan tindak pemalsuan produk Mahesa ke pihak yang berwajib.” “Bu Lily, berarti bisa dipastikan produk-produk Mahesa yang bermasalah itu pal

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   392. Sebuah Saran Dari Suami

    Malam hari. Ruang tamu mansion terasa hangat dengan lampu gantung yang menyala redup. Lily duduk di sofa bersama Arsen, sementara Bibi Jess datang setelah mereka panggil. Wajah tuanya terlihat letih, mungkin karena beberapa hari ini terus berada di rumah sakit menjaga Oddy. “Bibi, duduklah dulu,” ucap Arsen, memberi isyarat. Bibi Jess menuruti, meski terlihat heran. “Ada apa, Tuan, Nona? Apa terjadi sesuatu?” Lily menatap Bibi Jess penuh rasa iba. “Kami ingin bicara pada Bibi tentang Oddy.” Begitu nama cucunya disebut, mata Bibi Jess langsung berkaca-kaca. “Apa yang ingin Nona bicarakan?” Lily menelan ludah, lalu berkata dengan hati-hati. “Aku mendapat kabar dari pelayan yang aku minta menjenguk Oddy. Dia bilang Ella memperlakukan Oddy dengan kasar, bahkan mengabaikannya.” Air mata Bibi Jess langsung jatuh. Tangannya meremas sisi rok yang dikenakan. "Itu benar, Nona. Saya sudah lama merasakan sikap buruk Ella ke Oddy, tapi saya takut dianggap ikut campur karena bag

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   391. Berhati Baik

    Pagi itu Lily berada di ruang kerjanya seraya memandang sebuah brosur di tangan. Di sela kesibukan dan masalah yang sedang dia hadapi, Lily berniat mencarikan sekolah untuk Audrey. Dia sudah memikirkan hal ini sejak lama. Audrey menuruni sifat pemalunya, hingga dia mengambil langkah dengan memutuskan memasukkan sang putri ke sekolah. Lily masih diam berpikir, hingga tiba-tiba saja dia teringat Oddy. Pelayan rumah yang dia minta untuk menjenguk Oddy di rumah sakit sempat menghubungi dan meminta waktu bicara. Tapi karena sibuk, Lily meminta si pelayan menunda dulu ceritanya. Lily menatap layar ponselnya, lalu menghela napas. dia segera menekan nomor pelayan yang sebelumnya sempat dirinya minta untuk menjenguk Oddy di rumah sakit. “Halo," sapa Lily saat panggilan itu terhubung. "Maaf karena baru sekarang aku punya waktu, kalau menunggu dibicarakan di rumah, aku takut lupa lagi. Bagaimana kabar Oddy? Aku belum sempat mendengar ceritamu kemarin,” ucap Lily lembut. Di sebe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status