Share

Abi dan Uma

Aku mengantar Akang sampai pintu masuk, karena yang boleh melewati petugas hanya yang memiliki tiket. Astaghfirullah, air mataku gak bisa dibendung lagi, berjatuhan begitu saja tanpa aku suruh.

Sedangkan Ibu mertuaku lebih memilih gak ikut sih, katanya sengaja karena dia gak mau sedih lagi dan membiarkan aku menikmati waktu lebih banyak sama Akang sebelum berpisah.

Kalau ibuku, kemungkinan dia masih ada di atas dan sedang proses mendarat, kita akan bertemu di pintu kedatangan nantinya.

"Jangan nangis sayang, nanti saya kembali dan temani kamu saat mau melahirkan."

"Iya, Rey udah paham, tapi tetap aja sedih! Jangan lihat cewek cantik ya, ingat istrinya di sini!"

"MasyaAllah, iya sayangku!"

Aku meraih tangannya dan mencium punggung tangan itu, sedangkan Akang mencium keningku tanpa ragu meski di depan umum.

"Assalamualaikum, nak.. Abi belajar dulu ya. Nanti Abi ketemu kalian lagi pas mendekati waktu louncing. Hidup dan berkembang lah yang baik, jangan manja-manja sama Uma, kasian yah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status