Share

Demo Di Pondok Al-Aqso

Sekembalinya aku ke pondok, memang benar seperti kata Retno tadi bahwasanya aku disuguhkan oleh pemandangan yang menakjubkan. Para orang tua itu memang lagi demo di depan rumah Akang dan meminta anaknya keluar dari pondok ini.

Kabar itu cepat sekali tersebarnya, mana gak pakai filter lagi.

Aku rasa, mereka dari orang tua santri yang baru mondok di sini, tahun ini. Karena kalau santri lama, mereka pasti tahu tabiat dari ustadz Husein, gak mungkin melakukan pelecehan seksual.

Aku mengambil napas dalam-dalam sebelum keluar dari mobil untuk menghampiri mereka.

"Kamu pasti ya istri dari si ustadz mesum itu!"

Apa katanya? Aku gak salah dengar? Kurang ajar banget dia mengganti titel orang soleh seperti Akang?

"Jaga mulut anda ya Bu, suami saya bukan mesum! Dia amat menjaga pandangan matanya ke yang lain muhrim, gimana bisa anda menyebutnya mesum? Cepat tarik lagi kata-kata anda!" kataku sangat tegas ke mereka semua. Aku marah sekali, sampai suaraku gemetar.

"Ck! Aku gak bakal menarik ucapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status