Share

Hadiah Menuju Satu Tahun

"Udah biasa disuntik ya, jadi udah gak meringis lagi, hehehe."

Dia sih ngajak bercanda, tapi entah kenapa aku menanggapinya justru sedikit panik.

Dibalik aku yang gak meringis itu, tersimpan kebohongan lain. Tapi ingsyallah jika Akang tahu, dia pasti akan bahagia.

"Begitu ya, hehe." Aku menimpalinya dengan singkat.

Akan aku umumkan ketika kita sudah kumpul semua di rumah. Gak lupa, Clara dan Nadine juga harus tahu, ingsyallah aku mau menyiapkan pesta kecil-kecilan untuk mereka.

Begitu sampai di pondok sekitar habis ashar, ternyata kita berdua lihat orang-orang ramai sekali di rumah ibu, seperti kedatangan tamu.

"Siapa ya?" tanya Akang.

Akang menggandeng tanganku dan berjalan menuju rumah ibu, rupanya ada pakan Muhlil di sana.

"Assalamualaikum, walah ada paman toh," ucap Akang dan menyalami tangan pamannya itu, disusul denganku juga.

"Dari mana kalian? Kebetulan ada kamu, sini paman mau diskusi sesuatu dulu."

Adudu, ada apa ini? Kenapa perasaanku sedikit gak enak ya?

"Ada apa paman?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status