Share

Salam Perpisahan Terakhir

Akang membuka surat itu dan kami berdua memutuskan untuk membacanya.

"Barokallah Husein, kamu ingat tidak gambar di kue ini? Kue ini adalah imitasi dari kue ulang tahun yang bapak berikan padamu saat ulang tahun pertamamu. Pembuat kuenya agak kesusahan, tapi akhirnya berhasil juga. Kalau kamu membaca surat ini, artinya kamu sudah menerimanya. Dimakan sama istrimu ya, tapi jangan lupa kasih ibumu juga."

Belum apa-apa, masih kalimat pembuka aja sudah bikin aku dan Akang terisak, sepertinya surat dari bapak bakalan berhasil bikin kita berdua nangis kejerrr.

"Akting bapak bagaimana, keren kan? Bapak berusaha tidak pernah memperlihatkan kesakitan ini kepada semua orang, karena bapak tidak mau membuat orang-orang hanya fokus pada kesehatan bapak. Bapak mau kalian melanjutkan hidup seperti biasanya, terutama kamu Sein."

Akang sudah gemetar memegang surat itu.

"Kalau kamu tahu bapak sakit, kamu tidak akan memiliki kesempatan untuk meluluhkan istri kamu. Kamu hanya akan mengantarkan bapak bero
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
hamidun Rey, semoga ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status