Share

Izin Pergi Ke Bar

Jadi nyesel cerita kejadian sebenarnya kalau jadi dia yang lebih meratap dari pada aku sendiri.

Dia terus-terusan menyalahkan dirinya karena merasa jadi penyebab tangan aku luka. Padahal udah jelas-jelas semua ulah ibunya, tapi justru dia yang minta maaf sedari tadi.

Putus asa nya itu udah kayak ginjal aku aja yang luka, padahal cuma telapak tangan yang lecet.

Aku belum jatuh cinta sama kamu aja, kamu udah khawatir kayak gini Mas, apalagi ketika nanti aku jatuh cinta sama kamu. Mungkin kamu juga bakalan marahin spons cuci piringnya.

"Mas aku gak apa-apa kok, kamu biasa aja lah. Nanti dikira aku ngadu yang macem-macem kan, atau ngomong yang aneh-aneh tentang ibu," jawabku yang memang pengen mengakhiri ke dramatisan nya Husein.

"Ya sudah, kita pulang yah. Kamu mau makan dulu?"

"Iya gitu, lebih baik kita pulang Mas. Tapi kalau mau ajak makan ya ayok!" kataku lagi. Syukurlah akhirnya dia gak lebay lagi.

Aneh, memang super aneh! Harusnya aku tersentuh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status