Share

Kesedihan Pondok Al-Aqso

Ambulance yang membawa jasad bapak mertua udah sampai di pondok dengan selamat. Aku lah yang membawa mobil Akang karena gak sedikit pun membiarkan dia mengemudi apalagi tidak fokus.

Tapi aku begitu syok melihat lautan manusia yang berkerumun untuk mengiringi kepergian Kiayi tersohor ini.

"Bapaakk, ibu di sini pak, ibu di sini. Jangan tinggalkan ibu!"

Aku menyuruh salah satu santri yang pandai mengemudi untuk langsung mengambil alih mobil agar tidak macet, Akang menggotong jenazah sedangkan aku menenangkan ibu karena sepertinya Clara dan Nadine sedikit kewalahan.

Aku meraih tubuh ibu, memeluknya dengan sangat erat supaya beliau kembali tenang.

Walau sulit diterima, namun kita harus tahu bahwa semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin, takdir dan ketetapan-Nya. Siapapun yang ditakdirkan mati pasti akan mati meski tanpa sebab, dan siapapun yang dikehendaki tetap hidup pasti akan hidup.

**

Pemakaman bapak mertua aku udah selesai dilaksanakan, dan Akang kelihatan masih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status