Share

Teman Tak Diharapkan

Dingin banget! Udara malam hari di daerah atas gunung begini benar-benar dingin.

Ini sudah jam 9 malam, tapi aku gak bisa istirahat sama sekali.

Selain berisik, kamarnya juga sempit. Tidur beralaskan kasur lantai yang dihuni dua orang membuatku risih.

Aku cuma memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang di antara para pedagang-pedagang itu, sedangkan posisiku berdiri di atas tebing yang digunakan tempat bersantai.

Syukurlah, Reza peka sama kondisi aku yang lagi sendirian, dia memanggilku dalam sambungan telepon ini.

Aku segera mengangkatnya supaya aku juga gak merasa kesepian lagi.

"Hai, makasih udah telepon," ucapku mengawali percakapan di antara kita.

"Kok suaranya sengau, habis nangis ya? Ini kamu di mana?"

Masa sih suara aku sengau? Kok dia bisa tahu ya? Aku berdehem kecil supaya menormalkan suaraku.

"Enggak nangis sih, cuma lagi galau aja. Dan aku sekarang lagi ada di tempat yang sangat jauh, lebih jauh dari bandung!"

"Oh ya? Di mana tuh, kamu sendiri?"

"Enggak, di sini banya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tuti Alawiyah
ko eror sic nga bisa buka iklan video nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status