Share

Bab 16. Kamu cukup melayaniku, semua masalahmu beres.

"Marcell," ucap Amira dengan wajah bingung.

"Selamat malam Kakak ipar," balas Marcell menyapa Amira.

Ia tersenyum yang membuat jantung Amira tak menentu di dalam sana. Ada rasa takut hingga membuatnya lupa mengajak Marcell untuk masuk.

"Malam," balas Amira dengan singkat.

"Apa saya boleh masuk?" tanya Marcell.

"Ha, si... silahkan." Amira membuka pintu lebar-lebar, mempersilahkan Marcell untuk masuk.

Ia mengantar Marcell ke ruang tamu, lalu melangkah menuju dapur untuk membuatkan teh dan cemilan yang ada di dalam lemari pendingin.

"Silahkan diminum tehnya," ucap Amira sambil menaruhnya di atas meja.

"Terima kasih Kakak ipar," jawab Marcell.

Ia meraih gelas dari atas meja, lalu menyesal teh buatan Amira. Namun matanya tidak berhenti menatap wajah cantik Amira.

"Oh iya, bukannya Kakak ipar ikut dengan kak Marc ke Prancis?" tanya Marcell setelah kembali menaruh tehnya di atas meja.

Wajah Amira sedikit berubah, ia terdiam sambil memikirkan jawaban apa yang harus ia katakan.

"Aku tiba-tiba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status