Share

18. Kemarahan Pak Darmono

Luisa terus menghubungi ponsel suaminya, tetapi tidak aktif. Ia begitu penasaran ingin menanyakan apa yang sebenarnya suaminya lakukan di kamar sang Papa. Luisa memutuskan pulang ke rumah, berharap ada informasi yang bisa ia dapat tentang suaminya dari Bik Noni.

"Eh, Nyonya sudah pulang, mau saya buatkan teh atau kopi, Nyonya?" tanya Bik Noni yang menyambut Luisa dengan senyuman. Luisa menggeleng cepat, lalu bergegas naik ke kamarnya. Bik Noni hanya bisa menghela napas, sejak semua barang berharga di rumah ini diambil paksa orang yang tidak dikenal, kedua majikannya menjadi aneh. Untung gajinya masih dibayar, kalau tidak, ia pun tidak berani betah bekerja bersama Luisa.

"Bik, Bik!" Seru Luisa dari lantai atas.

"Ya, Nyonya." Bik Noni menghampiri majikannya; berdiri di anak tangga pertama.

"Tadi Mas Edmun ke sini? Bawa baju? M-maksud saya bawa tas?" tanya Luisa panik.

"Iya, Nyonya. Pakai ransel yang untuk naik gunung itu yang besar. Katanya mau ada urusan ke Malang," ujar Bik Noni
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Neil Lita
bodoh banget kl sampai luisa ga mau cerai, lelaki brengsek model gitu mending buang ke laut !!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status