LOGINAbian, CEO muda dan perfeksionis baru saja dikhianati oleh tunangannya. Luka itu belum sembuh, tapi keluarganya punya rencana lain yaitu sebuah perjodohan demi citra dan bisnis. Nama Reina terucap, membuat lelaki itu teringat akan hubungan FWB -nya bersama Reina. Reina sendiri tentu saja menolak keras perjodohan itu karena ia sudah memiliki kekasih, seorang dokter muda spesialis kandungan, Raka. Namun, hubungannya tidak mendapatkan restu karena status Raka yang tak pantas untuk Reina. Sang mama bersikeras menjodohkan Reina dengan Abian. Dalam sekejap, Abian dan Reina sudah terikat dalam pernikahan tanpa cinta dan kesepakatan antara mereka berdua. Tanpa mereka tahu, keduanya sedang menjadi korban dari dua pengkhianat yang sama. Selingkuh. Manipulasi. Rahasia kelam. Pernikahan yang dipenuhi dendam dan gairah yang belum padam. Mampukah mereka membangun cinta dari fondasi pengkhianatan, rahasia, dan kekuasaan?
View More“Pa-papa?” gumam Abian, terkejut melihat Papa Reina berdiri di lorong rumah sakit.“Nak Bian, apa yang terjadi pada anak mama, Sayang?” tanya Mama Reina, suaranya bergetar, penuh kecemasan dan kasih sayang.Abian terdiam sejenak, menahan emosi yang mendidih di dadanya. Menatap lelaki paruh baya itu membuat darahnya bergejolak. Jika saja dia tidak mengingat status mertuanya, sudah pasti ia akan meledak tanpa pikir panjang.“Tuan,” gumam Roy di sampingnya, menyadari wajah Abian memerah menahan amarah.“Aku bisa menahannya,” sahut Abian lirih, menatap kedua orang tua istrinya dengan mata yang menahan bara kemarahan.Bodyguard dan Roy merasakan ketegangan itu dengan jelas. Tangan Abian mengepal erat, rahangnya mengeras, setiap tarikan napasnya terasa berat dan tajam. Udara di sekitarnya seolah ikut menegang, siap pecah kapan saja.“Reina mencoba bunuh diri,” ujar Abian pelan, suaranya nyaris seperti peng
Abian menoleh pada Roy. “Bawa semua data ini ke ruang aman. Jangan biarkan siapa pun mengaksesnya tanpa izinku. Termasuk keluargaku sendiri.”Roy mengangguk tegas. “Siap, Tuan. Semua akan diamankan.”“Gabungkan dengan semua bukti yang sudah kita punya,” lanjut Abian tanpa jeda. “Mulai sekarang, semuanya masuk ke perintah darurat.”“Baik, Tuan,” jawab Roy cepat, ekspresinya berubah lebih serius.Abian mengembuskan napas berat, lalu menatap mereka berdua. Sorot matanya dingin namun penuh tekad. “Kalau Cindy pikir dia bisa menutup semua jejak dan bermain-main dengan nyawa orang, dia salah besar. Aku akan pastikan semuanya tersingkap dengan caraku.”Tidak ada satu pun yang berani menanggapi. Aura Abian berubah tajam, dingin, seperti badai yang baru saja menemukan arah pasti untuk menghantam. Roy hanya mampu menunduk dalam, memahami bahwa sesuatu yang jauh lebih besar baru saja bergerak.Setelah memberikan perintah terakhir, Abian ber
“Aku menemukan sesuatu yang gila,” ujar Arga begitu Abian duduk di hadapannya.Arga mengeluarkan flashdisk dan meletakkannya di hadapan Abian tanpa banyak bicara. Roy maju membawa laptop, namun tetap berdiri menunggu perintah. Suasana ruangan menegang saat keduanya bersiap membuka apa pun isi perangkat kecil itu.“Buka sendiri saja. Aku tidak tahu mantan tunanganmu bisa segila itu,” kata Arga santai, tapi penuh arti.Mendengar sebutan mantan tunangan, Abian langsung tahu ini mengarah pada Cindy. Ia tak perlu menanyakan apa pun, hanya memberi kode halus pada Roy untuk menyambungkan flashdisk itu ke laptop. Gerakannya tenang, tetapi rahangnya mengeras menahan sesuatu yang mulai menggelegak.Layar menyala begitu flashdisk terhubung, menampilkan deretan file video dan dokumen dengan label yang cukup jelas untuk membuat siapa pun menelan ludah. Abian mencondongkan tubuh, pandangannya menyapu setiap nama file seperti memetakan potong
Salah satu dari mereka langsung bergerak, lututnya menghantam lantai dengan suara cepat, dan tangannya yang dingin serta gemetar menyentuh leher Reina. “Masih ada nadi! Cepat, telepon ambulans!” teriaknya, suara pecah oleh panik.Rekannya segera meraih ponsel, menekan nomor darurat dengan ujung jari yang tak kalah bergetar. “Ini keadaan kritis. Segera kirimkan ambulans ke alamat yang saya kirim. Korban kehilangan banyak darah,” ucapnya, berusaha menjaga suara tetap stabil meski napasnya tersengal.Pria pertama mengangkat tubuh Reina dari bathtub, memeluknya erat agar kepala yang terkulai tidak kembali jatuh. Darah terus merembes dari lukanya, mengalir dan menciptakan pola merah yang cepat melebar di lantai marmer yang dingin. Tubuh Reina terasa semakin ringan, seolah nyawanya mengikis sedikit demi sedikit, membuat pria itu kian kalut saat mencoba menstabilkannya.“Nyonya Reina, tolong bertahan. Bantuan sedang dalam perjalanan,” bisiknya, suaranya serak seo






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews