PESONA ISTRI NAKAL CEO

PESONA ISTRI NAKAL CEO

last updateLast Updated : 2025-07-19
By:  KenzieOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
17views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Abian, CEO muda dan perfeksionis baru saja dikhianati oleh tunangannya. Luka itu belum sembuh, tapi keluarganya punya rencana lain yaitu sebuah perjodohan demi citra dan bisnis. Nama Reina terucap, membuat lelaki itu teringat akan hubungan FWB -nya bersama Reina. Reina sendiri tentu saja menolak keras perjodohan itu karena ia sudah memiliki kekasih, seorang dokter muda spesialis kandungan, Raka. Namun, hubungannya tidak mendapatkan restu karena status Raka yang tak pantas untuk Reina. Sang mama bersikeras menjodohkan Reina dengan Abian. Dalam sekejap, Abian dan Reina sudah terikat dalam pernikahan tanpa cinta dan kesepakatan antara mereka berdua. Tanpa mereka tahu, keduanya sedang menjadi korban dari dua pengkhianat yang sama. Selingkuh. Manipulasi. Rahasia kelam. Pernikahan yang dipenuhi dendam dan gairah yang belum padam. Mampukah mereka membangun cinta dari fondasi pengkhianatan, rahasia, dan kekuasaan?

View More

Chapter 1

Bab 01. Pertemuan yang Direncanakan

Reina membanting gelas ke meja. Cipratan air menyembur ke taplak meja dan lantai, sementara sisa air putih yang belum sempat ia telan kini mengalir dari sudut bibirnya.

“Kamu akan kami jodohkan,” ucap mama Reina membuatnya menyemburkan air putih karena kaget. 

Batuknya pecah. Reina memandang ibunya dengan mata terbelalak, lalu menggeleng keras.  “Ma, serius?”

Mamanya mengangguk pelan.

“Ma, kita sudah bahas ini kemarin. Aku nggak mau. Aku udah punya Raka.”

“Dia anak haram, Reina,” ujar Mama, nadanya memelan. “Kamu tahu itu akan jadi masalah dalam keluarga.”

Reina mendesah panjang. “Salahnya dimana? Dia dokter, Ma. Aku sayang sama dia dan yang menjalankan pernikahan itu juga aku.”

“Kamu gak lupa kamu anak satu-satunya WS Group, kan?,” suara sang mama semakin tinggi. “Papa sudah diskusi dengan sahabat lamanya. Besok temui dia di kantornya. Namanya Abian, CEO Brawijaya. Kamu pasti mengenalnya karena dia pernah jadi dosen di kampusmu dulu.”

Reina menatap horor mamanya. “Hah?”

Nama Abian langsung memantik kenangan buruk dari masa lalu. Dia bukan sekadar dosen pembimbing saat Reina menempuh S1—laki-laki dengan hidup yang selalu tertata, teratur, penuh rencana, dan penuh kontrol itu pernah menjalin hubungan tanpa status dengannya. Lebih buruknya lagi, Abian adalah mantan FWB Reina.

“Abian Adams? Kami punya masa lalu. Buruk—Mah.” bela Reina.

“Biarkan tetap jadi masa lalu,” ujar mamanya. “Sekarang bangun masa depan. Abian pria sempurna—untuk kamu, dan bisnis kita.”

“Ma!” potong Reina.

“Jangan membantah lagi, Reina. Nanti Pak Nan akan mengirim data Abian ke email kamu sekaligus jadwal pertemuan kalian,” ujar papanya yang sejak tadi hanya diam dan itu menjadi tanda selesainya perdebatan.

*****

Malam esoknya, Reina menghampiri kantor Abian yang berada di kawasan Menteng. Reina masuk dengan langkah tenang dan ekspresi penuh kemenangan. Gaun ketat berbahan satin berwarna ungu tua menempel sempurna di tubuhnya.

Belahan dada rendah, garis pinggang melingkar seperti ingin memperlihatkan semua yang bisa melirik detik itu juga tanpa benar-benar telanjang. Rambutnya dibiarkan tergerai, bergelombang seperti ombak liar. Bibirnya merah merona, seperti bunga mawar yang mekar di musim semi.

Dilihatnya kemeja putih laki-laki itu digulung rapi, memperlihatkan otot lengan yang kencang. Dasi gelap tergantung di lehernya dengan kerapian yang nyaris menakutkan. Beberapa berkas masih menumpuk di mejanya.

“Kantor yang bagus,” komentar Reina sambil menatap ke sekeliling. Warna abu-abu mendominasi gelap ruangannya. Warna kesukaannya. “Ternyata seleramu nggak berubah.”

Abian mendelik kecil.

Reina menarik kursi di depan meja tanpa disuruh. Kaki jenjangnya disilangkan dengan gaya menggoda. “Jadi, kita akan membahas apa kali ini?” tanyanya.

“Kamu datang dengan pakaian kurang bahan. Apakah keluarga Wicaksono tidak mampu membeli selembar kain?” ujar Abian tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Reina.

Reina tersenyum miring, seolah sudah menebak mantan dosennya itu akan menjawab seperti itu. “Kupikir ini kencan. Aku nggak mau tampil membosankan di hadapan mantan dosen yang pernah lihat aku tanpa pakaian.”

Sebuah senyum sekilas muncul di sudut bibir Abian. “Jadi kamu mengakui kita punya masa lalu?”

“Kenapa nggak? Toh, kamu juga pernah bilang aku adalah mahasiswa paling tidak terduga yang pernah kamu bimbing.”

“Tidak terduga, tidak disiplin, dan terlalu penuh konflik,” tambah Abian dingin.

Reina terkekeh. “Saking nggak terduganya, sampai kamu tidur denganku lebih dari lima kali.”

Reina membungkuk ke depan, menumpukan sikunya di atas meja, hingga belahan dadanya nyaris menyentuh permukaan kayu jati. “Atau mungkin memang kamu suka hal-hal yang berbahaya daripada terduga.” 

“Seperti kamu dengan yang lain saat sudah punya pacar, misalnya?” imbuhnya.

Suasana di ruangan itu berubah tegang. Tak ada yang bicara beberapa detik. Hanya bunyi jam di dinding dan napas yang tertahan.

Lalu Abian berdiri, berjalan ke arah jendela besar. Punggungnya membelakangi Reina. Suaranya terdengar rendah.

Reina berdecak kesal, menatap punggung Abian lekat-lekat. “Mari kita persingkat saja dan tidak perlu pura-pura lagi. Aku tahu kamu pasti nggak mau perjodohan ini. Jadi, kenapa kamu tiba-tiba mau dijodohkan sama aku?”

“Jangan-jangan karena kamu belum move on?” lanjutnya menyerocos. “Yah, aku ngerti sih. Aku memang sulit dilupakan Aku maafkan.” 

Abian masih diam. Matanya mengalir ke tumpuan tangan Reina yang menunduk. 

“Nggak mungkin dong... penyelingkuh diselingkuhi?” sindirnya. 

Kini tawa sinis melingkupi ruangan Abian yang masih menatap lawan bicaranya. Melihat Abian yang terdiam Reina berdeham. “Wow impressive. Aku cuma asal nebak.”

“Kita di pihak yang sama.” tukas Abian. 

Tatapan mereka bertemu. Mata hazel pria itu menembus Reina, seolah ingin mencabik lapisan terluar dirinya. “Kamu masih dengan Raka?” tanyanya.

Reina membeku. “Kamu menyelidiki aku?” tanyanya tajam.

Abian tersenyum miring, menyombongkan diri. “Bukan hal sulit bagiku mencari informasi kecil seperti ini.”

Reina menyandarkan tubuhnya. Kali ini, ekspresinya berubah. Tak lagi menggoda. “Ya.”

Abian mengangguk pelan. “Orang tuamu jelas menolak karena dia tidak bisa menunjukkan siapa ayahnya. Apa kamu yakin dia bisa bertahan dalam dunia seperti kita?” Abian menatap Reina tajam.

“Dunia seperti kita mana yang kamu maksud?.”

.

.

.

~ To Be Continue ~

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status