Share

21. Anterin sayang

Langit terlihat begitu cerah. Bahkan panasnya kota Jakarta saat ini benar-benar membuat siapa saja malas untuk berkeliaran keluar dan hanya betah duduk manis di ruangan ber AC atau di depan kipas angin.

Namun hal itu tak berlalu bagi Kinan. Ia sebenarnya sangat ingin berdiam duduk mengademkan diri di ruangan sang suami, apalagi di ruangan Devan ada kamar tidur. Tapi ia tetap harus melangkahkan kakinya ke luar demi menepati janjinya bertemu Yuna.

Ia bahkan sampai merengek pada Devan untuk mengizinkannya pergi menemui Yuna karena suaminya itu tak memberi izin sama sekali.

"Diluar lagi panas sayang. Nanti kamu sakit." Ucap Devan yang lagi-lagi menolak permintaan istrinya itu.

"Tapi kan ayang bisa antar. Kita turun ke bawah, naik mobil nyalain AC, habis itu di cafe juga nanti ada ACnya. Jadi nggak panas. Ayolah suamiku yang tampan. nanti Yuna bisa marah lagi kalau aku nggak datang lagi temui dia." rengek Kinan yang tak pernah berhenti.

"Hmm hmm." gumam Devan sembari menggelengkan kepala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status