Share

S2-44 Tidak Peduli

“Hallo, Yah?” Zaviya menjawab panggilan telepon dari ayah Archio.

Tadi pagi ayah dan bunda berjanji akan datang menemani Zaviya di hari ketiga restoran buka.

Kebetulan pengunjung cukup banyak mungkin tertarik dengan diskon menu lima puluh persen all time yang masih berlaku hingga sebulan ke depan.

Namun sudah hampir siang, ayah dan bunda belum datang juga dan ayah malah melakukan panggilan telepon.

“Zaviya, kami ada di rumah sakit … Amara tadi jatuh di kamar mandi dan mengalami pendarahan jadi dilarikan ke sini.”

“Apa?” Zaviya histeris panik.

“Rumah sakit maminya Svarga bukan, Yah?”

“Bukan, di rumah sakit tempat ayahnya Javas berpraktik … kalau sudah tutup resto kamu ke sini ya? Amara sedang di dalam ruang operasi, bayinya akan dikeluarkan meski belum waktunya.”

“Ya ampun, mbak Amara.” Zaviya mengesah.

“Zaviya sekarang ke sana, Yah … tunggu Zaviya ya!”

Zaviya langsung memutus sambungan telepon, dia berlari ke kitchen mencari Koki.

“Mas Ibnu, aku titip resto ya … mbak Amara jatuh di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status