Share

64. Ayah Kandung Tama?

"Bukan aku, tapi kita!" ucap Satria penuh dengan penekanan.

"Hah?" pipi Laura memerah, ia teringat sesuatu yang membenarkan ucapan Satria.

"Tidak mungkin, ini salah. Mungkin aku sedang mabuk!" Luara mencoba bangkit dari tempatnya, namun sesaat kemudian ia merasakan sakit pada inti tubuhnya.

"Aauh...!" keduanya saling tatap.

"Apa sakit?" tanya Satria dengan mimik wajah serius.

"Tentu saja bodoh!" Laura melempar bantal yang ada didekatnya kepada Satria. Pipinya kembali merona karena malu.

"Maafkan aku!" ucap Satria tulus.

"Apa dengan kau meminta maaf semuanya akan kembali seperti semua? Aku sudah kotor dan hina!" ucap Laura lirih, padahal tadi malam dirinya sangatlah nekat, namun sekarang ada rasa takut di dalam hatinya atas perbuatan yang telah mereka lakukan.

Tok... took...

Pintu kamar tersebut diketuk oleh seseorang, Satria dan Laura kembali saling tatap.

"Cepat sembunyi!" ucap Laura mendorong Satria.

Ia tertawa melihat Satria yang berlari ke kamar mandi dengan keadaan hanya memakai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status