Share

Simulasi untuk tuan Arthur

Morgan memakai jaket lalu mendekati motornya. Tak lupa ia memberikan helm pada kakeknya yang hendak ikut ke kost.

Arthur menatap motor milik cucunya dengan datar, seolah pertama kali melihat objek transportasi tersebut. Matanya menyisir motor itu dari ujung hingga ujung, dan Morgan bisa merasakan aura ketidaknyamanan yang tersirat dalam ekspresi wajah kakeknya.

“Ayo dipake helmnya,” pinta Morgan.

"Tidak bisakah kita naik taksi saja?" tanya Arthur dengan nada keberatan.

Morgan tertawa kecil. “Duh, tinggal naik aja repot amat sih,”

Arthur menghela napas panjang, tampaknya mencoba menerima kenyataan. Dia mengangguk setuju, meski masih terlihat ragu.

Sejatinya Morgan ingin berbagi kebahagiaan sederhana dengan naik motor di jalan yang bebas.

*

19.30 WIB

Klik...ceklikk....

"Adooohh, ini pintunya berapa abad sih nggak dibenarin," omel Arthur. Begitu ia kembali ke kamar Morgan sambil menggantung handuk di badan, dengan menahan segala keluhannya selama di kamar mandi yang air krannya kecil.

Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status