Share

BAB 12

“Kau akan bekerja di warung kopi milik temanku.”

“Warung kopi?” tanyaku setengah bergumam, seolah sedang bicara sendiri.

“Kenapa? Kau nggak mau?”

Aku menggeleng cepat. “Mau Bang. Aku pikir pekerjaan apa yang akan Abang berikan padaku. Ternyata menjaga warung kopi,” kataku senang.

“Memang kau pikir apa? Aku akan menjualmu? Jangan terlalu sering berpikir macam-macam, kau nggak semenarik itu untuk menjual tubuhmu,” katanya dengan nada menyebalkan.

Aku membulatkan mataku. Kalimatnya membuatku tersinggung. Biar seperti ini aku cantik, sekarang terlihat jelek karena aku tak pernah lagi memoleskan bedak dan lipstik di wajahku.

“Kapan aku mulai kerja Bang?” tanyaku.

“Mulai besok. Jadi sebaiknya sekarang kau mulai berkemas. Bawa baju-bajumu. Hari ini bersihkan rumah ini serapi mungkin. Kau hanya akan kuajak pulang seminggu atau dua minggu sekali. Aku juga nggak bisa memastikan, bisa jadi kau baru bisa pulang sebulan sekali.”

Aku terkejut. Kenapa sekarang jadi seperti ini? Bagaimana mungkin ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status