Share

BAB 18

Gadis remaja itu terlihat ragu menjawab pertanyaanku. Tapi aku tahu, pasti ada sesuatu yang sangat ingin ia makan. Mengingat sudah begitu lama ia tak makan dengan layak.

“Ada yang mau kamu makan nggak?” tanyaku tak sabar. Entah kenapa aku jadi marah. Dan entah kenapa aku tiba-tiba merasa jadi orang baik seperti ini. Memangnya kenapa kalau ada yang mau dia makan? Apa aku mau membelikannya? Buat apa coba aku bertanya hal yang seperti itu?

“Pengen bakso, Om… Eh, nasi padang aja kali ya? Enak…”

Ku lihat anak perempuan itu mengecap-ngecap sambil menelan ludah. Terlihat sekali kalau ia sedang sangat mengidamkan makanan itu.

Aku menghela napas. “Ya udah, tunggu nanti malam. Aku belikan…” kataku asal. Entahlah, apa aku memang berniat membelikan mereka makanan itu, atau hanya sekedar bertanya iseng.

Ku tutup pintu dan ku kunci. Aku mau mandi dan pergi jalan-jalan. Tentunya sampai tengah malam nanti.

***

Aku memukul meja dengan geram. Emosi nyaris saja kembali memuncak. Aku kalah lagi dan uang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status