Share

BAB 17

“Nanti akan aku jelaskan setelah membuatkan pesanan orang itu Mak Nyah,” kataku berusaha mengulur waktu.

Aku sengaja tak langsung menjawab pertanyaannya karena takut salah bicara. Aku tak mau bercerita pada orang yang salah. Aku takut kalau aku jawab sejujurnya justru akan membuatku susah di kemudian hari.

Bagaimanapun untuk sementara ini aku harus berhati-hati pada orang baru. Tak ada yang bisa dipercaya selain diriku sendiri.

Sambil membuat kopi aku sibuk memikirkan alasan untuk menjawab pertanyaan Mak Nyah. Aku tak boleh memberi jawaban yang sekiranya dapat membuat ia curiga.

Setelah aku mengantarkan pesanan kopi, ku lihat Mak Nyah memberiku isyarat untuk kembali duduk di sampingnya.

“Jadi sekarang katakan, apa alasan sebenarnya Redy mau membantumu? Apa lagi dia sampai mempertaruhkan bayarannya kalau sampai kau kerja tak sesuai dengan kemauanku.”

Aku berdehem. “Aku punya hutang padanya Mak Nyah. Sebenarnya bukan hutangku, tapi hutang suamiku. Entah bagaimana mantan suamiku bisa pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status