Share

Kemarahan Arkan

“Kamu keterlaluan, Han.”

Hana menunduk, kedua tangannya memuntir ujung jilbab instan yang dia kenakan. Sorot mata Arkan yang terluka membuat hatinya terasa ikut ditusuk.

“Aku gak mau bikin Mas khawatir.” Hana berbisik pelan.

“Kamu pikir Mas gak ikut khawatir setelah denger kabar ini? Gimana kalau kemarin terjadi apa-apa sama kamu?”

Hana menggigit bibir. Musnah sudah kemesraan mereka beberapa jam terakhir. Tadi setelah Ashar, Arkan-nya turun untuk membuatkan tahu bakso yang dia minta. Dia sendiri tetap duduk di atas karena tidak diizinkan ikut turun. Tak diduga, Keira yang baru pulang langsung mengadu kalau ada seseorang yang memasuki rumah dan mencari Hana malam sebelumnya.

Arkan bangkit dan menghela napas dengan kasar. Di pinggir ranjang, Hana menunduk. Sedih karena sudah membuat Arkan kecewa.

“Seharusnya kamu ngomong.” Arkan mendesis terluka.

“Aku gak mau bikin Mas kepikiran.” Hana membalas tak mau kalah.

Pria bertubuh tinggi itu seketika berbalik dan mencengkeram kedua bahu Hana.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status