Share

Tamu Asing

“Kamu udah makan siang?”

Hana mengangguk, satu tangannya menyendok potongan buah yang dibawakan Aisyah.

“Vitaminnya udah diminum?”

“Udah, Mas. Kok bawel bener sih,” gelak Hana.

“Mas khawatir sama kamu, Sayang,” balas Arkan tak mau kalah. “Mas kepikiran siapa yang nyuapin kamu kalau Mas gak di rumah kayak sekarang. Kamu kan males disuruh makan.”

“Aku bukan anak kecil, Mas,” balas Hana masam.

“Emang anak kecil doang yang disuapin?” tanya Arkan geli. Sambil berkata begitu, tangannya menyuap potongan buah ke mulut dan melambaikan tangan entah pada siapa.

Hana mendengus. Mendadak dia muak melihat wajah suaminya, jadi diberikannya ponsel pada Zara dan berkata, “Tolong Mbak Zara yang urusin ya. Aku males lihat mukanya.”

Sambil menahan tawa, Zara melambaikan tangan dan berkata, “Maklum, Ar. Bumil pusing dari pagi, jadi kerjanya ngomel terus. Keira aja udah kena marah beberapa kali.”

“Oh, kalo yang terakhir itu sih bodo amat.”

Aisyah, Zara, Naura, bahkan Hana tidak bisa menahan tawa. Kontras d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status