Share

Harga Diri yang Tercabik

"Tak apa. Bibi makan saja dulu, biar Laila yang bukakan pintunya!" ucap Laila tersenyum. Lalu, beranjak, dan melangkah ke pintu.

Perlahan Laila membukakan pintunya, begitu pintu terbuka, tubuh Laila langsung terasa kaku begitu melihat tamu yang datang.

Bibir merah menyala itu langsung terlihat begitu kontras dengan ekpresi wajah tak suka dari sang empunya, dialah Bu Ratmi.

"Ma---ma!" seru Laila dengan terbata, sementara yang disebut hanya berdehem, dan langsung menyuruh supir yang tadinya mengantarnya untuk menunggu di mobil, setelahnya Bu Ratmi langsung masuk.

Dada Laila seketika berdegub kencang, ia tak tahu apa gerangan yang membawa sang mertua kemari, apa ini ada hubungannya dengan Adam yang membawanya tinggal di sini?

Dengan gerakan pelan, Laila kembali menutup pintu, sementara mamanya sudah duduk lebih dulu.

"Mama mau minum apa?" tanya Laila.

Meski Bu Ratmi sering marah, dan menghinanya, sampai sekarang Laila tetap menghormatinya sebagai mertua.

"Tidak perlu! Duduk!" titah sang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh Laila kmu seneng banfet menyiksa dutimu .kmu itu hbs melahir kn banyak makan juga g usah d pikirin soal Adam dn klga nya .klo kmu sakit2 siapa yg mau ngurusin kmu kasian anakmu dn bi Jum .kmu hrs semangat .tuk keluar dr klga Adam ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status