Share

Bab 8

"Nani?"

Pagi-pagi sekali Nani dikejutkan oleh suara Majikannya dari luar kamar. Ia baru selesai shalat subuh. Mukenanya pun baru usai di bereskan. Wanita tambun itu cepat membukakan pintu setelah menjepit rambut dengan asal.

"Iya, Pak!"

"Hari ini adik saya mau datang, mungkin beberapa hari akan menginap di sini. Tolong nanti rapihkan kamar ruang tamu atas ya?"

"Siap, Pak! Kalau boleh tau, adiknya laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki! Muda, ganteng juga masih lajang," terang Darwan sambil terkekeh.

"Ya ampun, sampai detail begitu, Pak!" gumam Nani tersenyum malu.

"Biar kamu gak penasaran," sahut Darwan santuy sambil berlalu.

____

Waktu sudah menunjukan pukul dua belas siang. Saatnya Nani untuk beristirahat sejenak setelah setengah hari mengerjakan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya.

Saat hendak merebahkan diri di kasur, tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi, membuat Nani kembali terlonjak bukan main. Entah kenapa, bagi Nani suara bel seperti panggilan maut yang sanggup membuat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status