Tira terus melangkah kearah Bora bersama dengan Clea. Bora hanya memasang wajah kegembiraan saat melihat Tira yang melangkah kearahnya. Wina hendak memeluk Tira namun Tira menolaknya, Wina terdiam saat Tira menolak untuk di peluk. Tira berhenti didepan Bora, “Selamat datang, dan Maa.” ujar Bora, lalu seketika Tira menampar dengan keras Bora didepan semua orang sampai membuat Clea, Wina dan Vian terkejut melihat reaksi Tira yang menampar Bora.
”TIRA.” Ujar Clea“Kau pikir aku akan berterima kasih kepadamu, TIDAAK… TIDAK AKAN.” ujar Tira, Bora terdiam saat menerima tamparan dari Tira
“Aku akan balas 10 kali lipat atas apa yang sudah kau lakukan kepadaku Bora, Lihat saja.” ujar Tira sambil menatap tajam kearah Bora yang berada di hadapannya. Wina langsung pasang badan dimana Wina Langsung menapar Tira didepan semuanya. “Wina/” ujar Vian
“Tidak Tahu malu!!” Seru Wina. Tira terdiam s
Josep dan Elard duduk bersama di ruang kerja Josep, Elard benar benar tidak tenang dengan apa yang Aarav ucapkan kepadanya. Josep hanya memandangi Elard yang terus mondar mandir dihadapannya. “Apa yang menganggu pikiranmu, Apa kau bicara dengannya?” tanya Josep dengan santai.Elard berhenti melangkah dan ia hanya memandangi Josep yang duduk ditempatnya, “Kau jangan khawatir, Dia tidak akan bisa menyentuk Bora, Dia sudah menjadi Istrimu. Bahkan dia tidak akan berani untuk mendekatinya.” ujar Josep“Jika Dia berani mengorbankan Karirnya bagaimana?” Tanya Elard“aku sudah melihat pria yang sangat percaya diri didirinya. Dia mengatakan hal itu tanpa malu dan ragu, bahkan menghadapimu tadi aku merasakan getaran itu ayah.” uajr Elard. Josep tersenyum dan ia berdiri lalu melangkah kearah Elard yang begitu cemas disana. Josep langsung meletakan kedua tangannya di Kedua Bahu Elard, “Selama kau menjadi Menantuku aku ak
Sebelum Aarav bertemu dengan Bora, Hito membawa Aarav yang sudah mabuk, dan saat itu Bela langsung Keluar dari mobilnya dan melihat Hito yang sedang memapah Aarav. “Ada apa ini, kenapa Aarav ada sama mu?” Tanya Bela“Dia memanggilku katanya dia butuh teman curhat.” ujar Hito“Astaga, dia ini.” ujar Bela“Kau sendiri kenapa disini, jauh jauh dari jakarta ke Bandung?” Tanya Hito“Aku benar benar khawatir dengannya, kau tahu bahwa aku sudah menipunya.” ujar Bela“Sebaiknya kau pulang, biar Aarav aku yang jaga.” ujar Hito“Kau yakin?” Tanya Bela“hmmm aku yakin, sebaiknya kau pulang kerumahmu, ini sudah larut malam.” ujar Hito“Baiklah, Aku serahkan dia dan buat dia sadar dengan hal yang merusak dirinya tidaklah baik.” ujar Bela“hmmm aku akan bilang apa yang kau katakan.” ujar Hito, lalu Hito memapah Aarav
Wina dan Vian akhirnya datang bersama dengan Lily, dimana Vian sedikit ragu untuk mengajak lily ke rumah sakit namun Wina tetap bersikeras untuk mengajak Lily, “Kau yakin, dia masih kecil loh, tidak baik dia masuk kedalam rumah sakit.” ujar Vian“Tidak apa apa lagian biar dia nyaman ketika melihat Bora, kau tahu akhir akhir ini dia selalu gelisah.” ujar Wina“Apa lagi, saat kejadian Bora di tusuk, Lily benar benar rewel dan nangis.” ujar Wina yang terus melangkah sambil mengendong Lily. Vian membuka Pintu kamar inap Bora dan saat mereka masuk bersama sama, Wina dan Vian terdiam saat melihat Aarav berada disana. Aarav dan Bora langsung terdiam sambil menoleh kearah Wina dan Vian. Bora terkejut saat Lily dibawa oleh Wina, dan untuk pertama kalinya Aarav bertemu dengan Lily yang merupakan anak kandungnya. “Kalian sudah datang.” Sapa Aarav,“Ohhh Kami tidak tahu kalau kau ada disini.” ujar Vian yang menoleh
Elard terdiam saat mendengar apa yang Aarav katakan, “Kau hanya Bonekanya, dimana Bora hanya di ciptakan untuk Josep, dimana Rupa Bora sama seperti mendiang Istrinya Josep yang telah tiada.” ujar Aarav.“Lalu apa lagi yang ingin kau tanyakan selain aku disini ingin bertemu dengan Bora.” ujar Aarav“ahhh mengenai aku bekerjasama dengan Perusahaan Chika, mungkin kau sudah melihat dari media Tv.” Ujar Aarav“aku tidak perduli akan hal itu, yang jelas jangan pernah menemui Istriku lagi.” ujar Elard“Aku tidak suka jika kau menemui Bora tanpa seizinku.” ujar Elard“Lebih baik kau jaga sikapmu, jika kau tidak mau kehilangan Reputasimu itu.” ujar Elard, lalu Elard berdiri dan hendak pergi dari sana. Aarav langsung berdiri dan memandangi Elard, “Dunia juga sudah tahu bahwa kau Sudah mencuri Bora dariku, sama halnya seperti kakakmu yang dulu mencuri Istriku.” ujar Aarav, Ela
Elard dan Bora baru saja tiba di kediaman Josep, Saat mereka berdua baru saja turun dari mobil, Salah satu Pembantu berlari kearah depan dan menyambut Bora dan Elard yang baru saja tiba. “Selamat datang Nona.” ujar Pembantu 1“Bibi lama tidak bertemu, apa bibi sehat.” ujar Bora“Syukurnya Bibi Sehat non.” Ujar Pembantu 1“Apa ayah ada didalam?” Tanya Bora“Ada, dia sedang di ruang kerjanya namun,” ujar Pembantu 1, Bora terdiam dan langsung melangkah kearah Dalam, melihat hal tersebut Elard langsung mengikutinya. Josep sangat marah karena Mengungkit Kisah lama, sampai Josep langsung mengebrakan meja hingga membuat Clea sedikit terkejut “Apa yang kau katakan tadi, BERANI SEKALI KAU.” ujar Josep. Bora terdiam saat sudah berada didepan Pintu ruang kerja Josep. “Karena kau, Karena Kau dia Melompat dari Gedung Perusahaanmu. Bahkan kau tidak tahu mengapa dia menceraikanmu, atau k
“Ayah kau sudah tiba.” ujar Tira, Josep menatap kearah Tira, lalu mereka duduk bersama sambil menikmati Teh yang sudah Tira pesan untuknya dan Kopi yang Tira sengaja pesan untuk Josep“Katakan, kenapa kau menghubungi ayah.” ujar Josep“apa karena kau mau mengucapkan salam perpisahan karena aku dan Ibumu akan berpisah.” ujar Josep. Lalu Tira berdiri kemudian ia langsung berlutut dihadapan Josep.“Jangan pisah dari Ibuku, Aku mohon padamu.” ujar Tira, Josep yang melihat Tira berlutut seperti itu tampak senang dan ia hanya memandangi Tira yang berlutut dihadapannya.“Ayah aku tahu aku salah karena sudah melewati batas namun, namun jangan karena masalahku Ayah dan ibu menjadi Imbasnya.” ujar Tira“aku siap menjalani hukumannya dan aku rela keluar dari Perusahaan jika ayah menginginkan.” Ujar Tira, Josep hanya bisa terdiam lalu ia melangkah kearah Tira dan membantu Tira untuk berdir
“Aku Menikah karena aku ingin melindunginya, dan aku terluka juga karena rencanaku untuk melindungi Aarav dan menghancurkan Keangkuhan Ayahku.” Ujar Bora sambil memandangi Wisnu yang benar benar terkejut saat Bora memberitahu hal yang sebenarnya.“Mungkin Paman akan kecewa jika Aku mengatakan hal ini, namun setelah ini kemungkinan aku akan berpisah dengan Elard.” ujar Bora sambil memandangi WisnuWisnu hanya terdiam dan menganggukan kepalanya, ”Paman sudah mengetahui akhir dari pernikahan kalian, bahkan paman juga sudah mengingatkan semua itu kepada Elard.” ujar Wisnu“namun, yaahhh kau tahu bagaimana Elard dia sangat mencintaimu sampai dia dibutakan akan cintanya kepadamu.” ujar Wisnu“Maafkan aku paman namun aku sama sekali tidak mencintai Elard, aku sudah menganggapnya sebagai Sahabat dan juga Kakaku.” ujar Bora“Meski aku tahu bahwa akan berat untuknya menerima nantinya aku
Bora hanya memandangi Tira yang berada di hadapannya, “Jika aku boleh tahu kenapa kau tidak setuju dengan perceraian ibu dan ayah?” Tanya Bora“Apa karena kau akan takut jika Kalian berdua tidak dapat apa apa dari Kekayaan Ayah?” Tanya Bora, Tira terdiam saat mendengar apa yang Bora katakan, Clea langsung menatap kearah Tira yang berada di sampingnya.“Apa maksud dari ucapanmu, kau pikir aku gila uang, Ayolah Bora kau anggap rendah sekali kakakmu ini.” ujar Tira yang menyangkal semua ucapan Bora“Syukurlah kau tidak seperti itu, karena bagaimana pun kau tetap anak ayahku baik Ibu berpisah dengan ayah pasti kau tetap bekerja di Perusahaan dan mendapatkan Hakmu.” ujar Bora“Namun apa kau mau kalau ibu terus terusan diperlakukan seperti Babu oleeh Ayah?” Tanya Bora“Bahkan kau tidak tahu kemarin apa yang ayah hampir lakukan kepada Ibu.” ujar Bora, Tira terdiam saat Bora mengatakan