Clea memandangi Tira yang berada di hadapannya
“Tira.. Jawab Ibu, Apa kau menusuk Bora Nak?” Tanya Clea
Tira terdiam dan ia menundukan kepalanya, “JAWAB IBU!!!” Bentak Clea, Tira hanya diam membisu saat Clea menanyakan hal tersebut kepadanya.
“Ibu Aku minta maaf.” ujar Tira, Mendengar hal itu Clea tertegun dan tak percaya apa yang ia dengar. Tira langsung dibawa ke Mobil tahanan dan mereka pergi dari lokasi acara.
Clea masih tidak menyangka apa yang di perbuat anaknya, “Tidak mungkin, Ini tidak mungkin terjadi.” ujar Clea
“Sayangnya ini benar benar terjadi Tante.” ujar Elard, Clea terdiam lalu perlahan ia memandangi Elard
“Saat ini Bora sedang dibawa kerumah sakit terdekat, Kemungkinan saat ini dia sedang berada di ruang Operasi.” ujar Elard
“Elard.” ujar Clea yang langsung mengenggam tangan Elard
“Apa Josep tahu bahwa yang menikam Bora ad
Josep Hanya bisa diam saat Dokter mengatakan hal tersebut, Sampai detik ini Josep terus bertanya tanya apa yang dimaksud Dokter mengenai Bekas Operasi Cesar pada Bagian perut Bora. ‘Ini mustahil, Bagaimana Bora bisa mendapatkan Bekas Operasi Cesar, Bora tidak pernah.” ujar Josep, lalu Josep terdiam kemudian ia mengambil Ponsel dan menghubungi Asistennya.“Halo, Bisa kalian menyelidiki sesuatu. Benar, Ini mengenai Anak saya Bora.” ujar Josep. Disisi lain Elard masih duduk disamping Bora yang sudah di pindahkan ke ruang Inap, dimana Elard hanya bisa memandangi Bora yang masih belum sadarkan diri pasca Operasi. Perkataan Dokter terus menerus membayanginya, dimana Bekas Operasi Cesar yang ada bagian perut Bora. Elard terus bertanya tanya apa Bora dulu pernah Melahirkan. Wisnu menghampiri Elard masih setia duduk disamping Bora“Nak.” ujar Wisnu dengan lembut“Ayah, kau belum pulang.” ujar Elard“Ayah belum
“Bora Ditusuk oleh Tira.” Ujar Bela, Aarav terkejut saat mendengar kenyataan tersebut,“Berita yang kau saksikan di TV adalah kenyataan dimana Berita itu adalah Berita mengenai Bora yang ditusuk oleh Tira yang merupakan Kakaknya sendiri.” ujar Bela, Aarav terdiam dan Pandangannya langsung kosong saat Mengetahui Bahwa Bora di tusuk disaat Hari pernikahannya. “Saat ini dia tengah berada dirumah sakit.” Ujar Bela“Lagi pula, ini tidak ada masalahnya denganmu, jadi kau tidak perlu.” ujar Bela“Bora…” Ujar AaravBela masih memandangi Aarav yang begitu cemas dengan keadaan Bora, “Sebaiknya kau jangan terlibat dengan hal ini, pikirkan saja mengenai masa depanmu yang sudah kau susun rapih ini.” ujar Bela“Sudah aku mau masuk, pinggirkan mobilmu.” ujar Bela yang melangkah kembali kemobilnya. Aarav masih terdiam di tempatnya dan saat itu Aarav langsung berlari kearah m
Aarav langsung menghajar Elard tersungkur kebawah. Elard benar benar terkejut dengan apa yang ia alami, Elard langsung memandangi Aarav yang berada di hadapannya. Aarav menggibaskan tangannya setelah ia menghajar Elard“Apa yang kau lakukan.” ujar Elard, Aarav langsung mecengkram Kerah Baju Elard dimana Elard hanya terdiam saat melihat Aarav yang amat sangat marah.“Kenapa… Kenapa bisa dia seperti itu disaat baru menjadi Istrimu.” ujar Aarav, Elard terdiam lalu ia tersadar mengapa Aarav semarah ini padanya“Katakan kepadaku, Kenapa bisa Bora ditusuk?” Tanya Aarav, Elard langsung melepaskan tangan Aarav dari Kerah bajunya, Elard langsung membenarkan bajunya dan menatap kearah Aarav“Dimana dia, Dirawat dimana dia?” Tanya Aarav“Tuan Aarav, kau tahu Bora saat ini adalah Istriku. Kau tidak pantas untuk menanyakan keadaan istri orang seperti itu.” ujar Elard dengan penuh percaya diri
Tira hanya terdiam saat Ditampar oleh Josep, “Seharusnya kau tahu dimana posisimu berada, Namun kau… Kau ternyata gelap mata hanya karena menjadi Putriku.” ujar Josep sambil memandangi Tira. Tira perlahan lahan memandangi Josep, “Aku tidak akan melepaskanmu, Akan aku pastikan kau mendekam di penjara jika terjadi sesuatu kepada Bora.” ujar JosepTira tertawa kecil saat Josep mengancam dirinya, “Andai aku melakukannya, Andai aku menusuk Bora pada saat itu, Aku akan menusuknya dengan Keras sampaai dia mati ditempat.” ujar Tira“Apa katamu.” ujar Josep“Keangkuhan ayah ini akan aku hancurkan dengan melukai Bora.” ujar Tira“Apa!!” Seru Josep“Kau bilang aku tidak tahu Diri, Kau pikir aku bangga dengan status anak Sambungmu?” Tanya Tira“Tidak!!!” Seru Tira“Justru aku tercekik, dimana aku tidak di akui olehmu secara Langsung.&rdquo
Sebelumnya, Dimana Aarav masih berada di Hadapan Bela, dimana Aarav dengan lantang akan menyerahkan semua karir yang sudah ia raih selama ini hanya demi masalah pribadi. “Apa kau sudah tidak waras, Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu.” ujar Bela “Kau tahu bertapa banyak orang yang berkorban demi mu untuk menempatkan posisi mu kembali.” ujar Bela “Kau mengatakan hal itu dengan mudah, apa kau sadar Bahwa ada orang yang berkorban akan hal ini.” ujaar Bela. Aarav terdiam saat Bela tak sengaaja mengatakan hal tersebut. “Siapa yang berkorban untukku?” Tanya Aarav Bela terdiam bahkan ia juga terkejut dengan apa yang ia katakan, “Itu.. Tentu saja aku yang berkorban untukmu, dimana aku selalu membackup mu untuk mencapai Masa keemasanmu lagi. Dan kau… kau Malah ingin, Ahh sudahlah aku tidak bisa mengatakan apa pun lagi.” ujar Bela “Lakukan apa yang kau mau, aku sudah menyerah kepadamu.” Ujar Bela. Flashback berakhir dimana Aarav masih terdiam
Clea terdiam dan sekaligus terkejut mendengar apa yang baru saja ia dengar. “Apa yang barusan ibu dengar, Anak?” Tanya Clea sambil menatap kearah Bora dan Vian yang berada di hadapannya. Wina melangkah kearah Clea yang masih memandangi Bora dan Vian“Ibu kenapa ibu kesini tanpa bilang dulu,” Ujar Wina“Tentu saja Ibu mau menjengguk Bora, Ibu belum menjengguknya setelah insiden itu. Namun..” ujar Clea yang memandangi Bora yang sudah Sadar dan ia sudah bisa berdiri“Kelihatannya kau sudah sadar dan Sehat, Ibu bersyukur kau tidak kenapa kenapa.” Ujar Clea“Namun, apa yang ibu dengar tadi bisa jelaskan secara terperinci Bora.” ujar Clea. Bora terdiam saat Clea menayakan hal tersebut“Anak? Anak apa yang dimaksud Vian.” Ujar Clea, Wina langsung melirik kearah Bora dan Vian“Ahhh itu Aku menyebut Lily, dimana Bora juga adalah ibunya. Meski Dia anakku Seharunya Bora bisa
Sekretaris Chika memberikan Satu Dokumen dihadapan Aarav. Aarav terdiam saat menerima Dokumen tersebut“Apa Ini.” ujar Aarav yang langsung menatap kearah Chika“Aku akan membangun Galery di Indonesia dan aku mau kau menjadi Pelukis Utama sekaligus Pengelolanya.” ujar Chika, Aarav terdiam saat Chika mengatakan hal tersebut.Aarav tidak mengerti apa yang di katakan Chika, “Maaf sebentar, apa yang kau katakan aku tidak mengerti.” ujar AaravSekretaris Chika memberikan Tablet dan memperlihatkan Berita Terhangat mengenai Pernyataan Aarav yang baru baru ini beredar, “Aku sudah melihat Berita mengenai Pernyataanmu mengenai akan hengkang dari E Malik Art Studio sudah gempar dimana mana.” ujar Chika“Ditambah Kau mengumumkan mengenai Hubungan mu dengan Bora yang membuat Publik Geger.” ujar Chika“Aku tidak menyangka kau akan menghadapi semua itu, apa kau akan menanggung resikonya.&rdqu
“Aku bilang Tira tidak menusukku ibu, namun aku yang menusuk diriku sendiri menggunakan Tangan Tira.” ujar Bora, Clea terdiam saat mendengar penjelasan Bora. “Apa maksudmu, Bagaimana bisa Tira bukan menusukmu?” Tanya Clea“Aku akan jelaskan kepada Ibu mengenai semua ini.” ujar Bora, Saat itu Bora langsung menceritakan semuanya kepada Clea. Clea terus mendengar apa yang Bora katakan mengenai Kronologi Penusukan yang dia alami. Wina hanya memandangi Wajah Clea yang sudah berubah saat mendengar penjelasan dari Bora. Wina langsung memegang Clea untuk menenangkannya. “Jadi begitu, aku minta maaf karena.” ujar Bora, saat itu Clea berdiri dan langung menampar Bora dengan kencang. Wina langsung terkejut begitu juga dengan Vian“Ibu.” ujar WinaBora hanya terdiam saat di tampar oleh Clea, “Ibu kenapa kau lakukan itu, Kakak baru saja sembuh.” ujar Wina“Bisa Bisanya kau mela