“Apa ayah dalang dibalik semua ini?” tanya Bora dengan terbata bata, Raut wajah Josep berubah saat Bora mengatakan hal tersebut, “Apa ayah bekerjasama dengan kak Owen demi menjatuhkannya?” Tanya Bora, Josep memandangi Bora yang sudah memasang wajah pucat pasif dan menunggu apa jawaban yang akan Josep katakan kepadanya
“Benar, Ayah adalah Dalang utamanya.” Ujar Josep yang membenarkan semua yang Bora katakan, seketika Bora terpukul mendengar apa yang ia dengar saat ini,
“Ayah tidak akan berbohong kepada anak ayah yang satu ini, Ayah akan ceritakan tapi tidak disini, ikuti ayah.” Ujar Josep yang melengang pergi dari sana, Bora hanya terdiam dan ia langsung mengikuti Josep pergi dari sana. Disisi lain Aarav sedang Melukis Pohon pinus dengan sangat tenang, dimana salah satu Juri melangkah kearah Aarav yang sudah hampir 50% Jadi dengan lukisannya. Juri itu terpana saat melihat hasil Lukisan Aarav, “Luas Biasa.” Ujar
Bora terdiam saat Josep mengatakan hal tersebut, lalu Josep memajukan badannya dan menatap tajam kearah Bora. “Ayah bisa membuat apa saja untuk menenggelamkannya lagi seperti 10 tahun yang lalum mungkin 10 tahun lalu dia berhasil lolos dari mata juta umat di Negara ini, namun sekarang apa mungkin dia masih bisa bertahan sebagai Pelukis Profesional atau Pelukis Jalanan?” Tanya Josep yang memberikan ancaman kepada Bora dan Bora sedikit ketakutan saat mendengar setiap kata demi kata yang Josep katakana kepadanya.Bora tidak percaya apa yang ia lihat, dimana Ayah yang dia kenal selama 28 tahun merupakan pria yang benar benar menakutkan. Bahkan saat ini Bora hanya bisa membeku saat berhadapan dengan Josep yang masih duduk didepannya. Bora melangkah keluar dari Café dimana Ia hanya bisa berjalan dengan perlahan sambil memikirkan apa yang baru saja dibicarakan dengan Ayahnya. Saat itu Aarav sudah berada di Lobby dan tak sengaja ia melihat Bora yang melintas
‘Apa yang harus aku lakukan kepadamu, jika kau tahu bahwa aku adalah Anak dari seorang yang membantu Musuhmu untuk menjatuhkan mu 10 tahun yang lalu, apa kau akan membenciku.’ Ujar Bora dalam hati sambil menatap kearah Aarav yang sedang tertawa bersama dengan Bela dan Hito.“Kau tahu Hari ini sangat menyenangkan.” Ujar Bela“Karena Kau berhasil masuk ke Semi Final.” Ujar Bela“Namun aku tidak senang saat melihat Owen dan Glesa ada di tempat yang sama.” Ujar BelaHito yang mendengar keluh kesah Bela hanya terdiam, “Kau tidak boleh seperti itu, Ini adalah tempat umum dan dia boleh datang kapan saja.” Ujar Hito“Lagian Glesa merupakan Salah satu Juri di Kompetisi ini.” Ujar Hito“Kau lihat saat dia keluar tadi bersama dengan Owen, Astaga sok mesra sekali padahal aslinya mereka memakai topeng.” Ujar Bela yang tanpa sengaja dia keceplosan saat berbicara dide
Bora melangkah kearah Glesa dan ia memandangi Glesa dengan tatapan Dingin, “Kau seorang wanita yang tidak tahu diri.” Ujar Bora, Glesa terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya.“Padahal Aarav sangat mencintaimu dulu, namun karena Masalah Kedudukan dan Posisi sebagai Maestro kau menusuknya? HAH Memang kau wanita yang tidak tahu Diri.” Ujar Bora yang menatap tajam kearah Glesa yang ada di hadapannya.Bora langsung melirik Glesa yang ada di depannya, “Aku harap kau jangan pernah menganggu Aarav. Kau sudah mendapatkan ketenaran dan popularitas, lantas apa yang mau kau kejar dari menganggu Aarav.” Ujar BoraGlesa tidak bisa membalas perkataan mereka, dan saat itu Bora langsung berjalan pergi dari sana. “Kau tidak lupa,” Ujar Glesa, Langkah Bora terhenti saat Glesa mengatakan hal tersebut kepadanya.“Jangan lupa bahwa ayahmu juga ikut campir dalam hal ini.” Ujar Glesa. Bora membalikan badann
Sebelum Bora bertemu dengan Josep di sebuah taman, 1 Hari sebelumnya Bora berencana untuk bertemu dengan Aarav karena hari ini merupakan hari Minggu dan ia ingin berkencan dengan Aarav.“Apa kau sudah siap siap?” Tanya Bora yang sedang memasukan tisu basah dan juga Lip Bam ke Tas mininya.“Aku sudah siap sedari tadi,” Ujar Aarav, lalu Saat Bora Hendak keluar dari Rumahnya, ia terkejut karena Elard sudah berdiri di depan pintu rumahnya. “Elard.” Ujar BoraElard hanya terdiam sambil memandangi Bora. Lalu Elard langsung masuk dan Bora pun memberikan minuman kepadanya. “Tumben sekali kau kesini di akhir pekan?” Tanya Bora“Ada hal yang ingin aku tanya kepadamu dan ini mengenai Aarav.” Ujar ElardSeketika Bora langsung terdiam mendengar perkataan Elard. Elard langsung memberikan data yang ia bawa kepada Bora, Bora hanya melihat kearah sebuah Amplop Coklat besar yang Elard sengaja letakan disana
Bora mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Josep, “Dan percakapan kita disini sudah aku rekam di ponselku.” Ujar Bora yang menunjukan Ponsel yang ia taruh di saku depannya. Josep tidak bisa mengelak dengan apa yang sekarang mereka lakukan, “Ayah mau membuat perjanjian untuk ku.” Ujar Bora“Ayah mendapatkan apa yang ayah mau dengan menikahkan aku dengan Elard, lalu Aku juga mendapatkan apa yang aku mau dimana aku harus menghantarkan Aarav ke posisinya.” Ujar Bora sambil menatap kearah Josep. Josep hanya terdiam saat melihat uluran tangan Bora. “Ternyata anak ku jauh lebih pintar dari yang ayah kira, kau datang kesini ternyata memiliki persiapan yang matang.” Ujar Josep“Aku menghadapi seorang pebisnis yang bisa saja mengingkari janjinya. Aku tidak bodoh, aku tahu siapa yang aku hadapi saat ini.” Ujar Bora“Bagiku, yang ada di hadapanku saat ini adalah Seorang Josep pemilik J Town, b
Sementara itu, Bora, Aarav dan Tira makan malam di Restoran De Lovely yang berada di Lobby Hotel dimana tempat Kompetisi itu di adakan. Salah seorang pelayan menghidangkan makanan yang Mereka pesan, “Aku tidak tahu apa yang kau sukai, aku hanya memilih menu terlezat di Restoran ini. Apa tidak jadi masalah?” Tanya Tira“Tidak masalah, aku suka apa yang kau pesan.” Ujar AaravBora tidak enak dengan situasi yang Tira ciptakan, Bora menyadari bahwa saat ini Aarav benar benar dalam mode Tegang saat bertemu dengan salah satu keluarga Bora.“Aku senang melihat mu secara langsung. Mengapa kau bisa memiluh Adikku dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini?” Tanya Tira sambil melirik kearah Bora“Apa adikku seperti Seorang anak kecil yang polos makanya kau memilihnya.” Ujar Tira“Apa maksud dari pertanyaanmu?” Ujar Bora“Bora, Tidak apa apa.” Ujar Aarav yang memegang tangan B
Sebelumnya, Dimana Aarav baru saja sampai di depan rumah Bora. “Baiklah kita sudah sampai.” Ujar Aarav“Makasih sudah antar aku, apa kau tidak apa mengemudi sampai Bandung?” Tanya Bora“Aku tidak masalah, asal Kekasihku sampai dirumah aku sudah tenang.” Ujar Aarav“Baiklah sampai jumpa besok.” Ujar Bora“Hmmm sampai Jumpa.” Ujar Aarav, lalu Bora hendak turun dari mobil, namun saat ia baru membuka Pintu mobil ia langsung menutup pintunya. Aarav hanya terdiam dan saat itu Bora langsung mencium Bibir Aarav sebelum ia benar benar pergi. Aarav menerima Ciuman Hangat Bora sambil membelai kepala Bora. Mereka saling memandang satu sama lain setelah selesai berciuman. “Aku mencintaimu.” Ujar Bora“Aku juga.” Ujar Aarav, lalu Bora langsung pergi dari sana. Aarav terus memperhatikan Bora yang terus melangkah masuk kedalam rumahnya. Aarav hanya tersenyum saat melihat Bora, bert
Flashback dimulai, saat Itu Elard hendak pulang kerumah, Namun Sebuah Mobil BMW Hitam Berhenti tepat di depan Mobilnya. Elard hanya terdiam saat seorang keluar dari mobil tersebut. “Paman.” UJar Elard yang menyapa Josep.“Apa kau mau pulang, apa paman bisa berbicara denganmu.” Ujar JosepLalu mereka berdua pergi ke sebuah Café yang tak jauh dari Hotel tempat dimana Kompetisi itu berada. Salah seorang pelayan menyuguhkan Kopi untuk Josep dan Elard.“Maaf paman menganggu malammu yang melelahkan ini. Sejujurnya paman ingin menyapamu lebih dahulu.” Ujar Josep“Tidak masalah, aku dengar paman ada urusan sedikit jadi paman tidak bisa hadir.” Ujar Elard“Benar, itu sebabnya paman menemuimu untuk meminta maaf kepadamu. Selaku Sponsor utama, seharusnya paman selalu berada disana dan menyaksikan acara itu berlangsung. Namun karena satu dan lain hal Paman tidak bisa datang kesana.” Ujar Josep