Bora mengetuk pintu rumah Aarav “Permisi.” Ujar Bora
Aarav yang sedang berbaring di kamarnya terdiam sejenak saat ia mendengar suara ketukan pintu. Aarav bangun dari tidurnya dan ia duduk sebentar sambil mendengar sekali lagi “Permisi.” Ujar Bora
“Siapa malam malam begini.” Ujar Aarav, lalu Aarav berjalan ke arah pintu, saat ia membuka pintu ia terdiam saat melihat Bora berada didepan Pintu. “Maaf menganggu malammu.” Ujar Bora
“Kenapa kau disini?”Tanya Aarav, Bora hanya terdiam sambil menatap kearah Aarav yang berada dihadapannya.
“Ahhh maaf sudah menganggumu malam malam, karena aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu.” Ujar Bora
“Silahkan masuk.” Ujar Aarav
“Ahhh tidak usah aku hanya sebentar saja kok. Aku disini mau mengatakan bahwa besok akan ada kerja bakti di lingkungan sini, aku tidak sengaja mendengar percakapan ibu ibu disini saat membeli bebera
Owen baru saja mencetak skor di hole 8, semua rekan bisnis yang ikut berolahraga golf dengannya bertepuk tangan saat Owen berhasil mencetak Skor. “Anda tidak pernah berubah, anda masih sehebat dulu.” Ujar Rekan Owen 1“Benar, anda memang sangat sempurna. Selain Tampan, Kaya dan juga Pebisnis Ternama. anda juga ahli dalam Bidang Olahraga.” Ujar Rekan Owen 2“Anda semua terlalu memuji. Bagaimana selepas ini kita makan siang bersama.” Ujar Owen. Setelah mereka selesai bermian golf akhirnya Owen mengajak rekan nya makan bersama di salah satu restoran yang berada tak jauh dari tempat bermain golf yang tadi mereka kunjungi.“Saya memesan hidangan barat semoga kalian suka dengan makanan ini.” Ujar Owen“Wahhh ini sudah lebih dari sekedar cukup tuan Owen.” Uajr Rekan Owen 2“Saya dengar anda akan langsung bergabung dengan perusahaan ayah anda. Sekali lagi selamat Tuan Owen.” Ujar
Bora sedang menunggu lift dan tak berapa lama lift datang dan perlahan pintu lift terbuka. Ternyata Tira dan Wina juga berada di mall tersebut, Bora yang hendak masuk kedalam lift terkejut melihat Wina dan Tira berada di dalam lift. “Ohhh Kalian.” Ujar Bora, Tira dan Wina sama sama menatap kearah Bora yang berada diluar Lift.“Kakak, kenapa kau ada disini?” Tanya Wina.Tira yang melihat Bora sedikit terkejut ‘Kenapa Bora ada di Mal ini?’ Tanya Tira dalam hati yang menatap kearah Bora yang berada dihadapannya.Bora berjalan masuk kedalam Lift dan ia menekan Tombol 3. “Aku tidak menyangka bertemu kalian di Mal ini. Tumben sekali kau dengan Tira.” Ujar Bora“Dia mengajak aku untuk Shoping bersama. Ahhh kakak aku sangat berterima kasih saat itu, jika tidak ada kakak entah apa yang terjadi.” Ujar Wina“Ahhh ngak usah di pikirin. Tapi aku senang melihat Tira mau mengajakmu Jalan jala
Tira dan Wina sudah berada di lantai 3, Dimana Tira terus berjalan sambil menelusuri cafe cafe yang ada di lantai tersebut. Wina bingung dengan Tira yang sedari tadi melihat satu persatu cafe yang berada di lantai 3. “Mau sampai kapan kau melihat satu persatu cafe di sini, katamu kita mau makan.” Ujar Wina“Sudah Ikuti saja.” Ujar Tira yang terus berjalan sambil melihat kearah cafe yang mereka lalu. Saat itu langkah Tira berhenti ketika melihat Elard dn Bora berada di Cafe Sevenchic, disana Elard sedang bercengkrama dengan Bora dengan serius. “Ahhh akhirnya ketemu.” Ujar Tira, lalu Tira berjalan dengan cepat keara cafe tersebut. “Kak tunggu aku.” Ujar Wina yang mengikuti Tira. Disisi lain Elard tampak terdiam saat Bora mengenai Wanita yang akan dijodohkan olehnya. “Tunggu, kau tahu siapa yang di jodohkan denganku?” Tanya Elard“Hmmm tentu saja aku tahu, bukankah kau akan dijodohkan dengan kak Tira bukan.
Aarav sudah selesai porong rambut dimana staf yang memtongnya sangat pangling melihat perubahan Aarav sebelum dan sesudah memotong rambutnya. “wah pak, kau tampak berbeda saat setelah di pangkas. Saya sampai panging sebagai seorang laki laki.” Ujar Staf 1“Benarkah, apa saya terlihat aneh dengan rambut pendek.” Ujar Staf 1“Tidak anda sagat tampan, namun ada baiknya anda di cat rambutnya supaya hasilnya bagus.” Ujar Staf 1“Cat rambut.” Ujar Aarav. Setelah Aarav memotong rambutnya di tempat pangkas rambut, ia berlanjut mengunjungi Salon. Aarav berjalan memasuki tempat salon, seorang staf wanita menyambut pelanggan mereka. “Selamat Da.” Ujar Staf Salon 2 yang terkesima melihat Aarav yang baru masuk kedalam salon tersebut. Lalu staf itu berjalan kearah Aarav“Selamat datang kakak mau perawatan apa.” Ujar Staf Salon 2“Ahh saya mau di cat rambutnya, karena rambut saya sudah
Malam hari dimana semua bapak bapak sudah berkumpul di pos ronda, saat itu salah satu tetangga melihat sekeliling. “Ohh Pak Ade belum datang.”ujar Tetangga 9“Maaf saya terlambat.” Ujar Aarav yang baru saja datang dan saat itu semua bapak bapak yang ada disana terdiam saat melihat seorang pria menghampiri mereka. “Anda Siapa?” Tanya Tetangga 9“Pak Udin, bapak tidak mengenali saya. Saya Pak Ade.” Ujar Aarav, semua orang yang ada disana langsung terkejut melihat transformsi Aarav setelah memotong rambutnya. Pagi hari semua ibu ibu sedang membeli sayur “Iya katanya Pak Ade benar benar berbeda karena habis potong rambut.” Ujar Tetangga 2“Masa, Ahhh saya tidak percaya.” Ujar Tetangga 3“Bener loh bu, saat pulang suami saya ingin sekali menguruskan badan dan memotong rambutnya seperti Pak Ade.” Ujar Tatangga 2Bora berjalan kearah ibu ibu yang sedang bergosip saat henda
Aarav yang tak sengaja membuka pintu karena ia mau buang sampah seketika terkejut melihat Bora yang bolak balik didepan rumahnya.“Bora.” Panggil AaravBora berhenti melangkah saat Aarav memanggil namanya. Bora perlahan membalikan badannya dan menatap kearah Aarav yang berada didepan pintu sambil membawa Pelastik Sampah yang ada di tangannya.“Ahhhh hai, Sedang apa kau disana.” Ujar BoraAarav melihat kearah sekitar, “Kau yang sedang apa, kenapa kau ada di rumahku.” Ujar Aarav“Ahhhh iya benar juga ya, kenapa aku ada disini.” Ujar BoraLalu Aarav melihat kearah kotak makan yang di tenteng oleh Bora. “Kau masak?” Tanya AaravBora langsung melihat kearah kotak makan yang ia bawa, “Ahh ini.” Ujar Bora“Tadinya aku ingin brbagi makanan karena aku memasak berlebihan dan sisa banyak. Lalu Ika tidak Makan karena dia ada urusan pekerjaan. Jadi jika dibuang ka
Bela langsung memberikan dokumen itu kepada Elard. “Sepertinya saya berubah pikiran dengan tawaran yang kau katakan.” Ujar BelaElard terdiam saat Bela mengembalikan dokumen kerjasama itu kepadanya. “Saya tahu ini belum masa tengang dari perjanjian yang kita buat tempo hari. Namun saya menimbang dan menelaah semua ini sepertinya perwakilanmu itu tidak akan mudah untuk membujuk Aarav untuk kembali ke dunis seni lukis profesional.” Ujar Bela“Saya tahu siapa Aarav, Apa yang ia katakan maka itu adalah mutlak dan tidak bisa di ubah.” Ujar Bela“Dan sebelum saya datang kesini Aarav menghubungi saya dan dia tidak mau menjadi seniman lukis profesional lagi untuk selamanya. Dia menyatakan bahwa dia akan pensiun.” Ujar Bela, Elard yang mendengar hal itu terdiam saat Bela mengatakan Aarav menyatakan Pensiun.“Kau tahu jika mmbatalkan seperti ini anda akan dikenakan pinalti.” Ujar Elard“Memang
“Aku pulang.” Ujar Elard“Akhirnya kau pulang.” Ujar Owen.Elard berhenti melangkah dan menatap kearah Owen dan Glesa. “Kau sedang menungguku?” Tanya Elard“Benar, kami menunggumu. Duduklah dulu.”ujar Glesa yang menyuruh Elard untuk duduk.Elard akhirnya duduk dihadapan Owen dan Glesa. Owen meletakan koran yang baru saja ia baca. “Kau siap siap, kita akan makan malam dengan paman Josep, Tante Clea, Wina dan Tira jam 8 malam.” Ujar OwenElard terkejut saat Owen mengatakan akan makan malam bersama keluarga Josep malam ini. Flashback Dimulai dimana Glesa sedang berjalan jalan di salah satu mall di daerah Jakarta Barat, Saat itu Glesa sedang mampir ke salah satu toko perhiasan yang berada di lantai 3 di mall tersebut. Glesa sedang memilih beberapa Cincin serta kalung yang di rekomendasikan pegawai toko tersebut. “Ini adalah keluaran tahun 2021, Dimana Cincin ini memiliki Kadar Berlian 10