Share

36. Dunia baru 2

"Sarapan! Sarapan! Mbok pecel sudah datang!" teriak penghuni lantai bawah yang terdengar nyaring.

"Mbak Tiara, ayo ke bawah, beli sarapan." ajak Tia, mahasiswi sastra Inggris yang cantik jelita berasal dari Jakarta, penghuni kamar depan kamarku.

Dengan riuh, semua penghuni atas menuruni tangga. Alhamdulillah, meskipun penghuni baru tapi mereka menerimaku dengan hangat.

Mbok mbok penjual pecel sudah duduk lesehan di teras. Menggelar menu pecel lengkap di atas bakul yang terbuat dari anyaman bambu. Ada nasi, gendar, lontong, mie kuning, aneka gorengan, tempe gembus yang dibacem. Benar-benar bikin ngiler. Aku pun ikut ngantri berkerumun, riuh sekali.

"Mbok, saya pake gendar ya sama tempe gembus."

"Saya pakai nasi ya, Mbok. Bumbu pecelnya jangan banyak- banyak."

"Saya mie dikasih sambel pecel sama gorengan saja, Mbok."

Setelah semua membawa sepincuk daun pisang berisi menu pecel, kami kembali menaiki tangga, lesehan di depan tv, menikmati sarapan bareng dengan saling bercanda. Aku yang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status