Share

82. Pertemuan yang menegangkan (1)

"Kenapa Dokter bohong sama saya?"

"Maaf, Bu Tiara. Bukan apa-apa, saya hanya ingin memberi surprise. Saya pengin Bu Tiara refreshing setelah sibuk mengurus perceraian."

"Saya mau pulang, Dok!"

"Kenapa, Bu? Kita sudah sampai di sini, nggak enak kalau pulang. Ayolah, saya janji kalau nanti Bu Tiara merasa tidak nyaman, kita pulang lebih awal." Tiba-tiba Dokter Rasyid menggamit tanganku, kutepis seketika.

"Maaf, Bu, tidak sengaja, ingat saya, jalan sama istri." Ucapnya yang membuatku sedikit kesal.

Kami pun masuk ke dalam banquet hall yang sudah didekorasi dengan sangat menawan dan seketika semua pasang mata tertuju pada kami seolah yang datang orang penting.

Aku tak berani menatap mereka, memilih untuk menundukkan wajah dengan jantung yang berdetak sangat cepat. Apakah salah satu pasang mata itu adalah Dokter Fikri? Ya Alloh bagaimana aku menghadapinya.

Rekan-rekan Dokter Rasyid menghampiri kami, menjabat tangan Dokter Rasyid, " Wah, wah, ini, Dok, yang akhir-akhir ini jadi buah bib
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status