Share

Fajar ...

Fajar membingkai wajahku dengan kedua telapak tangan, kemudian merekatkan dahi kami berdua. Hangat hembusan napasnya menyapu wajah. Aku memejamkan mata, meresapi kebersamaan ini. Perlahan di tariknya kepalaku dalam pelukan. 

“Saya tidak akan ke mana-mana, Nyonya,” jawabnya. 

Aku menarik kepalaku dari dada bidang itu, kembali menatap wajahnya lamat-lamat.

“Apa Oma melakukan sesuatu?” tanyaku hati-hati.

Fajar hanya tertawa, kemudian menggelengkan kepala, menggenggam tanganku erat.

“Tidak, Nyonya. Semua baik-baik saja, jangan khawatir.”

Aku bisa bernapas lega mendengar itu. Ketika azan magrib berkumandang, kami beranjak dan berlarian berdua meninggalkan pantai. Kami mencari mushola terdekat, kemudian ikut shalat berjamaah bersama masyarakat lainnya.

Tepat pukul 20.00 malam, kami memutuskan pulang. Aku dan Fajar duduk di pinggir jalan, menunggu kedatangan Pak Sopian. Fajar terus me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ningsih Katau
penasaran dgn kelanjutanya Mbak Silviana mustafa...
goodnovel comment avatar
tri setiawan
ada lanjutnnya gak admin
goodnovel comment avatar
Vandy Kurnia Jati
kok cuman segini doanx?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status