Share

23. Video Lamaran

Amin baru saja menggelar tikar dialas sehelai kain sarung di ruang depan kontrakannya. Ibu dan Tia tidur di ranjang Amin dengan berdempetan, karena kasur singlenya memang hanya cukup untuk ukuran satu orang dewasa. Untunglah Tia berbadan kecil sehingga kasur singlenya masih bisa dipakai oleh ibu dan jiga Tia. 

Amin mengambil ponsel yang ia simpan di atas nakas ruang depan. Lalu menggeser layarnya untuk melihat, apakah ada yang mengirim pesan padanya. Yah, walau jujur dirinya memang tak terlalu gila HP. Jika sudah rebahan di kasur, biasanya ia malas untuk membuka HP-nya.

Bu Ririn

Matanya melotot lebar, saat melihat nama pengirim pesan sore tadi. Dengan gemetar ia membukanya disertai rasa berdebar gembira.

"Terimakasih baju dasternya, Bang. Bagus, motifnya saya suka. Kerudungnya juga saya suka."

Amin menoleh ke arah jam dinding. Ya Tuhan pesan dari Ririn baru sempat ia buka jam sembilan malam.

"Ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nyoman Nada Gens
Wee kok ending nya gak enak gitu sih......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status