Share

22. Gadis dari Ibu

"Terimakasih baju dasternya, Bang. Bagus, motifnya saya suka. Kerudungnya juga saya suka."

Pesan yang Ririn kirimkan pada Amin, keesokan sorenya. Pesan yang disertai foto Ririn duduk bersantai di teras sambil memangku Dira, sambil memakai daster dan juga kerudung pemberian Amin.

Amin yang masih fokus dengan pekerjaannya tak menyadari adanya pesan masuk dari Ririn. Apalagi kustomernya adalah dua janda yang selalu saja memberikan rezeki padanya setiap hari. Tepatnya, kerusakan motor Nengsih dan Elis, lebih karena mereka yang membuat rusak sendiri.

Amin yang biasanya banyak berbasa-basi, sore ini memilih sedikit lebih kalem. Ia harus belajar menjaga hatinya dari wanita lain, karena sudah ada Ririn yang menempati hatinya saat ini. Walaupun masih tanpa status dan ia juga belum menegaskan perasaannya secara benar-benar pada Ririn.

Nengsih dan Elin saling pandang, lalu keduanya mengangkat bahu tak paham.

"Ehhm ...." Nengsih memutuskan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status