Share

Bab 11

Penulis: Bulan Cantik
"Siapa takut!" Yuni mendengus dan meneruskan, "Tapi, hasilnya baru akan keluar beberapa hari lagi. Biaya hidup di ibu kota sangat mahal. Kondisi kesehatan ayahmu kurang baik, aku juga nggak bekerja. Kamu harus menghidupi kami."

"Ya." Paula mengiakan. Tidak masalah kalau mereka benar-benar orang tuanya. Kalaupun bukan, mereka akan pergi sendiri setelah hasil tes DNA keluar.

Sesudah pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes, Paula mengurus prosedur check-in hotel untuk mereka.

Yuni jelas merasa tidak puas dengan hotel ini. Dia mengernyit sambil merepet, "Kenapa tempat ini terpencil sekali? Ada bau aneh juga di kamarnya."

"Ini sudah kamar terbaik yang bisa kuberikan untuk kalian," jawab Paula.

"Jangan kira kami bodoh karena dari desa, ya. Aku sudah dengar orang kaya di kota selalu tinggal di hotel bintang 5. Kamu sudah tinggal di kediaman Keluarga Ignasius selama 20 tahun, masa seperti ini perlakuanmu terhadap orang tuamu?" tegur Yuni.

"Kamar di hotel ini sudah mencapai ratusan ribu per malam. Lagi pula, Keluarga Ignasius memblokir semua kartu bankku. Uangku sudah nggak banyak sekarang," jelas Paula.

"Gimana mungkin? Keluarga Ignasius adalah keluarga kaya di ibu kota. Kamu menjadi bagian mereka selama 20 tahun, tapi nggak punya simpanan?" tanya Yuni dengan suara melengking.

Paula merasa sangat pusing mendengarnya. "Pokoknya sisa uangku tinggal sedikit. Kalau nggak suka, kalian pesan saja hotel bintang 5 sendirian."

Begitu ucapan ini dilontarkan, Yuni seketika terdiam. Kemudian, dia bergumam dengan lirih, "Pantas saja, kamu diusir Keluarga Ignasius. Siapa suruh sikapmu begitu menjengkelkan?"

Paula mengepalkan tangannya. Dia memberi tahu diri sendiri bahwa wanita ini belum tentu ibunya, jadi tidak perlu merasa sakit hati.

"Sudah! Kita akhirnya bertemu putri kita, untuk apa kamu terus mengeluh? Rapikan semua barang, lalu kita pergi ke rumah sakit supaya bisa tenang," sela Kamil.

Dengan begitu, Paula membawa keduanya ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA. Begitu keluar dari lift, dia malah bertemu Richie.

Pria ini sepertinya terluka karena kakinya digips, bahkan tertatih-tatih saat berjalan. Sementara itu, Aurel yang berada di samping pun memapahnya. Penampilan mereka berdua terlihat agak lucu ....

Ketika melihat Yuni dan Kamil yang berada di belakang Paula, Richie mengernyit. Adapun Aurel, dia berseru dengan terkejut, "Kak Paula, mereka orang tuamu? Syukurlah kalau kalian sudah bertemu."

"Kami baru melakukan tes DNA, hasilnya belum diketahui," sahut Paula sambil menatap mata Aurel yang terlihat senang atas penderitaannya. Ekspresinya menjadi dingin. Dia berniat untuk berjalan melewati mereka.

Richie sontak meraih tangan Paula dan berkata, "Kamu benar-benar beruntung malam itu, makanya bisa lolos. Aku akan memberimu satu kesempatan. Asalkan kamu menggugurkan anak itu, aku akan menjadikanmu wanita simpananku. Gimana?"

Wanita simpanan? Paula pernah menyelamatkan nyawa Richie, tetapi seperti ini cara dia membalas kebaikan? Benar-benar menjijikkan dan tidak tahu malu!

"Minggir!" Paula gusar hingga wajahnya memerah. Kemudian, dia mengempaskan tangannya sekuat tenaga.

"Jangan marah, Kak. Kak Richie hanya khawatir kamu kesusahan kalau membesarkan anak sendirian," ucap Aurel yang berpura-pura baik sambil meraih tangan Paula. Di sisi lain, dia sengaja menjulurkan kaki untuk membuat Paula tersandung. Dia akan menyiksa anak di kandungan Paula, bahkan ingin Paula mati jika memungkinkan.

Tebersit kekejaman pada tatapan Aurel saat menunggu Paula terjatuh dan keguguran. Paula tentu menyadari trik jahat wanita ini. Sia-sia dirinya pernah menganggap Aurel sebagai adik kandungnya. Wanita ini ternyata hanya ingin mencelakainya!

Bukan hanya membuat reputasinya tercoreng, Aurel juga ingin membuatnya mengalami keguguran! Wajah Paula memerah saking kesalnya. Dia pun mengerahkan tenaga pada kakinya, lalu menginjak kaki Aurel dengan kuat.

"Ah!" Terdengar teriakan kesakitan dari mulut Aurel. Dia menunjuk Aurel sambil bertanya, "Kenapa kamu menginjakku? Aduh, sakit sekali!"

"Eh? Memangnya ada?" Ekspresi Paula tampak kebingungan. Dia menunduk untuk melihat, ternyata dia berhasil menginjak kaki Aurel.

"Astaga, kenapa kamu ceroboh sekali? Kamu sengaja menjulurkan kakimu di dekatku, ya?" Paula pun menceramahi dengan sok baik, "Jangan begitu lain kali. Kalau di jalan raya, kakimu mungkin sudah dilindas mobil."

"Kak, kamu bukan anggota Keluarga Ignasius lagi. Apa bisa berhenti menindasku? Aku takut sekali," ucap Aurel yang merasa sangat gusar. Dia ingin sekali menyerbu ke depan dan mencabik-cabik wajah cantik Paula. Namun, dia tidak ingin merusak citranya sehingga tetap berpura-pura ketakutan.

"Paula, kamu sudah merenggut kebahagiaan Aurel selama bertahun-tahun, tapi masih menindasnya sekarang? Benar-benar jahat," tegur Richie.

"Sejahat apa pun aku, masih lebih jahat Aurel. Richie, aku akhirnya tahu kenapa kamu bisa pincang begini. Jelas karena kamu buta! Tunggu saja, nasibmu akan lebih sial lagi nanti!" kutuk Paula.

"Berengsek! Berani sekali kamu bicara begitu!" Richie naik pitam.

"Paula, kenapa mencari masalah? Maaf, semuanya. Aku akan mendidiknya nanti," ujar Yuni melihat situasi makin buruk. Kemudian, dia membawa Paula pergi.

Richie ingin mengejar, tetapi tidak bisa karena kakinya terluka. Aurel segera menenangkan dan tidak lupa membumbui, "Sudahlah, aku sudah sering ditindas seperti ini. Aku sudah terbiasa kok, nggak masalah."

Richie menatap Aurel dengan iba sembari menyahut, "Dasar bodoh. Kamu terlalu baik, makanya ditindas terus. Tenang saja, aku pasti akan membalas dendam nanti."

Semalam, Richie tiba-tiba dipanggil pulang oleh kakeknya dan dimarahi habis-habisan. Ketika diam-diam keluar pada tengah malam, ada yang tiba-tiba membungkus kepalanya dengan karung dan mematahkan kakinya. Dia pun kedinginan semalaman dan baru ditemukan pada pagi hari. Dia bisa sesial ini pasti karena Paula!

Aurel membenamkan wajahnya di pelukan Richie dan berkata dengan manja, "Kak Richie, kamu baik sekali padaku ...."

Namun, Richie tidak melihat tatapan Aurel yang sangat licik itu. Wanita ini membatin, 'Paula, kamu tunggu saja. Aku nggak akan membiarkan masalah ini berlalu.'

....

Setelah meninggalkan rumah sakit, Paula menyentuh dadanya dan bisa merasakan detak jantungnya yang cepat. Dia berhasil menginjak kaki Aurel si wanita jahat itu! Dia telah melampiaskan emosinya!

Debaran ini memperingatkan Paula bahwa tindakannya sangat berani tadi. Dia tidak pernah sehebat ini dan selalu mengalah karena takut orang melihatnya dengan tatapan aneh. Paula pun tersenyum lebar memikirkannya.

"Wanita tadi putri Keluarga Ignasius, 'kan?" tanya Yuni yang berdiri di belakang. Kemudian, dia mulai mengeluh, "Statusnya begitu bermartabat, kenapa kamu malah menginjaknya?"

Begitu mendengarnya, suasana hati Paula langsung menjadi buruk.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 455

    Hanya saja, Darwin tahu Freda sangat protektif sampai-sampai bisa bersikap tidak masuk akal. Jika Darwin tidak menunjukkan dirinya sangat menghargai Paula, Freda pasti akan menganggap Paula sebagai orang luar dan mewaspadainya.Lama-kelamaan, di antara Darwin dan Paula pasti akan muncul konflik karena hal ini. Freda menggenggam tangan Paula dan berkata seraya tersenyum lembut, "Oke, aku tahu kamu itu anak yang baik."Freda juga merasa senang Darwin bisa menemukan wanita yang disukainya. Darwin bertanya, "Tadi kamu mau bilang apa?"Freda memukul kepalanya dan menyahut dengan ekspresi cemas, "Keluarga Fonda sudah pindah. Nona Sheila pindah ke kediaman tua dengan alasan rumahnya sudah tua. Entah kenapa, dia berselisih dengan Nyonya Kara sampai-sampai Nyonya Kara pingsan."Darwin yang khawatir bertanya, "Bagaimana kondisi ibuku sekarang?"Paula juga khawatir. Sebelumnya Paula pernah melihat Kara. Dia sudah tua sehingga tidak boleh mengalami syok.Freda menjawab, "Dokter sudah memeriksa Nyo

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 454

    Paula menggoyang lengan Darwin dan bertanya, "Kamu masih marah? Dia masih muda dan gegabah, untuk apa kamu perhitungan dengannya?"Darwin mendengus, lalu bertanya balik, "Kamu menganggap aku tua?""Aku nggak berani. Pak Sasongko masih muda dan kuat, hal ini nggak perlu diragukan lagi," timpal Paula seraya mengedipkan matanya.Darwin langsung teringat semalam mereka bercinta dengan intens. Dia pun tersenyum. Darwin menjelaskan tindakannya tadi, "Keluarga Sudarmo lebih rumit dari yang kita bayangkan. Kalau Harry terus bertindak gegabah, dia pasti akan celaka dalam waktu singkat."Waktu itu, Darwin setuju Harry masuk ke Grup Sasongko karena kakek Harry memohon pada Terry. Jadi, dia menghormati kakek Harry. Selain itu, Darwin pernah menyelidiki Harry. Dia tahu Harry tidak jahat.Paula langsung memuji, "Aku tahu kamu sangat baik."Mereka pulang ke vila. Freda menyambut mereka dengan ekspresi cemas. Dia melihat Darwin dan tampak ragu-ragu untuk bicara."Ada apa? Bilang saja," ujar Darwin. Di

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 453

    Jadi, sekarang Darwin tidak mungkin mendepak Harry. Dia hanya ingin menegur Harry agar dia menyadari kenyataannya.Namun, Harry tidak mengetahui hal ini. Dia melihat Darwin menelepon Wilson dan menyuruhnya mencari orang lain untuk mengambil alih proyek ini. Harry pun panik.Darwin sudah memutuskan untuk mengabaikan Keluarga Sudarmo dan mendepaknya dari Grup Sasongko. Ketika Harry baru masuk ke Spirit Animation, dia terus membuat masalah.Meskipun begitu, Darwin tetap membantu Harry. Jadi, Harry menganggap Darwin tidak berani menyinggung Keluarga Sudarmo dan memecatnya.Sekarang Harry baru menyadari kali ini Darwin benar-benar ingin mendepaknya. Dia menarik lengan baju Darwin dan memohon, "Aku memang salah. Aku mohon beri aku kesempatan lagi.""Apa?" tanya Darwin yang berpura-pura tidak mendengar ucapan Harry.Harry merasa dipermalukan. Namun, dia tetap membungkuk dan menegaskan, "Aku mohon beri aku kesempatan lagi."Paula berdeham. Dia memperingatkan Darwin agar tidak terlalu berlebiha

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 452

    Melihat Paula marah, Harry bergegas mengejar Paula dan memelas, "Maaf, aku salah. Kalau kamu nggak mau bergabung dengan Light Animation, kita tetap bekerja di Spirit Animation. Kamu nggak akan meninggalkan proyek ini, 'kan?"Walaupun Harry agak posesif terhadap Paula, dia tetap mementingkan proyek. Harry tidak ingin menghancurkan proyek karena masalah pribadi. Dia yakin Paula mempunyai pemikiran yang sama dengannya.Hanya saja, Harry mengabaikan Darwin. Sebenarnya Darwin adalah orang yang bisa menentukan nasib proyek.Sebelum Paula menjawab pertanyaan Harry, Darwin berujar dengan dingin, "Tentu saja Paula nggak akan meninggalkan proyek ini. Tapi, kamu nggak usah bekerja di Spirit Animation lagi.""Kenapa?" tanya Harry dengan ketus.Harry tersenyum sinis dan bertanya balik, "Menurutmu?"Darwin merupakan bos dari Spirit Animation, jadi dia bisa memecat Harry. Apa Harry tidak bisa menduganya?Harry baru memahami maksud Darwin. Dia mulai panik karena dirinya sudah berjuang untuk proyek ini

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 451

    Harry tidak menutupinya. Dia langsung menjawab, "Light Animation."Darwin mengangkat alis, sepertinya dia tidak pernah mendengar perusahaan animasi ini. Paula juga demikian, dia bertanya, "Itu perusahaan baru?"Harry mengangguk seraya menyahut, "Aku pernah bertemu penanggung jawab mereka. Dia sangat kreatif. Lebih cocok untuk perkembangan proyek kita daripada Grup Sasongko.""Siapa nama penanggung jawab itu?" tanya Darwin."Henley," jawab Harry. Awalnya dia memang ingin membahas hal ini dengan Paula. Jadi, dia tidak berniat menutupinya."Apa orang itu berasal dari luar negeri?" tanya Paula sembari mengernyit. Dia curiga Harry ditipu.Harry menggeleng dan menjawab, "Bukan."Paula yang cemas bertanya lagi, "Sejak kapan kamu kenal dia? Kamu sudah tunjukkan sketsaku kepadanya?"Harry segera menyahut, "Tentu saja belum. Aku juga nggak bodoh. Aku baru kenal dia semalam."Paula yang merasa tidak berdaya melihat Tristan, kenapa dia tidak membujuk Harry? Tristan berucap, "Aku sudah membujuknya.

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 450

    Darwin menatap Paula dengan ekspresi tak berdaya, tetapi penuh kasih. Dia menghela napas sebelum membalas, "Aku ikut denganmu. Kamu nggak akan keberatan, 'kan?""Tentu saja nggak. Kamu bos perusahaan, nggak ada rahasia yang kamu nggak boleh tahu," jawab Paula dengan gembira, lalu beranjak ke kamar tidur untuk ganti baju.Setelah keduanya siap dan makan siang, mereka pergi ke kafe yang sudah disepakati. Ketika mereka tiba, Harry dan Tristan sudah menunggu lebih dari satu jam.Bukan karena Paula terlambat, tetapi karena Harry yang terlalu bersemangat. Dia tiba-tiba mendapat ide baru yang ingin segera dibagikan kepada Paula.Itu sebabnya, ketika Paula masuk dengan Darwin yang memakai masker, dia hanya melihat wanita itu dan langsung mendekatinya dengan penuh semangat.Harry bahkan meraih tangannya. Akan tetapi, Darwin segera memutar tangannya ke belakang dan mendorongnya menjauh."Siapa kamu? Mau apa?" tanya Harry yang menatap Darwin dengan marah. Beberapa saat kemudian, dia cemberut dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status