Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin

Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin

By:  Bulan Cantik  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
3 ratings
50Chapters
2.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Setelah tinggal bersama dengan Keluarga Ignasius selama 20 tahun, Paula baru tahu dirinya bukan putri kandung mereka.Setelah putri kandung itu ditemukan, Paula malah dicampakkan calon suaminya, dicelakai, bahkan diusir.Orang-orang mengatakan Paula mengandung anak haram, tetapi tidak ada yang menyangka bahwa anak itu adalah anak pewaris keluarga terkaya, Keluarga Sasongko!Pada akhirnya, Paula menikah dengan pewaris itu yang sekaligus adalah paman sahabatnya. Namun, semua orang yakin dia akan berakhir menyedihkan!"Kudengar, dia diam-diam masuk ke kamar hotel Pak Darwin. Lagian, semua orang tahu Pak Darwin sulit tertarik pada wanita. Keluarga Sasongko pasti akan menyiksanya mati-matian!""Setelah anaknya lahir, dia pasti akan diusir Keluarga Sasongko!"Di luar dugaan, orang-orang tidak melihat akhir tragis Paula setelah melahirkan. Dia justru terlihat jalan-jalan bersama mertuanya, bahkan dihadiahi kediaman mewah senilai kuadriliun!Bahkan, Darwin si pewaris yang selalu bersikap dingin itu tampak menindih Paula di depan mobil karena mabuk. "Istriku, gimana kalau kita tambah momongan lagi?"

View More
Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Attini Ningsih
lanjut lagi dong kak
2024-05-04 16:53:19
0
user avatar
Zhen Zhen
kereen ceritanya lanjut thor
2024-05-01 21:29:18
0
user avatar
Che Rohaya Che Gha
good and happy reading
2024-04-29 21:45:41
0
50 Chapters
Bab 1
Dua garis biru .... Dia benar-benar hamil ....Paula Ignasius menggenggam tespek sambil duduk di kloset dengan terbengong-bengong. Dia mengenakan gaun panjang untuk acara pertunangannya. Lantaran terkejut, dia sampai tidak tahu ujung gaunnya basah terkena air.Saat ini, wajahnya pucat pasi, kedua kakinya lemas sampai dia tidak bisa berdiri. Hari ini adalah hari pertunangannya dengan Richie Antoro!Akan tetapi, anak ini bukan darah daging Richie. Paula tidak berani membayangkan seperti apa konsekuensi yang akan diterimanya jika keluarganya dan Richie tahu dirinya hamil."Kak! Kak! Kamu lagi apa? Kak Richie sudah datang untuk menjemputmu!" Terdengar suara adiknya, Aurel Ignasius, dari luar.Suara ini seketika menyadarkan Paula kembali. Paula segera menyingkirkan ekspresi paniknya dan hendak menyembunyikan tespek, tetapi semua sudah terlambat.Aurel yang mengenakan gaun merah muda sudah menerobos masuk. Faktanya, Aurel tidak memiliki hubungan darah dengan Paula. Aurel adalah putri kandung
Read more
Bab 2
Paula menegakkan tubuhnya dan menolak. "Ayah dan Ibu nggak bakal setuju! Tanpa aku, Keluarga Ignasius nggak mungkin bisa seperti sekarang ini!"Aurel mendekatinya selangkah demi selangkah, lalu memeluknya erat-erat seolah-olah merasa tidak rela. Namun, ketika Richie tidak memperhatikan, dia tersenyum dingin sembari berbisik, "Kenapa nggak setuju? Masa kamu nggak sadar mereka belum muncul sampai sekarang? Terima realita ini! Mereka nggak menginginkanmu lagi sejak awal!""Setelah kamu keluar dari rumah ini, Ayah akan langsung mengumumkan bahwa kamu nggak punya hubungan dengan keluarga ini lagi!" Begitu mendengarnya, wajah Paula sontak memucat. Ketika dia masih larut dalam keterkejutan, Aurel sontak mendorongnya seperti orang yang telah membulatkan tekad."Bawa kakakku keluar!" perintah Aurel kepada para pelayan. Para pelayan segera menghampiri, lalu mendorong Paula sambil mengusir. "Keluar sana! Cepat!"Pada akhirnya, Paula diangkat dan dilempar ke luar. Saat berikutnya, semua barangnya
Read more
Bab 3
Nada bicaranya terdengar tidak acuh, tetapi suaranya terdengar sangat menggoda. Jadi, pria ini yang bersamanya malam itu?Meskipun malam itu seperti mimpi, Paula tidak bisa melupakan betapa gila dan nakalnya pria itu, bahkan terlihat seperti ingin melahapnya hidup-hidup, jauh berbeda dari penampilan dinginnya ini.Rhea merasa dirinya telah mendapatkan persetujuan dari Darwin. Dia buru-buru membawa Paula ke lantai atas sambil berkata, "Terima kasih, Paman. Aku bawa Paula ke atas dulu."Ketika mereka berpapasan, langkah kaki Darwin sontak terhenti. Dia mengernyit, lalu menatap gaun Paula dan bertanya dengan dingin, "Kenapa bisa ada darah?"Rhea segera menjelaskan, "Paula nggak sengaja terjatuh, makanya terluka. Aku akan membantunya mengoleskan obat nanti."Setelah mengatakan itu, Rhea langsung membawa Paula pergi. Tangga agak sempit, jadi Paula bisa mencium aroma segar tubuh Darwin. Paula pun berusaha untuk menghindar, tetapi tubuhnya tetap bergesekan dengan jubah mandi Darwin. Tekstur y
Read more
Bab 4
Bahu lebar dan tubuh tegap menghalangi pintu kamar mandi. Darwin menatap Paula sembari merangkul pinggangnya, lalu menariknya ke pelukan untuk bertanya, "Mau kabur ke mana? Kamu wanita malam itu, 'kan?"Suara serak Darwin sungguh menggoda, sampai-sampai sekujur tubuh Paula menegang. Meskipun begitu, dia tetap berusaha tenang saat bertanya balik, "Paman, apa maksudmu? Aku nggak ngerti."Jari Darwin yang dingin mengangkat dagu Paula. Dia memicingkan matanya sambil membalas, "Apa aku perlu menjelaskannya secara rinci kepadamu? Aku meninggalkan nomor teleponku di nakas, kenapa nggak menghubungiku?"Darwin mengelus tahi lalat di ujung mata Paula. Malam itu, dia tergoda dengan pesona Paula dan memberi bantuan yang tidak seharusnya. Paula masih muda, dia pasti takut jika bertemu bahaya.Ketika wanita ini mendesah dan menjeratnya, pertahanan Darwin pun hancur. Dia awalnya berniat untuk menunggu Paula bangun dan bertanggung jawab, tetapi tiba-tiba ada urusan sehingga harus pergi. Dia meninggalk
Read more
Bab 5
Jantung Paula sontak berdetak kencang, tetapi ekspresinya tetap terlihat tenang saat berkata, "Nggak kok! Dia pamanmu, mana mungkin terjadi sesuatu di antara kami. Kamu begitu ingin aku menjadi bibimu ya?""Benar juga, generasi kalian berbeda." Rhea meneruskan dengan mata berbinar-binar, "Kalau pamanku nggak cocok denganmu, masih ada kakakku kok. Kamu pernah melihatnya, 'kan? Dia memang kalah sedikit dari pamanku, tapi jelas menang jauh dari Richie. Kamu jadi kakak iparku saja, kelak kita akan menjadi keluarga.""Nanti, kami akan mengadakan pernikahan termewah untuk kalian supaya seluruh dunia gempar, sekaligus membuat Richie dan Keluarga Ignasius menyesal!""Rhea, nggak perlu." Paula menghela napas dalam hatinya. Dia merasa sangat tersentuh dengan perhatian Rhea. Saat ini, seluruh kepedihannya seolah-olah digantikan oleh kehangatan.Paula memeluk Rhea erat-erat dan berucap, "Aku sudah memikirkan semuanya. Setelah mengambil ijazah, aku akan mencari orang tua kandungku dan kembali ke si
Read more
Bab 6
Darwin bersandar di jendela dengan ekspresi dingin. Bahunya yang lebar menghalangi cahaya di luar jendela.Ketika melihat keduanya keluar dari ruang USG, Darwin bertanya dengan suara rendah, "Apa sudah beres?"Tatapannya tanpa sadar tertuju pada perut Paula yang rata. Sementara itu, ekspresi Willy tampak kebingungan. Dia mengambil hasil tes dari tangan Paula, lalu menyerahkannya kepada Darwin."Ya. Dari hasil USG, usia kehamilannya sudah sebulan lebih. Detak jantung janin sudah bisa dirasakan dan perkembangannya sangat baik. Hasil tes darah juga nggak masalah. HCG naik 2 kali lipat. Tapi, Paula kurang darah dan harus mengonsumsi makanan bergizi," lapor Willy.Darwin menerima hasil tes itu dengan ekspresi masam. Suasana seketika menjadi suram. Paula tidak berani melihat wajah Darwin sehingga bertanya pada Willy, "Dokter, kapan aku bisa menggugurkan kandunganku? Makin cepat makin bagus."Paula khawatir dirinya merasa makin enggan untuk menggugurkan kandungannya. Sebelum Willy menjawab, D
Read more
Bab 7
Perasaan Paula sungguh campur aduk. Dia mengerti maksud Darwin, pria ini hanya menginginkan anaknya. Setelah melahirkan, Paula bisa terlepas dari semuanya dan melewati kehidupan bahagia tanpa beban.Sementara itu, Darwin dan Rhea akan memperlakukan anak ini dengan baik. Anaknya pun akan mendapatkan sumber daya terbaik di dunia ini sehingga Paula tidak perlu mencemaskan apa pun. Namun, Paula tidak akan memiliki hubungan apa pun dengan anaknya lagi.Paula merasa bingung. Bisa dibilang, dia sebatang kara dan hanya memiliki anak ini sebagai keluarga. Dia tidak tahu apakah dirinya bisa merelakan anak ini atau tidak nanti."Paman, apa aku boleh mempertimbangkannya dulu? Aku akan memberimu jawaban nanti," tanya Paula.Darwin mengangguk dengan murung sambil membalas, "Oke. Kalau begitu, biar kuantar pulang.""Jangan, Paman. Kamu turunkan aku di depan saja, aku takut Rhea melihat kita," tolak Paula. Hari ini, dia sebenarnya berniat mencari apartemen dan pekerjaan.Darwin merasa kesal mendengar
Read more
Bab 8
Begitu mendengar pertanyaan Rhea, jantung Paula sontak berdetak kencang. Dia menggigit bibir sambil menatap Rhea dan merasa ingin sekali memberi tahu kebenarannya. Namun, jika Rhea tahu dirinya hamil karena minum-minum dengannya waktu itu, bahkan gagal bertunangan karena masalah ini, mungkin wanita ini akan merasa bersalah.Lagi pula, Paula belum membuat keputusan tentang hubungannya dengan Darwin. Dia masih belum tahu bagaimana caranya memberi tahu Rhea semua ini."Nggak mungkin, aku hanya masuk angin," jawab Paula."Mengejutkanku saja, aku kira Richie si bajingan itu melakukan sesuatu padamu," balas Rhea.Saat berikutnya, Darwin yang sudah setengah sadar muncul di depan pintu kamar mandi. Sorot mata yang dingin tertuju pada Paula saat bertanya, "Ada apa?"Rhea segera menjelaskan, "Nggak apa-apa, Paman. Paula hanya masuk angin.""Ada obat di ruang kerjaku. Rhea, cepat ambilkan," ujar Darwin dengan murung."Oh, oke." Rhea mengiakan, lalu berpesan, "Paula, kamu tunggu aku di kamar. Aku
Read more
Bab 9
Paula juga tidak menyangka dia akan bertemu mereka di sini. Dia bahkan mendengar rumor yang disebarkan oleh Richie. Namun, dia tidak takut, juga tidak akan menghindar!Begitu melihat Paula, ekspresi Richie menjadi masam dan senyumannya membeku. Dia bersandar di sofa dengan culas, lalu terkekeh-kekeh sinis dan berkata, "Dunia ini memang sempit. Paula, berani sekali kamu muncul di hadapanku lagi. Kamu sudah bosan hidup, ya?"Paula berpura-pura tidak mendengarnya. Dia bahkan tidak mendongak menatap Richie, melainkan hanya meletakkan bir di meja dan berucap, "Pak, ini birnya. Silakan.""Berhenti!" seru Richie. Paula pun berbalik. Tatapannya yang dingin tertuju pada Richie dan Aurel sekarang. Dia bertanya, "Kenapa, Pak?"Richie memerintahkan dengan sorot mata penuh kebencian, "Berlutut dan tuangkan bir itu untukku!"Entah mengapa, amarah Richie melonjak saat melihat Paula mengenakan seragam kelinci seperti itu. Dulu, wanita ini sangat kaku dan selalu menghindar saat Richie hendak menyentuhn
Read more
Bab 10
"Pak Darwin?" Begitu berada di pelukan Darwin, Paula langsung membuka matanya. Pelukan ini terasa agak dingin karena Darwin baru datang dari luar. Meskipun demikian, Darwin memeluknya dengan erat, seperti khawatir ada harta karun yang rusak.Paula pun tidak bisa mengendalikan suasana hatinya lagi. Air mata berderai di wajahnya. Dia berkata, "Perutku sakit sekali ....""Jangan takut." Darwin membawanya ke Maybach hitam, lalu langsung mengemudikan mobilnya ke rumah sakit.Willy memeriksa kondisi Paula. Setelah selesai, dia menoleh menatap Darwin sembari mengernyit. "Kenapa kamu cemas sekali? Biasanya kamu nggak begitu."Darwin tidak memedulikan godaan temannya itu dan hanya bertanya, "Gimana kondisinya?""Perutnya ditendang. Dia mengalami syok dan kontraksi janin, tapi nggak ada masalah serius. Yang penting istirahat dengan tenang," jawab Willy.Begitu mendengarnya, Darwin sontak mengepalkan tangan dengan erat. Pena di tangannya sampai patah karena tenaganya terlalu besar."Tsk, tsk, tsk
Read more
DMCA.com Protection Status