แชร์

Ini Akan Sulit

ผู้เขียน: Juniarth
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-20 16:30:14

"Pak, saya hanya mengabarkan dari Pak Luis, kalau semua rahasia pernikahan Bapak dan Nyonya, telah diketahui Tuan Besar."

Badan Lewis seperti langsung disiram air es. Tidak salah lagi dugaannya.

"Saya tidak tahu bagaimana pastinya. Tapi Pak Luis sedang menyuruh saya mencari keberadaan Nyonya Zaylin. Sepertinya beliau yang mengatakan itu semua."

"Sembunyikan semua yang kamu tahu tentang rahasia ini, Vid. Kabari aku kalau kamu udah nemuin Zaylin."

David mengetahui segalanya. Dan dia tidak akan membocorkannya demi balas budinya pada Lewis.

"Baik, Pak."

"Dia harus nerima balasannya!"

-----

Pukul setengah empat sore, pesawat yang dinaiki Lewis mendarat di Jakarta.

Sejujurnya selama penerbangan pulang, dia tidak nyaman karena terus terpikirkan dengan ucapan Luis. Ketika koper sudah diambil dan asisten pribadi Lewis memasukkannya ke dalam bagasi, dia kembali menghubungi Luis.

"Kamu dimana, Dek?"

"Bandara. Maksud pesanmu kemarin apa, Mas?"

Kemudian Luis menjelaskan segalanya dan itu membu
Juniarth

:-0

| 13
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (3)
goodnovel comment avatar
Rosie Liana
kok akux yg jd dag dig dug thor...... up lg dong thor
goodnovel comment avatar
Kurnianovi
omegosh lengkap ini mah bikin dag dig dug ser lanjut apa thooooor
goodnovel comment avatar
raisaallura034
penasaran lanjud...
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Ini Akan Sulit

    "Pak, saya hanya mengabarkan dari Pak Luis, kalau semua rahasia pernikahan Bapak dan Nyonya, telah diketahui Tuan Besar."Badan Lewis seperti langsung disiram air es. Tidak salah lagi dugaannya. "Saya tidak tahu bagaimana pastinya. Tapi Pak Luis sedang menyuruh saya mencari keberadaan Nyonya Zaylin. Sepertinya beliau yang mengatakan itu semua.""Sembunyikan semua yang kamu tahu tentang rahasia ini, Vid. Kabari aku kalau kamu udah nemuin Zaylin."David mengetahui segalanya. Dan dia tidak akan membocorkannya demi balas budinya pada Lewis. "Baik, Pak.""Dia harus nerima balasannya!"-----Pukul setengah empat sore, pesawat yang dinaiki Lewis mendarat di Jakarta. Sejujurnya selama penerbangan pulang, dia tidak nyaman karena terus terpikirkan dengan ucapan Luis. Ketika koper sudah diambil dan asisten pribadi Lewis memasukkannya ke dalam bagasi, dia kembali menghubungi Luis. "Kamu dimana, Dek?""Bandara. Maksud pesanmu kemarin apa, Mas?"Kemudian Luis menjelaskan segalanya dan itu membu

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Terbongkar!

    Luis membelalakkan matanya karena terkejut. Rahasia tentang hubungan Lewis dan Ralin sudah ia jaga dengan baik. Tapi pada kenyataannya, serapi apapun dia menyembunyikan hal itu, orang tua mereka akhirnya mengetahui juga. Lubis menoleh dan melirik putranya yang mendadak diam seribu bahasa. "Ayah butuh jawaban, Luis. Bukan keterdiaman."Luis tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya pada ayah mereka. Dia hanya ingin menjaga janjinya pada Lewis dan ini bagian dari penebusan rasa bersalahnya. Demi memperbaiki hubungan persaudaraan mereka yang sempat memanas karena ulahnya. "Luis? Ayah bertanya."Dengan wajah tenang dia berusaha meraangkai kata dengan cepat. "Ayah, Dek Lewis sama Ralin ya ... mereka pasangan yang serasi. Nggak ada apa-apa, Ayah.""Mau menyembunyikan sesuatu?"Mendengar ucapan ayahnya bernada rendah namun tajam itu membuat Luis kembali disambangi kegugupan yang berusaha dia tutupi sebaik mungkin. "Ayah, mereka lagi bulan madu ke Belanda. Mereka bahagia. Kalau Ayah d

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Jangan Mempermainkan Wanita

    "Mas, kamu dimana?" Luzia menghubungi salah satu kakak kembarnya, Luis. "Baru naik heli. Ini mau ke Bandung. Kenapa, Dek?"Luzia berpikir sejenak dengan duduk di kursi meja rias kamarnya. Dia bimbang haruskah jujur atau tidak. Dia hanya takut ikut campur masalah kedua kakak kembarnya dengan kedua orang tua. "Nggak apa-apa kok.""Bunda dimana?""Di kamar."Luis diam sejenak. Biasanya dia akan mengobrol bersama Luzia dengan menanyakan banyak hal. Tapi tidak kali ini.Dan hal itu membuat Luzia makin yakin jika Luis juga terlibat dalam hal ini. Padahal, Luis adalah kakak yang sangat cerewet dengan dirinya terutama masalah laki-laki. Tapi sekarang ...."Mas?" Luzia kembali memanggil dengan hati gamang. Tapi sejujurnya dia ingin bertanya. "Apa, Dek?""Aku ... udah denger dari Bunda sama Ayah."Hanya itu yang Luzia katakan dan Luis langsung paham apa maksudnya. Akhirnya, apa yang dia sembunyikan, terbongkar juga. "Bunda gimana?" Luis bertanya dengan nada harap cemas. "Bunda sedih, Mas,"

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Menuju Habisnya Bulan Madu

    Kotak coklat dengan motif kayu itu dibuka perlahan oleh Ralin. Saking perlahannya karena takut akan merusaknya jika terlalu kasar. Dan kedua matanya kemudian berbinar bercampur keterkejutan melihat isinya yang ... memukau. Kemudian Ralin menatap benda itu dan Lewis bergantian. Seakan mencari jawaban pasti tentang apa yang sedang ia terka saat ini semoga tidaklah salah. Tapi Lewis hanya tersenyum dengan tetap menggendong Levi di punggung. Tanpa kata-kata yang sekiranya bisa menjawab keraguan Ralin. Dan Ralin sendiri juga mendadak bingung dan tidak tahu harus bertanya dari mana. "Den Mas, ini .... " ucapannya terhenti.Kemudian menatap cincin indah itu. Cincin yang terbuat dari emas putih dengan intan permata berwarna merah di tengahnya. Lalu ia kembali menatap Lewis. "Buat kamu.""Benarkah? Untuk apa?""Untuk banyak hal, Lin. Yang nggak bisa aku jelasin satu-satu. Tapi ada makna dalam kenapa aku beli cincin itu buat kamu. Dan ... lucu banget karena aku kayak melamar kamu di dalam

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Nanti Susah Tidurku

    Kapan lagi Ralin bisa menikmati pusat perbelanjaan di Belanda jika bukan karena Lewis yang memfasilitasinya?Kalaupun dia menabung, pasti membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mewujudkan impiannya itu.Tapi kali ini, Lewis mempersilahkannya membeli apapun yang disukai di pusat perbelanjaan ini. Namun meski begitu, Ralin tidak lepas kendali. Dia hanya membeli apa yang dia butuhkan saja. Dia tidak akan menyalahgunakan kebebasan yang Lewis berikan untuk bersenang-senang tanpa tahu malu. Ketika dia sudah selesai dengan tas lucu yang dia inginkan, Ralin mencari Lewis yang menadak menghilang dari pandangan. Dengan menggandeng tangan Levi, Ralin melangkah menyusuri sekitar dengan mata menatap awas untuk mencari keberaadaan suaminya. Kemudian dia melihat Lewis keluar dari salah satu tempat dan Ralin melambaikan tangan ke arahnya."Den Mas!"Lewis tersenyum dengan kedua tangan dimasukkan dalam jaket tebal yang terpasang di tubuhnnya. Berjalan mendekat dengan begitu gagah. Sekejap, Ralin t

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Datanglah Ke Kamarku

    Setibanya di kota Groningen, sopir segera mengantar mereka ke salah satu hotel berbintang. Lewis benar-benar memanjakan liburan bulan madu mereka tanpa memandang harga kamar per malamnya. Ketika resepsinis bertanya ingin memesan berapa kamar, Lewis dengan yakin menjawab dalam bahasa Belanda."Twee kamers."Ralin yang berdiri di sebelahnya hanya memperhatikan dengan pikiran dipenuhi banyak tanda tanya. Bahasa Belanda itu benar-benar baru untuknya. Dia ingin bertanya pada Lewis apa artinya. Namun ketika resepsionis menyerahkan dua kartu kamar, dia mulai paham dan mengangguk pelan. Setelah itu menyuruh petugas untuk membawa koper mereka menuju kamar. Saat berada di dalam lift, hanya mereka bertiga, Ralin kemudian menatap Lewis. "Dua kamar lagi?""Ja. Natuurlijk." Lewis membalasnya dengan bahasa Belanda.Yang membuat Ralin mengernyit, "Bahasa alien dipakai."Lewis tertawa lepas karena guyonan Ralin. "Pakai bahasa yang aku ngerti lah, Den Mas.""Oke. Mau tanya apa?""Satu kamar aja kan

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status