Beranda / Urban / Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel / Kembali ke Pemukiman Kumuh

Share

Kembali ke Pemukiman Kumuh

Penulis: Jimmy Chuu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-21 21:16:19

Fajar mulai menyingsing ketika Peter Davis berjalan dengan langkah tenang menuju kompleks apartemen kumuh tempat tinggalnya. Norma mengikuti tiga langkah di belakang dengan tubuh yang masih gemetar karena trauma malam yang mengerikan.

Gadis itu sesekali menoleh ke belakang dengan mata penuh kewaspadaan. Tangannya meremas ujung pakaian yang robek, bekas perjuangan melawan Niko yang hampir merenggut nyawanya.

Aroma kopi pahit bercampur gula aren dari warung Pak Harto mulai menguar di udara pagi yang sejuk. Bau knalpot motor tua dan asap rokok kretek dari para pekerja yang bersiap memulai aktivitas tercampur menciptakan atmosfer khas pinggiran kota.

Suara klakson kendaraan bermotor yang mulai ramai terdengar dari jalan raya. Ayam jantan berkokok dari kandang-kandang liar di balik gedung-gedung kumuh, menandakan kehidupan di kawasan ini sudah dimulai meski matahari belum sepenuhnya terbit.

"Dokter Peter, terima kasih sudah menyelamatkan hidup saya," bisik Norma dengan suara bergetar. Napa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Kesempatan Emas

    Di dalam ruang pribadi yang mewah itu, Regina Xiao duduk di pangkuan Bobby Malone dengan gaun merah yang sangat pendek, rambut panjangnya tergerai menutupi sebagian wajah yang sedang dimabuk asmara. Bobby, dengan kemeja putih yang sudah terbuka beberapa kancing, sedang memeluk Regina dengan erat.Atmosfer ruangan dipenuhi aroma parfum mahal yang memabukkan, bercampur dengan cahaya redup yang menciptakan suasana intim. Musik lembut mengalir dari speaker tersembunyi, mengiringi momen kedekatan mereka.Jari-jari Bobby menelusuri lengan Regina dengan gerakan yang penuh perhatian, meninggalkan jejak hangat yang membakar kulit. Napas Bobby terputus-putus, berdansa di telinga Regina seperti bisikan rahasia yang hanya mereka berdua yang mengerti.Dunia di sekitar mereka menghilang, menyisakan hanya detak jantung yang bersahutan dalam harmoni cinta yang terlarang."Cium aku lagi, Bobby..." Regina merayu sambil menggeliat di pangkuan pria itu, suaranya serak penuh hasrat yang tidak terbendung.

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Perjalanan Menuju Takdir

    Tiga jam kemudian, Peter bersiap dengan pakaian kasual yang dipilih secara hati-hati. Kemeja putih lengan panjang yang digulung hingga siku, celana chino hitam yang disetrika rapi, dan sepatu kulit coklat yang sudah dia poles hingga berkilau seperti permukaan air tenang.Penampilannya sederhana namun elegan, seperti pedang yang disimpan dalam sarung sutra berkualitas tinggi."Pak Wong, jagalah rumah. Saya akan kembali dengan kabar baik yang menggembirakan."Perjalanan menuju kawasan bisnis pusat kota memerlukan kehati-hatian ekstra. Peter tidak ingin terlambat dengan Sandra Steel, wanita yang mungkin akan menjadi kunci kesuksesannya di masa depan.Dia memutuskan menggunakan teknik Seni Meringankan Tubuh yang dipelajari di Benua Zicari untuk bergerak lebih cepat dan efisien.Dari atap apartemen, Peter melompat dengan gerakan yang mengalir seperti air terjun yang jatuh dengan anggun. Tubuhnya melayang di udara seolah gravitasi tidak berlaku baginya, seperti burung elang yang sedang meng

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Rencana Besar di Pemukiman Kumuh.

    Matahari sudah menjekang di pemukiman kumuh Kota Wada dengan aroma kopi pahit dan teriakan pedagang sayur yang memecah keheningan pagi. Peter Davis berdiri di balkon apartemen sederhana lantai tiga, memandang hiruk-pikuk aktivitas warga yang mulai bergeliat.Senyumnya tipis namun penuh makna, seperti seorang jenderal yang tengah merencanakan strategi perang besar."Dokter Peter, sudah bangun pagi sekali." Pak Wong muncul dengan dua cangkir teh hijau hangat, asapnya mengepul seperti kabut mistis. Pria setengah baya itu masih setia mengenakan kemeja putih lusuh yang telah dicuci berkali-kali.Namun matanya berbinar dengan semangat yang tidak pernah padam.Peter menerima teh itu sambil menghirup aromanya dalam-dalam. Keharuman daun teh berkualitas tinggi yang ia beli dengan hasil kerja keras bercampur dengan udara pagi yang segar."Pikiran yang jernih lahir dari pagi yang tenang, Pak Wong. Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah."Di bawah sana, Bu Sari tengah menggantung cucian denga

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Diagnosis yang Menghancurkan

    Ketika mereka sampai di apartemen Peter yang sederhana namun bersih, Pak Wong sudah menunggu dengan wajah cemas dan lega bercampur. Pria tua dengan rambut setengah ubanan itu langsung menghampiri mereka dengan langkah tergesa-gesa.Matanya berkaca-kaca karena khawatir yang sudah menumpuk sejak semalam."Dokter! Syukurlah Dokter sudah kembali dengan selamat!" seru Pak Wong sambil membantu Norma duduk di sofa bekas yang sudah lusuh. Tangannya bergetar karena perasaan lega yang luar biasa."Saya khawatir sekali semalam karena Dokter tiba-tiba menghilang tanpa kabar!""Maaf membuat Pak Wong khawatir," kata Peter sambil menyiapkan ramuan herbal khusus untuk menenangkan trauma psikologis. Tangannya bergerak lincah mengambil berbagai jenis daun kering dari toples-toples kecil."Ada situasi darurat yang harus segera ditangani dengan kemampuan khusus."Pak Wong yang melihat kondisi Norma langsung paham bahwa gadis itu baru saja mengalami kejadian traumatis yang sangat berat. Matanya yang berpe

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Sosok Yang Viral

    Peter menggeleng dengan senyum tipis yang hampir tidak terlihat. Ia menghembuskan napas pelan seolah menganggap semua cerita itu sebagai dongeng belaka."Mungkin cuma efek visual atau pesawat tanpa awak yang dimodifikasi dengan teknologi canggih. Sekarang kan teknologi sudah sangat maju, bisa membuat apa saja."Namun Pak Agung, pemilik warung nasi gudeg yang sudah berjualan di kawasan itu selama dua puluh tahun, tidak setuju dengan pendapat Peter. Pria berperut buncit dengan tangan yang selalu berminyak karena memasak itu menggeleng keras.Ia melap tangannya dengan lap kain yang sudah lusuh sambil menatap Peter dengan yakin."Dokter salah besar! Saya kenal teknologi pesawat tanpa awak dari A sampai Z karena hobi fotografi udara," katanya sambil menunjuk ke arah langit. Jari telunjuknya yang gemuk bergerak dengan penekanan."Yang semalam itu bukan pesawat tanpa awak! Gerakannya terlalu alami dan sama sekali tidak ada suara mesin yang khas!""Lagipula," tambah Bu Sari sambil mendekat de

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Kembali ke Pemukiman Kumuh

    Fajar mulai menyingsing ketika Peter Davis berjalan dengan langkah tenang menuju kompleks apartemen kumuh tempat tinggalnya. Norma mengikuti tiga langkah di belakang dengan tubuh yang masih gemetar karena trauma malam yang mengerikan.Gadis itu sesekali menoleh ke belakang dengan mata penuh kewaspadaan. Tangannya meremas ujung pakaian yang robek, bekas perjuangan melawan Niko yang hampir merenggut nyawanya.Aroma kopi pahit bercampur gula aren dari warung Pak Harto mulai menguar di udara pagi yang sejuk. Bau knalpot motor tua dan asap rokok kretek dari para pekerja yang bersiap memulai aktivitas tercampur menciptakan atmosfer khas pinggiran kota.Suara klakson kendaraan bermotor yang mulai ramai terdengar dari jalan raya. Ayam jantan berkokok dari kandang-kandang liar di balik gedung-gedung kumuh, menandakan kehidupan di kawasan ini sudah dimulai meski matahari belum sepenuhnya terbit."Dokter Peter, terima kasih sudah menyelamatkan hidup saya," bisik Norma dengan suara bergetar. Napa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status