Share

Bab 2102

Author: Hazel
Orion berucap seraya tersenyum, "Oke. Kalau Tirta baik-baik saja, kita sudah bisa menjual air spiritual dan jimat dengan tenang. Kita usahakan buat air spiritual dan jimat terkenal di seluruh dunia dalam dua hari ini."

Shazana tertawa dan menanggapi, "Kamu cuma kepikiran mau jual air spiritual dan jimat. Kita istirahat dua hari dulu. Bukannya lebih baik kalau kita siapkan acara sambutan untuk putra kita?"

Orion membalas dengan penuh semangat, "Eh ... Sayang, omonganmu nggak benar. Dua barang ini ditinggalkan Tirta dan juga sangat bernilai. Kalau aku membuat kedua barang ini terkenal sampai orang Negara Darsia bangga, bukannya ini hadiah paling bagus untuk menyambut kepulangan Tirta?"

Shazana menimpali sembari tersenyum, "Terserah kamu. Lagi pula, produksi air spiritual dan jimat beberapa waktu ini sudah cukup banyak. Aku, Prita, dan Bella siapkan sama-sama saja."

....

Sementara itu, di vila Nagamas. Saba dan Yahsva sudah ditelepon Bella. Mereka mengikuti permintaan Tirta untuk mengerah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2103

    Delapan tetua yang dipimpin Luvia termasuk Sanika dan Zahra memberi hormat kepada Tirta. Luvia berkata, "Salam, Dik. Murid lain masih berkultivasi, jadi mereka nggak bisa menyambutmu. Aku harap kamu bisa memakluminya."Sembilan wanita ini memang memakai penutup wajah, tetapi aura dan bodi mereka sangat menawan. Selain itu, tingkat kultivasi mereka sangat tinggi. Bisa dibilang kekuatan mereka sangat misterius."Entah dari mana Tirta menculik begitu banyak wanita," gumam Elisa. Dia memandang Tirta dengan tatapan curiga.Elisa baru mencapai tingkat pembentukan fondasi tahap keenam. Dia bisa samar-samar merasakan kehebatan Luvia dan lainnya. Energi spiritual mereka sangat melimpah.Althea tahu identitas sembilan wanita ini, jadi dia tidak curiga. Sementara itu, tingkat kultivasi Heidi rendah. Tentu saja, dia tidak bisa memperkirakan tingkat kultivasi Luvia dan lainnya.Hanya saja, Heidi sangat menyayangkan Luvia dan lainnya mengikuti Tirta. Dia berkomentar, "Lagi-lagi ada sembilan wanita c

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2102

    Orion berucap seraya tersenyum, "Oke. Kalau Tirta baik-baik saja, kita sudah bisa menjual air spiritual dan jimat dengan tenang. Kita usahakan buat air spiritual dan jimat terkenal di seluruh dunia dalam dua hari ini."Shazana tertawa dan menanggapi, "Kamu cuma kepikiran mau jual air spiritual dan jimat. Kita istirahat dua hari dulu. Bukannya lebih baik kalau kita siapkan acara sambutan untuk putra kita?"Orion membalas dengan penuh semangat, "Eh ... Sayang, omonganmu nggak benar. Dua barang ini ditinggalkan Tirta dan juga sangat bernilai. Kalau aku membuat kedua barang ini terkenal sampai orang Negara Darsia bangga, bukannya ini hadiah paling bagus untuk menyambut kepulangan Tirta?"Shazana menimpali sembari tersenyum, "Terserah kamu. Lagi pula, produksi air spiritual dan jimat beberapa waktu ini sudah cukup banyak. Aku, Prita, dan Bella siapkan sama-sama saja."....Sementara itu, di vila Nagamas. Saba dan Yahsva sudah ditelepon Bella. Mereka mengikuti permintaan Tirta untuk mengerah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2101

    Melihat sikap Tirta, Althea menggenggam tangannya dan menenangkan, "Sayang, aku akan menghadapinya bersamamu apa pun yang terjadi."Elisa juga maju, lalu berkata dengan tatapan khawatir, "Tirta, nggak usah cemas. Setelah pulang, kita bisa merencanakannya baik-baik. Nggak peduli siapa pun yang kamu lawan."Ketua Sekte Mujarab memimpin para tetua dan murid memberi hormat sambil berucap, "Dik, kamu itu penyelamat Sekte Mujarab. Kemampuan kami memang lemah, tapi kamu langsung perintahkan kami saja! Kami nggak akan menolak biarpun harus berjuang mati-matian!"Tetua Sekte Mujarab menimpali, "Benar, Dik! Asalkan kamu memberi kami perintah, kami rela mengorbankan diri!"Tirta menarik napas dalam-dalam untuk memaksa dirinya tenang. Dia berujar, "Bi Elisa, Kak, Pak, aku baik-baik saja. Kalian nggak usah khawatir. Aku bisa bereskan masalah ini sendiri."Kemudian, Tirta bertanya kepada Althea, "Kak, sekarang kamu bisa mengendalikan Pedang Terbang nggak?"Althea tetap tidak melepaskan tangan Tirta.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2100

    Tirta menambahkan, "Aku baru keluar dan langsung meneleponmu."Mendengar Tirta meminta maaf, suara Bella menjadi lebih lembut saat membalas, "Ya sudah. Sikapmu cukup tulus, aku nggak akan menuntut pertanggungjawabanmu lagi. Kapan kamu berencana pulang?"Tentu saja Bella sangat merindukan Tirta. Kemudian, Tirta menyahut, "Aku akan pulang sebentar lagi. Mungkin aku akan sampai di ibu kota dalam waktu satu atau dua hari. Tapi Bella, kamu harus beri tahu aku dulu apa yang terjadi di rumah Keluarga Hadiraja selama aku pergi?"Jawaban Bella dan Ayu berbeda. Bella berpikir cepat atau lambat Tirta akan mengetahui masalah ini setelah pulang. Dia menceritakan kejadian Alfred membawa anggota Black Gloves untuk menyerang Keluarga Hadiraja.Bella melanjutkan, "Selain itu, bawahan Pak Saba juga menemukan banyak mayat orang Negara Kawria dan Negara Yumai yang belum dibersihkan di hutan. Letaknya 10 kilometer dari rumah Keluarga Hadiraja. Sepertinya mereka juga ikut dalam aksi untuk menyerang Keluarga

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2099

    Mendengar suara Tirta yang emosional, Ayu tidak ingin membuatnya khawatir. Dia mengalihkan topik pembicaraan, "Sebenarnya ... nggak ada yang terjadi selama kamu pergi. Hanya saja, tiba-tiba muncul segerombolan wanita yang punya kultivasi tinggal di desa."Ayu menambahkan, "Formasi juga nggak berefek pada mereka. Para wanita itu bilang kamu yang suruh mereka pergi ke Desa Persik."Ayu tidak menceritakan tentang orang Negara Martim, Negara Kawria, dan Negara Yumai yang datang untuk menangkap mereka.Tirta tahu segerombolan wanita yang disebutkan Ayu pasti anggota Sekte Kristala. Dia menanggapi, "Benar, Bi Ayu. Memang aku yang suruh mereka pergi ke sana. Mereka nggak melakukan hal yang melewati batas setelah sampai di Desa Persik, 'kan?"Ayu menyahut, "Nggak. Masih banyak kamar kosong di sini, jadi mereka tinggal di kamar-kamar itu. Selain itu, mereka sering keluar untuk bantu kami mengurus kebun buah dan membicarakan pengalaman kultivasi. Tingkat kultivasi mereka semua sangat tinggi, aku

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2098

    Di sepanjang perjalanan, Eira dan Amaris tidak berkesempatan untuk bicara dengan Tirta. Keduanya mengira Tirta sudah melupakan mereka. Namun, Eira dan Amaris merasa lega setelah melihat Tirta tersenyum pada mereka. Kedua wanita itu masuk ke jalur seraya tersenyum.Tirta berujar, "Bi Elisa, Kak, ayo kita pergi sama-sama."Akhirnya, hanya tersisa Heidi dan Elisa yang berada di paling belakang. Tentu saja, Althea menemani Tirta."Oke, aku memang berniat begitu," kata Elisa dengan senang.Heidi berpura-pura bersikap dingin. Dia mengentakkan kedua kakinya di perut kuda dan mendesak, "Elisa, nggak usah pedulikan dia. Cepat pergi."Tadi, Heidi tiba-tiba berniat membawa Elisa kabur selagi Tirta tidak memperhatikan. Akan tetapi, Tirta terus memperhatikan mereka. Jadi, Heidi terpaksa masuk ke jalur."Ayo, Tirta," ucap Elisa. Melihat sikap Heidi yang keras kepala, dia merasa lucu. Elisa menjulurkan lidahnya kepada Tirta dengan ekspresi nakal. Dia jarang-jarang menunjukkan ekspresi seperti ini.Su

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status