LOGIN"Aku memang punya kontak Tirta, tapi aku nggak yakin bisa menghubunginya. Biasanya dia sulit dihubungi," sahut Linda. Selesai bicara, dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon Tirta.Saat ini, Tirta sedang menunggu perubahan Lilian di dalam Gua Dewi. Sementara itu, tidak ada sinyal di dalam gua. Biarpun Alicia menelepon tanpa henti, Tirta juga tidak mungkin menjawab panggilan telepon.Setelah menelepon belasan kali, Alicia mendesah dan berkata kepada Orion, "Paman Orion, maaf. Aku nggak bisa menghubungi Tirta. Bagaimana kalau ... Paman beri tahu Bibi Shazana? Mereka juga kultivator, mungkin mereka bisa memikirkan cara untuk menyelamatkan Linda.""Hais ... cuma itu satu-satunya cara sekarang," timpal Orion yang merasa tidak berdaya. Dia menelepon Shazana dan menceritakan masalah Linda.Shazana kaget, juga merasa khawatir. Dia membalas, "Apa? Linda diam-diam meninggalkan rumah Keluarga Hadiraja untuk pulang ke Negara Raigorou?"Orion yang menyalahkan dirinya menanggapi, "Iya, Sayang. Kami
Kala ini, Lilian sudah berubah. Tubuhnya memancarkan cahaya yang jernih bak giok berharga. Selain itu, muncul dua simbol merah yang terlihat seperti kelopak bunga di tengah alisnya. Dua simbol itu terus berkedip.Dalam kondisi seperti ini, Tirta tahu jelas formasi bisa dibangkitkan jika kelopak bunga di tengah alis Lilian sudah sepenuhnya muncul. Kesadaran dewi juga perlahan dibangunkan.Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benak Tirta. 'Aku ada ide. Biarpun nggak ada batu dan obat spiritual, aku punya esens. Aku langsung pakai ini saja.'Pemikiran ini membuat Tirta tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Dia langsung bangkit, lalu berdiri di depan Lilian.....Byur! Langit yang awalnya masih cerah tiba-tiba menjadi gelap, lalu turun hujan deras.Orion, Prita, Alicia, dan Arianda sedang berkumpul di ruang tamu rumah Keluarga Hadiraja. Namun, ekspresi mereka sangat masam.Alasannya karena Linda meninggalkan surat saat mereka sibuk menjual air spiritual dan jimat. Linda diam-diam meninggalkan
Begitu Agatha melontarkan ucapannya, Ayu dan lainnya terdiam. Ekspresi mereka tampak canggung.Agatha bertanya dengan ekspresi bingung, "Kenapa? Apa aku salah bicara?"Ayu berdeham, lalu menegur dengan ekspresi canggung, "Agatha, jaga omonganmu. Ini gua yang memancarkan cahaya, jangan bilang lubang! Untung saja yang ada di dalam gua ini semuanya wanita. Kalau ada pria yang masuk, entah bagaimana pemikiran pria itu padamu.""Oh ya .... Oke, Bi Ayu. Ke depannya aku pasti hati-hati," timpal Agatha. Wajahnya memerah, dia segera mengeluarkan ponsel dan mengambil foto untuk menutupi kecanggungannya.Para kekasih Tirta yang lain terkekeh, lalu mereka juga mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto.Sebagai subjek utama pengambilan foto, Lilian teringat saat Tirta memintanya berpose dengan gaya yang berbeda-beda sebelumnya.Lilian membatin, 'Aduh ... memalukan sekali. Padahal Pak Tirta itu pria yang tampan, tapi semua permintaannya sangat aneh.'Pada saat bersamaan, Tirta juga tertawa melihat Ag
Ini adalah hal yang mengejutkan! Saat Lilian sedang melamun, Tirta juga mengamati para kekasihnya. Dia berpikir kapan para kekasihnya selesai melihat-lihat gua ini dan pergi. Jadi, dia bisa membantu Lilian membangunkan kesadaran dewi.Namun, semuanya tidak berjalan sesuai keinginan Tirta. Lilian yang duduk di tempat tidur batu membuat cahaya tujuh warna terpancar di dalam gua. Alhasil, Ayu dan lainnya memandangi Lilian sambil berkomentar."Siapa gadis ini?""Kenapa fenomena seperti ini bisa muncul setelah dia duduk di tempat tidur batu itu?""Jangan-jangan ada formasi aneh di Gua Dewi ini?"Lilian tidak tahu harus mengatakan apa setelah mendengar komentar mereka.Melihat situasi ini, Tirta berbicara dengan Lilian melalui kesadaran spiritual, "Lilian cantik, kamu turun dulu. Kalau nggak, istri-istriku pasti terus mengamatimu. Entah kapan mereka meninggalkan gua ini."'Oh oke, Pak Tirta,' sahut Lilian di dalam hati. Kemudian, dia turun dari tempat tidur dan cahaya di dalam gua langsung m
Tirta sudah tidak sabar ingin tahu lebih terperinci. Dia bertanya, 'Hal bagus? Kak, aku menemukan hal bagus apa lagi?'Genta menjelaskan secara terperinci, "Gua Dewi ini bukan legenda. Dewi itu memang benar-benar pernah hidup di dunia ini. Hanya saja, dia sudah mati karena suatu alasan. Di sini ada Formasi Reinkarnasi yang dipasangnya sebelum mati di kehidupan sebelumnya.""Dewi itu mengandalkan formasi delapan trigram dari ajaran Tao dan Segel Jiwa Sembilan Teratai dari ajaran Buddha. Gadis ini reinkarnasi dari dewi itu. Dia cuma butuh kesempatan yang pas, suatu hari nanti dia bisa membangunkan kesadaran dewi," lanjut Genta.Mendengar penjelasan Genta, Tirta merasa terkejut. Dia menanggapi, 'Apa? Ternyata Lilian itu reinkarnasi dewi? Tapi, cuma ini kemungkinannya. Kalau nggak, kenapa cahaya tujuh warna nggak terpancar di gua waktu orang lain datang? Fenomena ini baru muncul setiap Lilian datang, ternyata ini penyebabnya.'Tirta bertanya lagi, 'Kak, jadi Lilian butuh kesempatan apa unt
Sekarang Tirta menggunakan Teknik Menghilang. Selain Lilian, tidak ada yang tahu pintu gua batu dirusak Tirta. Jadi, Tirta sama sekali tidak perlu khawatir.Salah satu kekasih Tirta berkomentar, "Eh, gua ini aneh sekali. Guanya sama sekali nggak retak waktu kita masuk, tapi langsung retak setelah gadis itu masuk. Menyebalkan sekali."Ternyata memang sesuai dugaan Tirta. Para kekasihnya yang berada di dalam gua hanya melihat sekilas, lalu mengalihkan pandangan dan tidak menganggapnya serius. Sebaliknya mereka merasa bisa lebih mudah keluar setelah pintu gua retak.Sementara itu, Nabila yang berdiri di luar gua menepuk kepalanya dan berseru dengan ekspresi takjub, "Aku heran kenapa gadis itu bisa masuk dengan mudah. Ternyata pintu masuk gua ini hampir retak. Harus diakui, sebenarnya tubuh Kak Bella dan lainnya cukup tangguh. Padahal tubuh mereka sangat lembut waktu disentuh."Nabila menambahkan, "Kalau bukan karena Tirta nggak ikut, aku benar-benar curiga ini perbuatan Tirta."Tirta mera







