Share

Bab 254

Author: Hazel
"Kak Polisi, hubungan kita sangat dekat. Mana mungkin aku menipumu, 'kan?" Ketika mendengar Susanti meminta bukti, Tirta merasa agak kesal.

"Jangan bicara sembarangan! Dekat apanya!" Wajah Susanti sontak memerah karena teringat Tirta pernah melepas celananya. Namun, dia segera menahan rasa malu itu dan membentak, "Aku polisi, tentu butuh bukti untuk menangani kasus. Aku nggak mungkin percaya omonganmu begitu saja."

Tirta sungguh kehabisan kata-kata. Kalau metode hipnosis bisa digunakan berulang kali, Tirta pasti sudah menggunakannya sekarang untuk membuktikan kebenaran. Selain itu, kematian Jack tidak boleh terungkap.

"Black Gloves dari Negara Martim .... Aku pernah mendengar tentang organisasi ini. Lima tahun lalu, di barat daya, ada makam kuno yang dirampok oleh Black Gloves."

"Menurut perkiraan konservatif, barang antik yang hilang di dalamnya setidaknya bernilai miliaran. Kasus ini sangat sensasional pada tahun itu!"

"Tapi, organisasi ini sangat berhati-hati dan misterius. Tim samp
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
hans
***** mantab ceritanya lanjut
goodnovel comment avatar
Mulyadi Saja
banyak iklan, di sebelah iklannya cuma sekali, ......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1973

    Tirta mengernyit saat melihat para murid tidak pergi, bahkan mereka memandanginya dengan geram.Tiba-tiba, Amaris maju dan menegur, "Kak Elisa dan Tuan Tirta sudah mengakuinya, kenapa kalian belum pergi? Apa semua murid Sekte Mujarab kurang kerjaan?"Mendengar suara Amaris, beberapa murid kembali mengurus taman obat dengan perasaan tidak rela. Namun, masih banyak murid yang belum pergi. Salah satunya bertanya, "Kak Elisa ... bukannya kamu pernah bersumpah di depan guru kamu nggak akan hidup bersama pria mana pun selamanya?"Entah siapa yang melontarkan pertanyaan itu di antara para murid. Seketika murid lain menimpali secara bergantian."Benar! Kak Elisa, tindakanmu sekarang sudah melanggar sumpahmu kepada gurumu!""Apa kamu mau mengkhianati gurumu?""Cepat putuskan hubungan dengan pemuda ini!""Huh, masa kamu rela hidup bersama bocah seperti ini? Bahkan kamu melanggar sumpahmu kepada gurumu!""Jangan-jangan Kak Elisa yang biasanya kelihatan polos sebenarnya wanita murahan?"Perkataan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1972

    Heidi memang terlihat sangat muda seperti wanita berusia 20 tahun lebih, tetapi itu karena dia mengonsumsi sejenis bahan obat-obatan yang misterius. Sebenarnya Heidi sudah berusia hampir 50 tahun.Elisa dibesarkan Heidi sejak kecil, jadi dia menganggap Elisa sebagai putri kandungnya sendiri. Di dunia ini, mana ada ibu yang rela putrinya disakiti bajingan mesum setiap hari?Tentu saja ini adalah perasaan Heidi sekarang. Itulah sebabnya dia baru mengatakan rela menukar dirinya sendiri demi membebaskan Elisa.Kedua tetua wanita yang berdiri di belakang merasa sangat kasihan pada Heidi. Mereka mendesah dan berkomentar sambil memandangi sosok Heidi yang menjauh."Hidup Bu Heidi sudah cukup menyedihkan. Waktu kecil, dia melihat ibunya dipukul ayahnya sampai mati. Belasan tahun yang lalu, dia nggak sengaja memutuskan semua meridian di bawah pusat energinya. Dia hanya bisa menjalani harinya dengan duduk di kursi roda seumur hidup.""Sekarang satu-satunya murid yang disayangi Bu Heidi malah mem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1971

    Para tetua takut Tirta marah setelah mendengar ucapan murid sekte. Nantinya para tetua malah terlibat. Jadi, mereka segera mengalihkan topik pembicaraan.Tirta bisa menebak pemikiran para tetua, tetapi dia tidak peduli. Tirta melambaikan tangannya sambil berujar, "Oke, kalian pergi saja. Jangan sampai aku menunggu terlalu lama.""Oke," sahut 7 tetua yang merasa lega. Mereka kabur tanpa berbalik. Tentu saja para tetua ini memang berniat memanggil ketua Sekte Mujarab dan Heidi.Tak lama kemudian, pintu kamar ketua Sekte Mujarab diketuk oleh Estiono dan Nardi dengan ekspresi panik. Kala ini, ketua Sekte Mujarab sedang membaca buku ilmu pengobatan kuno. Melihat ekspresi Estiono dan Nardi yang panik, dia menutup bukunya.Ketua Sekte Mujarab bertanya, "Kenapa kalian pulang begitu cepat? Apa yang terjadi? Kenapa ekspresi kalian terlihat panik?"Estiono dan Nardi menunjukkan ekspresi gundah. Mereka berbicara dengan serius."Pak, ternyata bajingan mesum itu ... pesilat tingkat abadi yang sebena

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1970

    "Entah apa warisan berharga yang ditinggalkan di sini," gumam Tirta. Meskipun sudah memastikan pemikirannya, dia juga tidak buru-buru mencari warisan berharga yang tersembunyi di Tebing Mujarab.Sekarang yang terpenting adalah mengantar Elisa dan lainnya ke Sekte Mujarab, lalu pergi ke Sekte Kristala. Setelah menyelesaikan masalah di Sekte Kristala dan kembali ke Sekte Mujarab, masih sempat untuk menggali warisan berharga di Tebing Mujarab.Begitu memikirkan tentang Sekte Kristala, Tirta teringat orang tuanya, Bi Ayu, dan lainnya. Entah bagaimana kondisi mereka selama Tirta pergi."Tirta, apa yang kamu pikirkan?" tanya Elisa. Suaranya membuyarkan lamunan Tirta.Tirta menyahut dengan ekspresi tenang, "Nggak apa-apa, Bi Elisa. Kita jalan lebih cepat. Setelah masuk ke Sekte Mujarab dan bertemu dengan gurumu, sudah saatnya aku pergi untuk beberapa waktu.""Oke," balas Elisa. Dia memang merasa tidak rela, tetapi dia lebih mengkhawatirkan reaksi Heidi setelah bertemu dengan Tirta.Mereka mel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1969

    Mendengar ucapan Elisa, Tirta membatin, 'Apa guru Bi Elisa berubah menjadi orang jelek yang mengerikan?'Selain itu, Tirta merasa kasihan kepada Elisa. Ternyata Elisa menghadapi guru jelek selama bertahun-tahun.Melihat Tirta terdiam dan ekspresinya yang aneh, Elisa bertanya seraya mengernyit, "Tirta, kenapa kamu nggak bicara?"Tirta baru tersadar. Dia menjamin, "Oh, nggak apa-apa. Bi Elisa, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan terkejut lihat gurumu. Aku pasti menghormatinya."Elisa memutar bola matanya pada Tirta dan menanggapi, "Ha? Tirta, bukan itu maksudku. Guruku ... dia .... Sudahlah, nanti kamu juga paham setelah melihatnya."Tirta juga tidak terlalu menganggap serius ucapan Elisa. Dia memerintah 7 tetua Sekte Mujarab yang ketakutan setengah mati, "Kalian yang pimpin jalan. Aku mau bawa Bi Elisa dan lainnya ke Sekte Mujarab."Mendengar perintah Tirta, 7 tetua bertatapan. Mereka berpikir Sekte Mujarab adalah tempat yang tenang dan suci di dunia misterius. Jika diterobos oleh ba

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1968

    Ketujuh tetua Sekte Mujarab bergumam."Dia bisa mengalahkan 40 lebih tetua energi internal tahap puncak dalam sekejap. Kemampuannya sangat mengerikan ....""Apa dia sudah memasuki tingkat abadi?""Nggak pernah ada pesilat tingkat abadi ... semuda ini.""Astaga ... kita malah berniat membunuh pesilat tingkat abadi yang sebenarnya ....""Kita ... benar-benar cari mati."Dahi mereka berkeringat. Meskipun sekarang cahaya matahari sangat terik, mereka tidak merasa hangat sedikit pun.Saat 7 tetua Sekte Mujarab ketakutan, suara Tirta yang dingin terdengar lagi. "Para tetua sekalian, aku nggak keberatan kalian memarahiku bajingan mesum dan menganggapku pria berengsek yang nggak boleh dimaafkan."Tirta melanjutkan, "Tapi, kalian nggak boleh menghina Bi Elisa. Kalau nggak, aku juga nggak akan ampuni kalian biarpun Bi Elisa memohon padaku! Kalian paham nggak?"Tubuh ketujuh tetua gemetaran. Mereka menyahut, "Oke ... kami nggak akan menghina Elisa lagi ...."Mereka memang sudah siap mati saat tur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status