Akan tetapi, 8 orang Negara Martim tetap berpura-pura tidak terjadi apa-apa demi memastikan tebakan mereka. Salah satu orang Negara Martim berkata kepada orang Negara Yumai dan Negara Kawria, "Seharusnya mereka cuma nggak bisa beradaptasi dengan lingkungan di sini makanya mati mendadak."Orang Negara Martim itu meneruskan, "Tapi, nggak masalah. Setelah 2 orang mati, berarti orang yang menikmati kekasih Tirta makin berkurang. Kita lanjut jalan saja."Orang Negara Martim yang lain menimpali, "Benar. Setelah 2 orang mati, orang yang rebutan kekasih Tirta berkurang. Setelah menangkap semua wanita itu, kita bisa menikmati mereka lebih lama. Ayo, kita lanjut jalan. Jangan habiskan waktu lagi!"Baik Pasukan Ninja Violet atau orang Negara Kawria adalah orang-orang yang tidak takut mati. Mereka sudah terbiasa melihat kematian.Orang-orang ini tidak memedulikan 2 anggota mereka yang mati lagi setelah mendengar perkataan orang Negara Martim. Apalagi mereka sudah tidak sabar ingin meniduri kekasih
Dilihat dari jarak beberapa kilometer, samar-samar tampak desa kecil yang dikelilingi taman buah. Saat sore, muncul kabut tipis sehingga membuat suasana desa yang tenang menjadi lebih hangat.Orang-orang yang diutus Alfred berhenti dan memandang ke depan. Salah satu orang Negara Martim menunjuk Desa Persik dan berujar dengan senang, "Yang di depan itu Desa Persik. Ada banyak wanita di dalam dan mereka semua itu kelemahan Tirta. Asalkan bisa menangkap salah satu dari mereka, kita bisa mengancam Tirta."Dua orang Negara Martim yang lain mengeluarkan foto yang mereka kumpulkan. Mereka tertawa dan berkomentar dengan ekspresi cabul."Kabarnya semua kekasih Tirta sangat cantik seperti bidadari! Setelah menangkap mereka, kita harus menikmati mereka dulu. Kalau nggak, sia-sia kita datang jauh-jauh ke sini.""Benar. Tapi, entah mereka bisa tahan dengan siksaan kita atau nggak."Sekitar 8 orang Negara Kawria yang datang juga melihat foto-foto wanita cantik itu. Air liur mereka menetes. Mereka me
Orang Negara Martim memang hanya berjumlah belasan. Namun, mereka sama sekali tidak panik menghadapi orang Negara Kawria dan Pasukan Ninja Violet yang jumlahnya 2 kali lipat lebih banyak.Alasannya bukan hanya karena tubuh orang Negara Martim sudah disuntikkan darah dari Leluhur Darah, masing-masing dari mereka juga membawa artefak Negara Darsia.Orang Negara Martim ini memang tidak ada apa-apanya jika melawan Tirta. Namun, kekuatan yang mereka kerahkan saat menghadapi orang Negara Kawria dan Negara Yumai sangat luar biasa.Dalam sekejap, beberapa orang Negara Kawria dan Pasukan Ninja Violet sudah mati di tangan orang Negara Martim. Bahkan, mereka mati karena leher mereka digigit.Pemimpin orang Negara Kawria menyadari situasinya tidak beres. Dia segera berteriak, "Gawat, ternyata kita nggak mampu melawan mereka! Orang Negara Martim ini sangat aneh! Cepat mundur!"Semua orang mundur ke arah tangga. Masalahnya, hanya terdapat satu tangga. Semuanya menyerbu tangga dan berdesak-desakan se
Semua orang yang mengantre menggeleng sambil mendesah. Orion memberi hormat kepada mereka untuk meminta maaf, lalu membawa Shazana dan lainnya kembali ke rumah.Kerumunan orang terpaksa bubar. Setelah melewati jarak 5 kilometer dari rumah Keluarga Hadiraja, mereka berhenti di depan sebuah pos pemeriksaan.Anggota Badan Perlindungan Negara berjaga di tempat ini setiap hari. Setiap orang yang hendak meninggalkan tempat ini harus diperiksa dan dicatat sebelum diizinkan pergi. Prosedurnya tetap sama pada malam hari.Anjing hitam yang melewati tempat ini untuk mencari anjing betina semalam hampir ditangkap untuk menjalani prosedur yang sama.Di sebuah gedung tinggi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari tempat ini. Alfred yang berada di lantai paling atas meletakkan teropong di tangannya. Dia mendesah sembari mengernyit.Alfred bergumam, "Sepertinya anggota Badan Perlindungan Negara berencana tinggal di tempat itu. Sayang sekali, padahal barangnya sudah dikirim dari markas organisasi. Tapi,
Orion menyahut dengan ekspresi muram, "Dua hari ini, nggak ada orang dari luar negeri yang mati lagi. Kemungkinan mereka sudah menyerah. Tentu saja, mungkin juga karena kedua pejabat senior mengutus pasukan untuk menjaga rumah kita. Jadi, mereka tidak berani masuk ke area rumah Keluarga Hadiraja lagi."Saat menebak orang dari luar negeri mengincar cara pembuatan kedua barang yang mereka jual dan ingin melawan Tirta, Orion sudah memberi tahu Marila dan Devika.Kedua pejabat senior mengetahui masalah ini dari Marila dan Devika. Kemudian, mereka mengutus anggota Badan Perlindungan Negara untuk berjaga di rumah Keluarga Hadiraja.Shazana menimpali seraya mengernyit, "Aku harap memang begitu. Takutnya orang dari luar negeri itu belum menyerah dan bersembunyi di suatu tempat. Mereka mencari kesempatan untuk bertindak."Orion melambaikan tangannya dan menanggapi, "Apa pun kemungkinannya, kita tetap jangan keluar dari rumah dan tunggu Tirta pulang. Sudah, sekarang situasinya lagi ramai. Jangan
Althea yang tiba-tiba teringat sesuatu menghentikan tangan Tirta yang bergerak dan menambahkan, "Tapi, aku punya permintaan terakhir dan kamu harus menyetujuinya! Kalau nggak, aku akan melompat dari Pedang Terbang. Aku nggak akan biarkan kamu menyentuhku ...."Mendengar ucapan Althea, Tirta tertegun sejenak. Dia menenangkan dirinya, lalu menelan ludah dan menimpali, "Eh ... Kak, cepat bilang permintaanmu. Aku pasti berusaha memuaskanmu!"Althea mengungkapkan kekhawatirannya yang terakhir, "Bajingan mesum, sebelum Pedang Terbang kehilangan kendali sepenuhnya, aku berharap kamu bisa berusaha mengendalikan Pedang Terbang untuk mendarat di tempat yang sepi seperti di tengah pegunungan. Aku nggak ingin orang lain melihatku telanjang setelah mati ...."Althea memang tahu dia tidak tahu apa-apa lagi setelah mati, tetapi dia ingin mempertahankan harga dirinya yang terakhir. Jika orang lain tahu dia mati bersama Tirta dengan posisi seperti itu, kemungkinan besar orang di dunia misterius akan me