Share

Bab 835

Author: Hazel
Susanti segera maju dengan ekspresi serius, lalu berujar sambil tersenyum dingin, "Kalian berdua nggak perlu terus berpura-pura. Cuma dari laporan pasien yang ditipu oleh rumah sakit kalian, aku sudah menemukan dua orang korban."

"Tunggu sampai kami menemukan bukti uang hasil korupsi itu, kalian bakal punya banyak waktu untuk bicara." Setelah berucap demikian, Susanti duduk di sebuah kursi dan bersiap menunggu dengan sabar.

"Minggir, jangan menghalangi jalanku," ujar Tirta dengan nada dingin. Tanpa basa-basi dia mendorong tubuh Leonel ke samping, lalu duduk di kursi direktur yang biasa digunakan Leonel. Dengan santainya, Tirta menyilangkan kakinya dan terlihat tak peduli.

Leonel diam saja, tetapi raut wajahnya sangat muram. Dia menatap Tirta dengan tatapan tajam, tetapi orang itu sama sekali tidak menghiraukannya.

Tubuh Hera bergetar karena ketakutan. Dia menarik suaminya ke sudut ruangan dan bertanya dengan cemas, "Sayang ... sekarang apa yang harus kita lakukan?"

Leonel menahan amara
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** mantaffff lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1837

    Khashi yang berada di bawah platform menyadari ada yang tidak beres. Dia berkata terbata-bata pada Yardan yang ekspresinya terlihat makin masam, "Pak Yardan ... serangan orang Negara Darsia terlalu cepat .... Anggota pasukan khusus kita nggak mampu lawan mereka."Yardan baru tersadar dari kemarahannya. Dia ingin menampar Khashi. Yardan menegur, "Idiot! Tentu saja aku tahu anggota pasukan khusus kita nggak mampu melawan orang Negara Darsia lagi! Kalau begitu, seharusnya kamu cepat pikirkan cara untuk bertindak."Yardan bertanya, "Apa kamu baru mulai mengerahkan Teknik Elemen-mu itu setelah kompetisi berakhir?"Khashi menyahut, "Maaf, Pak Yardan. Aku nggak menyangka tahun ini orang Negara Darsia begitu hebat. Aku kerahkan Teknik Elemen sekarang untuk diam-diam membantu anggota pasukan khusus kita."Khashi langsung memfokuskan pikirannya, lalu membentuk segel tangan yang aneh dan rumit. Dia juga melafalkan mantra.Akhirnya, ketika orang Negara Yumai di atas platform sekarat setelah dihaja

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1836

    Tirta tidak memperhatikan 2 pertandingan sebelumnya. Alasannya karena dia sudah tahu tim Negara Khalo tidak mampu melawan tim Negara Darsia. Tirta juga menebak Negara Raigorou pasti pasti dikalahkan Negara Aftab.Namun, kali ini tim Negara Darsia melawan tim Negara Yumai. Situasinya sangat berbeda. Apalagi, tim Negara Yumai juga diam-diam dibantu praktisi ilmu mistis yang berniat berbuat curang dengan tekniknya kapan saja.Tirta tentu harus fokus menyaksikan pertandingan. Bahkan dia ingin naik ke platform untuk mengikuti pertandingan.Hanya saja, Tirta tanpa sadar terus melihat ke arah tim Negara Raigorou. Saat ini, 5 anggota pasukan khusus Negara Raigorou sedang berdiri di depan Linda yang berparas cantik itu dengan lesu.Tentu saja Linda tahu Negara Raigorou pasti kalah, jadi dia tetap terlihat tenang. Hanya saja, ekspresi Linda tampak sedih. Sepertinya dia mempunyai masalah yang tidak bisa diselesaikan. Tirta ingin tahu masalah apa yang membuat Linda stres.Ketika Tirta sedikit tida

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1835

    Melihat situasi ini, tentu saja ekspresi Bahera sangat masam. Orang Negara Kawria juga menilai dengan ekspresi terkejut, "Pantas saja orang Negara Darsia begitu percaya diri. Ternyata tahun ini mereka menjadi kuat."Anggota pasukan khusus Negara Martim juga berkomentar, "Huh, wajar saja kalau 8 orang Negara Khalo nggak mampu melawan 10 orang Negara Darsia. Lagi pula, orang Negara Khalo memang nggak kuat. Setiap tahun, mereka selalu menempati posisi ketiga atau keempat dari belakang di kompetisi ini."Anggota pasukan khusus Negara Martim menambahkan, "Kalau orang Negara Darsia bisa mengalahkan mereka, itu bukan sesuatu yang membanggakan. Nanti orang Negara Darsia pasti akan dihajar habis-habisan kalau melawan kita."Anggota pasukan khusus Negara Yumai berucap dengan datar, "Lebih baik kalau orang Negara Darsia melawan kita dulu. Kalau nggak, sia-sia kita tanda tangan perjanjian kematian."Kala ini, pembawa acara sudah mengumumkan 2 tim yang maju untuk pertandingan kedua. Mereka adalah N

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1834

    Bahera yang duduk di dekat sana mencibir begitu melihat sikap Tirta. Dia bergumam, "Pemuda ini pasti sudah menduga anggota pasukan khusus Negara Darsia akan kalah dalam kompetisi. Jadi, dia tidak berani lihat dan langsung pasrah."Bahera menambahkan, "Begini juga lebih baik, aku nggak perlu bicara panjang lebar lagi setelah anggota pasukan khusus Negara Darsia kalah."Namun, saat tatapan Bahera tertuju pada arena, senyum di wajahnya langsung menghilang. Hal ini karena sejak kompetisi dimulai, 10 anggota pasukan khusus Negara Darsia menghajar orang Negara Khalo dengan kekuatan dahsyat hingga mundur. Mereka sama sekali tidak bisa melawan.Situasi seperti ini tidak pernah muncul sebelumnya. Delapan orang Negara Khalo di platform didesak hingga ke sudut. Mereka hanya bisa melakukan pertahanan.Orang Negara Khalo berujar, "Benar-benar nggak beres. Dulu orang Negara Darsia nggak begitu hebat! Apa yang terjadi pada mereka tahun ini? Kita sama sekali nggak bisa melawan mereka, ini nggak mungki

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1833

    Sama seperti Negara Darsia, anggota pasukan khusus Negara Aftab juga menjadi sasaran hujatan. Jadi, tidak ada yang memedulikan pelatih Negara Aftab itu.Dua wasit Negara Khalo yang ditegur wasit dari negara lain memelototi wasit Negara Darsia, lalu berujar kepada pelatih dan anggota pasukan khusus mereka, "Kalian jangan emosional dulu. Setelah kompetisi berakhir, kita akan cari pelaku yang membunuh anggota pasukan khusus kita bersama-sama!"Pelatih dan anggota pasukan khusus Negara Khalo menahan amarah mereka dan menyetujui permintaan wasit.Kedua wasit Negara Darsia mendengus dengan sinis, "Huh!"Kemudian, mereka kembali ke tempat duduk. Saat ini, upacara pembukaan sudah dimulai. Setelah beberapa saat, upacara berakhir.Pembawa acara berdiri di atas karpet merah. Dia memegang mikrofon sambil menjelaskan aturan kompetisi. Suaranya sangat lantang sehingga semua orang bisa mendengarnya dengan jelas. "Kompetisi memakai sistem giliran dan akumulasi poin. Sistem giliran adalah peserta dari

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1832

    Setelah mendengar ucapan pelatih Negara Khalo, semua penonton di tempat langsung heboh."Apa yang terjadi?""Anggota pasukan khusus Negara Khalo dibunuh orang Negara Darsia?""Sepertinya memang begitu. Selain Negara Raigorou, jumlah anggota pasukan khusus negara lain 10 orang, sedangkan anggota Negara Khalo cuma 8 orang.""Tapi, nggak ada bukti. Nggak ada yang tahu ucapan mereka benar atau bohongan. Kita lihat dulu."Sebelum kompetisi, anggota pasukan khusus Negara Khalo dibunuh dan dilarang untuk ikut bertanding. Sasaran pertama yang dicurigai pasti anggota pasukan khusus Negara Darsia atau penyokong mereka.Devika bertanya kepada Tirta dengan ekspresi ragu, "Pria berengsek, menurutmu ... ucapan orang Negara Khalo benar atau bohongan? Apa memang ada orang Negara Darsia yang membunuh anggota pasukan khusus Negara Khalo?""Apa yang mereka bilang memang benar, aku yang membunuh 2 anggota pasukan khusus mereka," balas Tirta. Dia menceritakan kejadian Prita digoda secara singkat.Tirta me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status