Share

Batu raksasa

Pesawat kami sudah mendarat di Canberra Airport. Kami tidak bisa mendaratkan pesawat kami di pulau itu langsung karena memang tidak ada tempat untuk mendaratkan pesawat. Aku menggandeng Carla dan turun dari pesawat menuju ke mobil travel yang sudah menunggu kami. Jarak pulau itu dari ibukota Australia memang tidak terlalu jauh. Setidaknya, itulah yang dikatakan ayahku.

“Wah, sudah lama sekali aku tidak pergi ke Australia,” ujar Carla seraya membuka kaca mobil dan menikmati angin yang menerpa wajahnya.

“Aku tidak pernah kesini, apakah Australia tempat yang bagus?” tanyaku.

“Tempat ini sangat menyenangkan, Ava, setelah pernikahan ayahmu, ayo kita jalan-jalan di Australia, lagipula, kita akan berada disini selama seminggu,” ujar Carla.

Aku hanya menganggukan kepala mengiyakan ajakan Carla. Dia memang orang yang menyenangkan, aku tidak mengerti kenapa dia tidak memiliki seorang pacar. Wajahnya cantik, dia juga oran

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status